Shock Therapy Buat Penjahat Kelamin

10.5K 1.9K 192
                                    

Wanita berpakaian serba tertutup itu memejamkan mata, menahan perasaan tak nyaman dan terhina. Tangannya mencengkeram keras pegangan bundar yang bergantung di depannya, sebisa mungkin makin menggeser tubuhnya depan. Namun, gerakannya itu malah membuat penumpang yang duduk di depannya terusik karena lututnya bertemu lutut wanita itu. Membuat titik pertemuan terasa sakit bukan main.

Kesal, si penumpang duduk yang tak lain adalah Yemima mendongak dan melihat perempuan di depannya yang  berdiri sambil memejamkan mata. Dia mengerutkan kening. Perempuan ini tidur sambil berdiri? Lalu dilihatnya wajah si perempuan yang tampak menderita, dan tiba-tiba air mata mengalir cepat di pipinya.

Yemima termangu dan memperhatikannya selama beberapa saat. Ada apa? Kenapa dia menangis? Lalu dilihatnya penyebab perempuan itu terlihat sengsara, dan Yemima pun merasa geram.

Diulurkan tangannya menyentuh siku si perempuan, membuatnya membuka mata dengan kaget.

"Duduk, Mbak," perintahnya tegas, lalu dia sendiri bangkit dengan susah payah saking padatnya KRL Bogor-Jakarta di Senin pagi, dan menggantikan tempat si perempuan yang langsung berterima kasih.

"Lain kali teriakin aja, Mbak. Harusnya sih dia yang malu, gesek-gesekin anu sembarangan. Emangnya dia enggak tahu kalo itu pelanggaran hukum," kata Yemima dengan suara keras sehingga penumpang lain bisa mendengar.

Perempuan yang ditolongnya tertunduk. "Enggak berani, Mbak. Takutnya dibilang belagu. Soalnya keretanya kan lagi padat gini, nanti saya dikatain enggak mau kesenggol, lagi."

Yemima berdecih. "Desek-desekan karena rame itu beda sama gesek-gesekin anu," dia menoleh ke belakang, "iya, kan, Mas?"

Pria yang diajaknya bicara langsung memucat. Tak mau menjawab, pria itu berusaha sebisa mungkin bergeser, apalagi saat beberapa penumpang lain kini menoleh kepadanya.

Yemima kembali melihat kepada wanita yang ditolongnya. "Jangan khawatir, Mbak. Saya udah bales kejahatannya. Barusan anunya saya pakein bahan kimia yang bakalan bikin dia enggak bisa begituan lagi seumur hidupnya. Impoten, impoten deh lo."

"Bahan kimia? Emang Mbak kerja di toko kimia?"

"Beuh ... bukan. Saya teknisi forensik Polri, bahan kimia mah mainan sehari-hari. Sekedar bikin impoten penjahat kelamin mah, kecil! Lihat aja nanti, masih bisa gak dia gesek-gesekin anu lagi. Kalo masih bisa dan kepergok saya lagi, saya bikin dia beneran jadi transgender."

Tatapan ngeri diberikan beberapa penumpang pria kepadanya, dan pelaku tindak kejahatan seksual yang dimaksud Yemima saat itu tampak memucat. Apalagi saat dia dengan susah payah melihat ke bawah dan mendapati bagian depan celana panjangnya basah oleh cairan berwarna coklat kemerahan.

Kepanikan melandanya, dan dengan murka dia hendak merangsek ke arah gadis jangkung setengah bule yang memberikan tatapan mencemooh kepadanya. Namun, belum sempat melakukan niatnya, rasa takut yang timbul akibat efek kimia yang dimaksud, ditambah tatapan menghakimi beberapa pasang mata membuat kepalanya pusing berputar, dan sedetik kemudian dia pun rubuh dan ... pingsan.

*******

"Mbak, makasih ya kursinya."

"Sama-sama. Lain kali yang berani ya, Mbak. Mendingan  berantem daripada kayak tadi. Enggak nyaman, kan? Lagian, enggak semua orang nyadar dan mau bantuin kalo ada pelecehan kayak gitu."

"Iya, Mbak. Lain kali saya akan coba lebih berani."

"Nah gitu."

"Ngomong-ngomong, betulan cowok tadi bakalan impoten, Mbak? Serem amat?"

Yemima tertawa. "Ya enggak, lah. Mana boleh saya bawa bahan kimia berbahaya gitu keluar lab? Melanggar hukum itu, Mbak."

"Oh... terus, tadi yang basah itu apa?"

"Oh... Tadi lihat saya bawa botol softdrink, kan?"

"Iya."

"Tutupnya saya buka, mulut botolnya saya tutup pake jempol, terus saya kocok botolnya. Arahin deh ke anunya. Basah, kan?"

Semua yang ada langsung melongo, sementara Yemima melenggang santai melewati penumpang yang tidak sebanyak tadi menuju ke pintu. Saat kereta berhenti di Manggarai, dia pun turun.

End

Ke tanah abang beli baju baru
Kasih kembang dong, biar eike terharu.

Winny
Tajurhalang Bogor 16/8/19

Yemima & TobyWhere stories live. Discover now