Abang jahat, aku kecewa.

1.2K 35 2
                                    

Suatu hari, aku lagi chattingan dengan abang, aku cerita aku punya masalah sama mama. Abang langsung marahin aku dan dengan tegas bilang kalo aku salah.
Yaaa, dia tipikal orang yang sangat menghormati orangtua, dia gak mau aku durhaka dengan mamaku, belum lagi karna dia deket sama mamaku.
(Btw udah lampu hijau gengss)
Dia manggil mama ku juga dengan sebutan 'mama' sedangkan aku manggil mamanya dengan sebutan 'ibu'
Aku sempet marah sama abang karna langsung nyimpulin kalo aku salah tanpa denger penjelasan aku dulu.
Abang bilang, aku gak boleh jadi anak durhaka. Karna rasa sakit yang paling sakit selain sakaratul maut adalah melahirkan, jadi gak ada alasan kita bakalan merasa benar dari orangtua.
Yaa, aku sempet adu argumen akhirnya berujung ngambekkan, aku marah, abang cuma read chat aku, bahkan aku udah minta maaf ke dia dia tetep aja cuma read doang.

Besoknya, tiba tiba temenku yang tau aku lagi deket sama dia, ngechat aku

'Woiiii'
'apa?'
'aku mau ngasih tau sesuatu,tapi jangan marah dan sedih ya'
'Iya apaan, buruan'
'Janji?'
'Janji.'
'Ini tentang doimu, bang yosef'
'Dia kenapa?'
'Bentar aku kirim'
'Oke'

Dia mengirim isi percakapan whatsappnya dengan temen ceweknya. Isinya begini

'Woi, kamu kenal bang yosef kan?'
'Iya dong kenal hehe tni al yang ganteng itu kan?'
'Iya'
'Aku sempet diajaknya jalan, dan dia tuh sempet suka sama aku'
'Ha serius?'
'Iya, tapi aku tolak dong, gak mau aku sama buaya kayak dia, pacarnya banyak mungkin, tapi yang pasti dia udah punya calon istri'
'Ehh serius? Siapa? Wah gilak temen sekolah gw(maksudnya orangnya itu aku) lagi deket sama dia soalnya tiap hari chattingan'
'HAHA HATI HATI AJA, BUAYA LAUT KOK DIPERCAYA'

Setelah baca chat itu, hati aku patah, hancur, aku nangis, aku ngerasa dibohongin, aku antara percaya gak percaya, aku benci sama dia. Dia jahat, aku merasa lagi dipermainkan.
Aku pun curhat ke temenku chindy(baca dibagian 'aku mengetahui namanya')
Chindy bilang jangan langsung percaya omongan orang, bisa jadi faktanya gak kayak gitu, mending langsung ditanyain ke orangnya langsung.
Dengan keberanian, aku membuang rasa egoisku dan menanyakan langsung ke abang.

'Assalamualaikum bang'
'Waalaikumsalam dek'
'Bang aku mau nanya sesuatu boleh?'
'Boleh dek silahkan'
Aku pun langsung mengirim screenshot chat temenku dengan temannya.
Dan bilang
'Apa ini benar bang?'
'Oke abang jelasin, pertama memang pernah ngajak dia jalan tapi itu dulu, waktu kita belum kenal, kedua abang ak suka sama dia'
'Ya terus?'
'Ketiga, memang benar abang udah punya calon istri'

DEGGGGGGGGGGGG
DEGGGGGGGGGGGG
DEGGGGGGGGGGGG

Mendengar pengakuan abang, hatiku benar benar remuk, aku sempat tenang saat dia bilang tidak menyukai wanita itu, tapi tiba tiba saja rasanya hancur, aku seperti jatuh kedalam jurang yang dalam. Fikiranku kacau, aku mencoba menahan tangisku, tapi aku gak mampu dan akhirnya nangis.

'SIAPA DIA!!!!' 'SIAPA CALON ISTRINYA?!!!' 'KENAPA SEENAKNYA DIA BILANG DIA UDAH PUNYA CALON ISTRI!!!!' 'SELAMA INI AKU APA BUAT DIA? PELAMPIASANNYA?' 'DIA JAHAT!' 'AKU BENCIIII' 'AKU GAK MAU KENAL ABDI NEGARA LAGI'

Itulah fikiranku saat itu, kacau balau, aku nggak bisa berfikir jernih, aku benci, aku sakit hati, abang yang aku anggap cuma mencintaiku ternyata punya wanita lain, sakit? Jelas. Tapi aku harus apa? Aku gak mau memaksanya lagi. Sudah cukup! Aku menyerah.


"Aku memang mencintaimu, tapi aku tak akan memaksamu untuk mencintaiku, aku tak sejahat itu. Pergilah, bahagialah dengan dia yang kau pilih, aku bahagia melihatmu bahagia walau tak bersamaku, dan aku membenci kalimat itu'

Cinta Untuk Prajurit LautanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang