3

10K 962 43
                                    

Pagi itu henrick bangun tepat pukul 07.30 dan bersiap - siap akan pergi ke barak, ia sedikit merasa bersalah karena sudah bersikap dingin pada sita kemarin malam dan berniat meminta maaf lantas Henrick menuju kamar gadis tersebut namun betapa terkejut dirinya ketika ia membuka pintu kamar Sita, dirinya sama sekali tidak melihat gadis itu. Henrick mencari keberadaan Sita hingga berkeliling pada area perumahan namun tetap saja gadis itu tidak ditemukan.

"sita? waar ben je??"
(Dimana kamu? )

Henrick terlihat begitu panik mencari keberadaan Sita yang ia tidak ketahui sama sekali. Bahkan Ia begitu terlihat menyesal atas perlakuannya kemarin.

"Kau sangat bodoh Henrick" gumamnya sambil menutup pintu dengan kencang.

Ditengah pencarian Henrick, mbok karti datang dengan tergopoh - gopoh untuk memberitahu keberadaan Sita dan wanita paruh baya tersebut segera mengajak majikannya untuk menemui Sita.

********

Dengan perlahan matanya mulai terbuka, Sita mulai sadar dan kini ia berada di dalam gubuk milik seorang pribumi. disamping itu juga terlihat yang mana seorang gadis berusia lebih muda darinya membawakan teh untuknya. Kepalanya masih terasa sedikit berkunang - kunang ketika bangun.

"Kau sudah sadar? Ini minumlah agar kau cepat pulih" ujar gadis itu sambil tersenyum.

"Jika aku boleh bertanya, bisakah kau beritahu dimana aku sekarang? " tanya Sita.

"Di gubuk kecil kaum pribumi tentunya, kau lupa ya? Kemarin malam kau pingsan lalu jatuh tersungkur dengan pakaian yang sudah basah kuyup dan robek lalu kakimu juga terluka" jawab gadis itu .

Sita hanya diam sambil menyeruput tehnya, ia masih trauma ketika mengingat kejadian kemarin, itu adalah pengalaman pertama dalam hidupnya yang sangat menakutkan baginya. Untung saja dirinya dapat bersembunyi menghindari orang-orang tersebut,jika tidak dapat lolos kemungkinan besar ia akan mati mengenaskan di masa ini. Disaat yang bersamaan datanglah pria londo tersebut beserta mbok karti, ia terlihat heran darimana henrick tahu akan keberadaanya bahwa ia disini.

"Non sudah sadar? Ini rumah mbok karti, tadi mbok memberitahu ke tuan muda tentang keberadaan non" ujar mbok karti memberi tatapan yang khawatir.

Henrick yang meihat Sita langsung terlihat syok dan memeluk sita dengan erat, Sita sedikit gugup lantas mulai menangis tersedu-sedu, kaki dan tangannya begitu gemetar ketika dalam pelukan Henrick.

"Apa yang terjadi sita? Kenapa kau bisa seperti ini? " tanya Henrick dengan lembut.

"Maafkan aku atas kelancanganku henrick " jawab Sita yang masih menangis.

"Kau tidak salah Sita justru aku yang harus minta maaf " ujar henrick .

"Aku kabur dari rumah kemarin malam karena aku takut kau marah dan tidak memaafkan diriku kemudian di tengah perjalanan .." sita menangis kencang .

"Teruskan sita" ujar henrick .

"Di perjalanan, beberapa tentara melihatku lalu mulai menarikku paksa dan merobek pakaianku lalu aku berhasil kabur dan terjun ke sungai dengan kaki yang terluka" sita saat itu terus menangis, Henrick memeluknya kembali dengan erat seolah mereka sudah lama saling mengenal.

"Aku selalu untukmu, Sita jangan menangis aku mohon. Jangan pergi lagi seperti itu Sita" ujar henrick mencoba menenangkan Sita.

Perlahan - lahan tangis Sita mulai terhenti walau bulir air mata masih mengalir di pipinya. Henrick mengusap pipi sita disaat itu juga ia sedikit tenang walau masih dibayangi oleh kejadian buruk kemarin .

"Ayo sita, kita pulang " henrick mengajak sita pulang namun ia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan henrick .

"Non sita lebih baik ikut pulang saja , kasian tuan muda" ujar mbok karti .

Sita hanya diam setelah menatap mbok karti.

"Non tahu tidak? tuan muda begitu panik sekali mencari non sita untungnya mbok datang" ujar mbok karti .

Sita kemudian berpikir apabila dirinya tinggal disini pastilah hanya menyusahkan mbok karti dan putrinya, kemudian ia menyetujui ajakan Henrick untuk membawanya kembali.

Henrick menggendong sita dan membawanya masuk menaiki kereta Diperjalanan pulang Henrick hanya diam tanpa berani mengajaknya berbicara, Henrick membiarkan Sita untuk menenangkan diri.

******

Sekembalinya menjemput Sita, Henrick menuntun Sita dengan membawanya ke kamar dengan hati - hati.

"Sita, apa kau sudah makan?" tanya Henrick .

Sita hanya menggelengkan kepala, lalu Henrick segera pergi ke dapur dan membuatkan sup untuknya.

Setelah kejadian tersebut, Sita lantas berpikir bahwa untuk pergi ke dunia luar sangatlah sulit, apalagi harus kembali ke masanya ia berpikir sebaiknya dirinya tidak memikirkan itu terlebih dahulu dan memikirkan kesembuhannya lagipula di sini ada Henrick yaitu seseorang yang terlihat peduli padanya.

"Makanlah sup ini selagi masih hangat" ujar Henrick .

Henrick meyuapi Sita, tatapan Henrick kepada gadis pribumi tersebut amat dalam, dirinya melihat kesedihan yang dirasakan Sita dan berjanji pada dirinya sendiri akan selalu menjaganya.

Henrick memanggil dokter untuk mengobati luka Sita, hari ini Sita tidak banyak bicara seperti kemarin dan lebih banyak diam. Henrick khawatit bahwa Sita mengalami trauma pasca kejadian tersebut.

"Tahan, ini akan sedikit sakit" ujar dokter.

Sita merintih kesakitan akibat luka yang dialaminya.

"aku sudah selesai membersihkan lukanya" ujar dokter sambil membalut kakinya dengan perban.

Dokter memberikan obat untuk Sita sebagai pereda nyeri kemudian ia lantas pergi meninggalkan Sita yang langsung berbaring pada ranjangnya.

"Kau harus minum obatnya dengan rutin untuk kesembuhanmu" Henrick berjanji pada Sita akan membawanya keliling Batavia setelah kesembuhannya .

"Istirahatlah sita, sebentar lagi mbok karti akan datang. Aku akan pergi dahulu" ujar Henrick.

Henrick menyelimuti sita lalu mengecup dahinya , jantung sita mulai berdegup kembali dan merasakan ada benih cinta yang timbul padanya .

*****

SERIBU MASA  [Finish]Where stories live. Discover now