"Tau ngga, apa bedanya kamu sama pohon cemara?"

Karena mood taehyung sedang bagus, ia pun menjawab pertanyaan jeongguk dengan suka rela, "apa emangnya?"

"Kalo pohon cemara adanya di kanan kiri aku, kalo kamu.. di hati aku."

Taehyung tertawa mendengar gombalan jeongguk barusan. Jeongguk itu, selalu saja punya cara untuk menghibur taehyung,

"Sayang kamu, gguk."

•••

"ARDIAN JEONGGUK! BANGUN NGGAK KAMU!"

"Aduh aduh! Iya sayang iya, ini bangun!"

Jeongguk bergerak cepat menuju kamar mandi. Ia telat datang ke salah satu acara pentingnya sekarang. Taehyung sudah berkali kali membangunkan nya, tapi ya, tetap saja.

Akhirnya setelah sekian waktu pun jeongguk terbangun. Walau harus dengan cara kekerasan terlebih dahulu..

Selesai bersiap, jeongguk pun langsung menuju dapur untuk sarapan,

"Pagi hon.."

Tangan jeongguk melingkar apik di pinggang taehyung yang sedang membuat susu sekarang.

"Pagi, pagi! Ndasmu! Liat sekarang udah jam berapa! Udah tau ada acara jam 11! Bukannya bangun awal, setel alarm, kamu tuh ya. Kebiasaan deh, nanti kalo ngga ada aku gimana? Coba lah latih bangun pagi. kan kalo kay—"

Cup

"Bawel! Lagian emang kamu mau kemana? Ngga mungkin kamu tahan jauh jauh dari aku."

Taehyung hanya menunduk dengan pipi yang memerah,

"Y-ya kan c-cuma perumpamaan! Udah ih awas!"

Jeongguk terkekeh melihat gelagat gugup taehyung yang sangat menggemaskan,

Taehyung pun mulai menata sarapan mereka di meja makan, dengan jeongguk yang setia mengekorinya.

"Ish! Jeongguk, duduk ngga! Kamu tuh udah telat, masih aja santai!" Omel taehyung.

"Yaudah iya, ini aku duduk. Ampun.."

Mereka pun mulai memakan sarapan—bukan sarapan juga sih sebenarnya. Ini sudah terlalu siang untuk dibilang sarapan.

Namun, tiba tiba jeongguk berkata,

"Tae tau ngga, apa bedanya kamu sama jam dua belas?"

"yah gguk, aku tau jawaban dari gombalan kamu.. udah pernah denger soalnya.."

"Yah, yaudahlah kamu pura pura nggatau aja."

Taehyung mengangguk, lalu menjawab dengan wajah penasaran yang palsu,

"Emang apa gguk?"

"Kalo jam 12 kesiangan, kalo kamu.. kesayangan!"

Dan keduanya tertawa setelah menyadari perbuatan bodoh mereka.

"EH GGUK KAN KAMU UDAH TELAT!"

•••

Jeongguk dan taehyung sedang mengecat tembok bagian belakang rumah sekarang. Dengan jeongguk yang sibuk mengecat, dan taehyung yang hanya mengamati.

"gguk, gamau istirahat dulu?"

Bosan juga lama lama kalau hanya memperhatikan. Taehyung pun menghampiri jeongguk,

"Tanggung hon, sedikit lagi," jawab jeongguk sembari mengelus pucuk kepala taehyung, "kamu duduk aja sana, panas disisni."

Taehyung merengut, kan taehyung juga kasian kepada jeongguk.

"Ngga mau! ggukie kan juga kepanasan.."

Jeongguk tertawa mendengar kalimat taehyung barusan. Ia pun menaruh peralatan cat nya dan memeluk taehyung,

"Wangi banget kamu hon,"

Taehyung balas memeluk jeongguk.

"Hehe kan abis mandi. Kamu mau aku ambilin minuman ney?" Tanya taehyung sembari mendongak menatap jeongguk.

"Hm? Boleh deh, sekalian ambilin tali ya,"

"Hah? Buat apa?"

"Buat mengikat hati kamu!" Balas jeongguk sembari tertawa.

Taehyung pun ikut tertawa, lalu membalas perkataan jeongguk, "ngga usah pake tali juga hati aku udah terikat di kamu.."

Balas taehyung lalu menyembunyikan wajahnya di dada jeongguk. Sementara jeongguk tertawa sangat keras atas gombalan taehyung barusan.

"Huaaaa, aku ngomong apa tadi?! Aduh cringe banget huhuhu~" taehyung meracau di pelukan jeongguk.

"Belajar gombal dari mana kamu hm?" Jeongguk mengangkat kepala taehyung dan mengusakkan hidung mereka.

"Aduh hahaha, geli gguk!"

"Gangerti hon, aku sayang kamu banget."

"Cie sayang aku, cie~ mau disayang balik ngga nih?"

"Mau dong kak tae~"

Dan tawa keduanya kembali terdengar, di bawah matahari yang sinarnya memecah liar.

Bahagia terus ya, kalian!

—end.

©shookyoon, 190819.

I'll show you • kv حيث تعيش القصص. اكتشف الآن