Chapter 6. I Will Forget You

493 17 1
                                    


"Eh, kalian berdua udah saling kenal?" tanya Putri memecah keheningan.

Gladys menggeleng. "Kenal sih engga! Tapi gue pernah ketemu ama adik loe!"

"Oh ya? Kapan?" tanya Putri mulai tertarik.

Gladys pun menceritakan saat dia tidak sengaja menabrak Melly di terotoar jalan. Saat itu, dirinya juga sempat diberi satu bungkas roti dan minuman kaleng oleh adiknya Putri itu.

Putri mengangguk paham. "Oke biar gue kenalin deh. Ini Melly adik gue ... dan Mel, ini Gladys sahabat kakak."

Gladys terharu mendengar Putri mengakui dirinya sebagai sahabat. Gladys berjabat tangan dengan Melly sambil tersenyum ramah. Melly pun membalasnya tanpa senyum sedikitpun.

"Kamu kok diem aja, Mel?" tanya Putri heran melihat adiknya menjadi pendiam.

"Gak papa! Cuman lagi banyak tugas aja." jawab Melly singkat.

Putri mengangguk mengerti, lalu mempersilahkan Gladys untuk masuk ke dalam.

"Mel. Gladys tinggal di sini? Boleh yah?" Putri memohon pada adiknya dengan tatapan memelas.

"Kalau kakak gak keberatan. Aku gak masalah!"

Putri menghambur memeluk Melly "Thanks, yah! Kamu emang the best deh!"

"Gak masalah ..."

"Eh. Ngomong-ngomong Nina kemana? Kok aku gak liat dia dari tadi." tanya Putri yang kini tengah duduk di sofa bersama Gladys.

"Tadi sih bilang mau ke rumah babe nya dulu. Ada urusan gitu!" jawab Melly ikut duduk di sofa depan Putri.

Putri berOh ria mendengarnya sedangkan Gladys mengernyit dalam.

"Nina ..." gumam Gladys ragu. "Pacar Reza?"

Putri mengangguk mengiyakan.

"Dia tinggal di sini juga?" tanya Gladys penasaran.

"Engga sih. Nina tinggal di kontrakan deket kantor SMASH. Tapi akhir-akhir ini Nina sering nginep disini."

"Owh gitu. Loe deket ama Nina?"

Putri tertawa. "Deket dong! Dia kan sepupu gue."

"Apa?"

***

Candy latihan band dengan semangat. Sesekali tertoreh senyum ceria di wajahnya, membuat kedua anggota band bubble gum menatap aneh melihatnya.

"Loe kenapa sih, Cand? Senyam-senyum kaya gitu? Serem tahu gak!" tegur Raka heran.

"Yoi! Mirip nenek lampir!" sahut Candra tertawa kecil. Tapi anehnya Candy masih terus tersenyum gila.

Bisanya Candy akan marah jika di sebut nenek lampir, dan dia pasti akan menonjok Candra karena telah menyebutnya seperti itu. Tapi sekarang Candy hanya diam, masih tersenyum-senyum sendiri.

"Kenapa sih loe?" tanya Raka mulai tak sabar, tak tahan melihat sikap konyol gadis yang saat kuliah dulu sangat disukainya. Mungkin sekarang pun Raka masih sedikit menyimpan rasa pada gadis itu.

"Heheheh!"

"Idih saraf yah!" ejek Raka mendengar Candy hanya tertawa tanpa menjawab pertanyaannya.

Candy tidak menggubrisnya ejekan Raka. Seolah tak tersinggung disebut tak waras oleh anggota sebandnya itu.

"Jangan-jangan dia gila karena di putusin Rafael!" ujar Candra berasumsi.

Candra pernah mendengar sedikit pembicaraan Hime dan Candy dulu yang menyebut perempuan bernama Putri, yang denger-denger sih mantan Rafael saat SMA dulu.

Cenat Cenut SMASH (CCC 4)Where stories live. Discover now