Sarah bisa mendengar Sean menggrutukan giginya menahan sakit. Nafas Sean sudah tidak teratur dan semakin berat.

Sarah semakin was-was melihat Sean. Apakah memang seperti ini cara kerja ramuan itu?, khawatir Sarah.

Sarah terus merapalkan doa agar sihir itu bekerja. Beberapa saat kemudian raut kesakitan Sean mulai memudar. Perlahan Sean sadar kembali. Sarah melihat Sean dengan was-was.

Sean menatap Sarah dengan tatapan yang sulit diartikan dan itu hanya membuat Sarah ketakutan. Sarah bisa melihat kilatan biru dimata Sean. Dan detik selanjutnya Sean memeluk Sarah dengan erat.

Sihirnya bekerja! 

“Aku sangat merindukanmu, sweetheart”  Gumam Sean di ceruk leher Sarah.

Sarah menyeringai senang. Akhirnya Sean kembali padanya. Sudah lama dia tidak mendapatkan pelukan dari Sean lagi, dia sangat merindukannya.

”Aku punya permintaan Sean. Apakah kau mau melakukannya untukku?”  Tanya Sarah

“Aku tidak bisa mengatakan tidak untukmu sayang”  Sean masih setia memeluk Sarah.

“Aku akan memintanya nanti Sean. Bagaimana jika kita bermain dulu sayang? Aku sangat merindukanmu”  Ucap Sarah berbisik ditelinga Sean dengan sensual.

******

Amoura berjalan-jalan ditaman pack sendirian. Dari tadi dia tidak bisa tidur, mudah untuk memejamkan mata namun sulit untuk terlelap. Akhirnya dia menyerah dan memilih untuk menghirup udara malam.

Taman pack sudah sangat sepi, sepertinya semua penduduk sudah menyatu dengan mimpinya masing-masing.

Tiba-tiba ada kerikil kecil yang terlempar kekakinya. Amoura melihat kesekeliling mencari pelaku yang melakukannya.

Tidak jauh darinya ada Aaron yang sedang menendang-nendang kecil kerikil dibawahnya. Sepertinya bukan hanya Amoura yang kesulitan tidur malam ini.

Amoura langsung menghampiri Aaron yang belum sadar akan kehadirannya. Saat ingin menyapa Aaron tiba-tiba Amoura merasakan perutnya terbakar.

Kaki Amoura lemas seketika, dia memegangi perutnya erat berharap sakitnya mereda. Bukannya mereda sakitnya malah bertambar parah seakan dikuliti. Amoura menggigit bibirnya berusaha agar tidak teriak.

Entah apa yang dipikirkan Aaron sekarang sampai tidak sadar dengan kehadiran Amoura yang kesakitan di belakangnya.

“AKHH”

Amoura sudah tidak tahan lagi dengan sakitnya. Sakit ini seperti tidak asing bagi Amoura. Dulu Amoura sering merasakannya. Sakit saat Sean bercinta dengan Sarah!

Tidak!

Amoura menggelengkan kepala kuat menyingkirkan pikiran laknat itu. Tidak mungkin Sean mengkhianatinya lagi. Sean sudah berjanji padanya. Ini pasti karena hal lainnya, batin Amoura.

Aaron yang mendengar teriakan Amoura langsung sadar dari lamunannya dan langsung berlari menghampiri Amoura.

“Astaga, Amoura kau baik-baik saja?” Tanya Aaron panik.

Tanpa babibu, Aaron langsung menggendong Amoura dan membawanya kerumah sakit pack yang berjarak sekitar seratus meter dari tempatnya. Aaron berlari secepat kilat dengan kepanikan yang luar biasa.

Setelah sampai dirumah sakit Amoura langsung ditangani oleh dokter. Aaron ingin ikut masuk keruangan tapi dokter itu langsung menahannya.

Pasrah, akhirnya Aaron menuggu didepan ruangan Amoura. Terlihat jelas wajahnya yang panik dan sangat khawatir. Aaron sangat takut melihat kondisi Amoura tadi.

Jika bisa memindahkan rasa sakit Amoura, maka Aaron dengan senang hati akan mengambil semua kesakitan Amoura tadi. Astaga, rasanya dia bisa gila menunggu tanpa kepastian seperti ini.

Aaron mengusap wajahnya frustasi.

“Kenapa kau selalu membuatku gila?”  Gumam Aaron.

Pintu ruangan terbuka, pria bersetelan jas putih berjalan menghampiri Aaron. Aaron berdiri dan memandang dokter itu dengan tidak sabar.

“Saya sudah memeriksa tapi tidak ada hal aneh apapun diperutnya. Lebam diperutnya itu bisa terjadi karena dia terjatuh, dipukul atau...”  Dokter itu menjelaskan kepada Aaron dan menggantungkan ucapannya.

Tanpa perlu melanjutkan ucapannya Aaron tau benar apa yang akan dikatakan dokter itu.

Amarah benar-benar menguasai Aaron. Bagaimana bisa Sean mengkhianati Amoura lagi? Gadis mana yang Sean tiduri kali ini? Apakah masih Sarah lagi?! Menjijikkan.

Aaron tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Amoura sekarang. Dengan berbagai emosi yang bercampur aduk, Aaron berjalan kedalam kamar Amoura dirawat.

Terlihat Amoura terbaring pucat. Aaron tidak tega melihat Amoura sakit seperti ini. Rasanya begitu menyiksa.

Baiklah, Aaron menyerah dengan perasaannya. Sekeras apapun dia menyingkirkan perasaanya tapi pada akhirnya semuanya semakin dalam dan tak ada jalan keluar.

Aaron duduk disamping ranjang Amoura. Dia menggenggam tangan Amoura hati-hati seoalah Amoura adalah porselen cantik yang mudah pecah.

Aaron akan memberi pelajaran Sean, tentu saja. Tapi nanti. Saat ini Amoura lebih membutuhkannya.

Persetan dengan ikatan mate atau apapun itu. Itu semua tidak ada gunanya lagi sekarang. Mate hanyalah sumber kehancuran bagi Amoura.

Dia tidak akan melepaskan Amoura. Kali ini Aaron akan membiarkan perasaannya yang menuntunnya.

Reject My Luna QueenWhere stories live. Discover now