"Apa kabar henrick ? " tanya willem
"Aku baik will " jawab henrick
"Aku mengundangmu ke pesta ulang tahun istriku , datanglah "
"Aku pasti akan datang will " jawab henrick
"Kalau perlu, ajaklah kekasihmu " ujar willem terkekeh, mengingat henrick adalah pria yang tidak pernah memiliki nyai seperti sebagian kaum belanda lainnya . Sudah berapa kali willem mengenalkan henrick pada noni belanda namun hasilnya nihil , henrick sangat misterius dan di hidupnya sama sekali tidak terpikir tentang wanita namun tidak untuk sekarang sejak dirinya bertemu dengan sita , ia merasakan ada sesuatu yang tumbuh di dalam hatinya . Ia membayangkan senyuman sita yang manis dengan kulit kuning langsat dan wajah khas pribumi menambah pesonanya .
"Henrick ? Kau melamun ?" Tanya willem yang membuyarkan lamunannya .
"Amm sebenarnya tidak " jawab henrick sedikit terbata - bata .
"Perwiraku tidak sedang jatuh cinta bukan ? " tanya willem .
"Sudahlah will "
Henrick hanya tersenyum kemudian pergi meninggalkan temannya .
*******
"Hati - hati non " ujar mbok karti
Hari ini sita ingin menikmati suasana di taman ,tentu saja ia tidak mau pergi terlalu jauh lagi dan hanya di sinilah tempat yang dirinya rasa aman .
Sita menutup matanya dan menarik nafas secara perlahan . Ia nikmati setiap udara yang dirinya hirup , sebenarnya sita berpikir tidak terlalu buruk untuk tinggal disini .
"Disini kau rupanya "
Henrick datang membawakan sita bunga mawar . Sita tersenyum lalu mengucapkan terima kasih pada henrick .
"Aku suka melihatmu tersenyum " ujar henrick padaku .
"Malam ini aku akan pergi ke pesta temanku , kau sebaiknya beristirahat saja "
"Bisa aku ikut ? " tanya sita .
"Bagaimana dengan kakimu ? Kau harus istirahat " henrick terlihat khawatir akan keadaan sita namun tetap saja sita keras kepala .
"Aku merasa bosan disini " pinta sita .
"Baiklah tapi berjanjilah kau akan beristirahat setelah itu " ujat henrick .
Sita tersenyum sambil mengangguk pada henrick .
*********
Malam itu sita mengenakan kebaya sutra berwarna merah muda dan selendang lalu rambutnya terkepang rapi seperti putri keraton .
"Tidakkah diriku menjadi bahan gunjingan disana ? " tanya sita yang sudah berada di depan gedung acara .
"Jangan khawatirkan itu " henrick membawa sita masuk ke dalam , disana sudah berkumpul kaum bangsawan belanda maupun pribumi untuk pria mengenakan setelan jas seperti yang digunakan henrick dan para wanitanya mengenakan gaun dengan kerah berbalut renda . Mereka semua kini menatap sita dan henrick bahkan sebagian terlihat berbisik seolah sedang mengolok-ngolok sita, timbul perasaan gugup dan takut pada diri sita dan kini dirinya berpikir seharusnya ia tidak ikut datang .
"Mereka pikir pasti aku adalah seorang nyai " gumam sita .
Willem datang bersama istrinya dan sedikit terkejut melihat sita .
Mereka tersenyum pada sita seolah menyambutnya ."Katakan padaku , siapa dia ? " tanya willem .
"Ini adalah temanku , namanya sita " jawab henrick .
"Senang berkenalan denganmu " jawab sita .
"Aku juga sita , nikmati pestanya " ujar willem tersenyum
"Henrick bisa bicara sebentar ?"
Willem membawa henrick menjauhi kerumunan , sita hanya bisa diam dan tidak ingin menganggu mereka .
"Apa dia seorang nyai ? " tanya willem .
"Apa maksudmu? Tentu saja tidak " jawab henrick .
"Jangan berbohong kawanku , pantas saja kau menolak saat aku memperkenalkan dirimu pada para noni belanda" ujar willem sambil menepuk pundak henrick .
"Terserah kau saja , tapi kami hanya berteman " balas henrick yang mulai sedikit geram .
Disini sita seperti ayam yang kehilangan induknya , sita melihat sekelilingnya dan semua terlihat gemerlap seperti club malam di jakarta , banyak para bangsawan yang sedang berbincang - bincang . Kini ia berpikir sebaiknya dirinya mencari henrick namun naas saat sita melangkah tanpa sengaja menabrak seorang wanita belanda yang membawa minuman .
"Sampah ! Apa kau bisa melihat ? " wanita itu sangat marah dan menarik perhatian orang sekitar .
"Maafkan aku nona , aku benar-benar tidak sengaja "ujar sita yang ketakutan .
"dasar inlander rendahan ! "
sita sangat terkejut dengan ucapannya , walau begitu ia tidak bisa tinggal diam saja .
"Siapa yang kau maksud sampah? Kau sendiri yang tinggal dan mencari makan di negeriku bahkan kau lebih dari sampah ! " ucapan sita tidak kalah meninggi dan ia pun pergi dari gedung itu .
Air matanya mengalir deras bahkan tidak ada siapapun yang perduli padanya .
"Nona , jangan menangis " seorang pria londo memberikan saput tangan padanya .
Sita mengambil saput tangan itu dan mengusapnya pada pipi .
Henrick yang melihat ada kerumunan langsung mendatanginya .
"Dasarr wanita pribumi sinting !" Wanita belanda itu masih terus saja memaki sita sehingga henrick tahu siapa yang dimaksud wanita itu .
Henrick berlari mencari sita ke luar dan didapatinya sita sedang menangis ditemani oleh pria asing .
"Sita ? Apa yang terjadi ? " henrick memegang kedua bahu sita .
"Di.. ia menghinaku " ujar sita menangis .
"Tuan , apa kau melihat kerumunan orang tadi? " tanya pria asing
"Apa?? Katakann " henrick terlihat kebingungan
"Sebenarnya ia terlibat cekcok dengan wanita belanda itu " ujarnya .
Lantas henrick memeluk sita dan mengusap kepalanya .
"Maafkan aku , seharusnya aku tidak ikut denganmu " ujar sita pada henrick .
"Ssshh " henrick meletakan jari telunjuknya pada sita .
"Aku ingin pulang " ujar sita .
"Tapi berhentilah menangis
sekarang " henrick menghapus air mata sita .Pria asing itu terlihat keheranan melihat mereka berdua hanya terdiam sesaat , ia merasa pertama kalinya melihat pria dari bangsanya dengan wanita pribumi terlihat seperti sepasang kekasih .
********
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan tidak melanjutkan pesta ."Malam ini kau harus segera tidur " ujar henrick .
Sita hanya mengangguk tanda setuju . Ia membawa sita ke ranjangnya dan menyelimuti sita .
"goede nacht"
(Selamat malam ) .Henrick menutup pintu kamar sita dengan perlahan , ia menarik nafas secara perlahan dan merasa bersedih dengan apa yang dialami sita kemudian terbesit di pikirannya untuk memberikan janjinya pada sita.
YOU ARE READING
SERIBU MASA [Finish]
Historical FictionKisah gadis dari abad 21 yang menuju masa kelam dari perjuangan bangsa indonesia lalu bertemu pria yang ternyata perwira belanda . "mentang - mentang aku masuk jurusan sejarah , seenaknya saja kembali ke masa lalu"- Sita ajeng "Sita ? Wanita cantik...