01.

11.1K 1.1K 109
                                    

"[Name] [Surname]. Salam kenal semuanya." Ucap gadis pindahan itu.

Oke terjadilah bisik-bisik tetangga.

"Baiklah [Surname]-san, silahkan duduk dibangku ketiga yang kosong." Ucap sensei.

"Hai..."

[Name] [Surname], gadis itu pun berjalan menuju bangkunya yang benar-benar berada ditengah barisan itu.

Seorang perempuan yang berada disampingnya pun menyapa.

"Hallo [Surname]-san. Namaku Yukika Aoi, salam kenal." Sapanya manis sambil tersenyum.

"Hallo Yukika-san, panggil [Name] saja."

Setelah perkenalan singkat miliknya, mereka pun mulai fokus ke pelajaran yang sudah berlangsung itu.

...

"[Name]-chan... bawa bento?" Tanya Aoi.

"Hehehe... aku tinggal sendirian dirumah, jadi tidak ada yang menyiapkan bento." Jawabnya.

"Eh... Benarkah? Maaf, aku tidak tahu..." ucap gadis itu tidak enak.

"Eh... kenapa meminta maaf, lagipula aku sudah biasa hidup sendiri karena orang tuaku itu sibuk." Balas [Name] senyum.

"Bagaimana kalau kita ke kantin. Aku ingin beli yakisoba sebelum kehabisan." Ucap Yukika lagi mengalihkan pembicaraan, sambil memeluk perutnya.

"Ayo."

Kedua gadis itupun berjalan cepat menuju kantin, tapi entah bagaimana kantin saat itu sangat ramai dan berisik.

Yang lebih herannya lagi, ramainya mereka itu bukan karena merebutkan jajanan atau makanan kantin, tetapi seorang manusia tinggi yang kalau kata [Name] mah sok ngartis tebar pesona padahal gak ganteng-ganteng amat.

"Oikawa-san..."

"Kyaaaa... notice aku senpai."

"Oikawa-san hari ini sangat tampan..."

Dan blablabla...

[Name] yang mendengarnya hanya menaikkan sebelah alisnya, bingung. Jaman sekarang masih jaman ya teriak-teriak begitu. Dan lagi, hello... pria tinggi dengan rambut coklat acak kadutnya itu gak ada tampan-tampannya woi! Kan si [Name] jadi ngegas heu...

"Apaan sih, norak deh mereka. Benar kan Aoi-chan?" Tanyanya kepada gadis disebelahnya.

Eh?

Manusia itu tidak ada disampingnya.

"Kyaaa... Oikawa-san..."

[Name] hanya memasang wajah datarnya. Ternyata teman barunya ini adalah salah satu fakta dari kealayan manusia yang ada di seijoh.

Masa bodo dengan temannya itu, [Name] pun berjalan menuju mesin otomatis yang menjejerkan berbagai macam minuman.

Ketika hendak memasukkan koin kedalam mesin, tangannya pun tak sengaja menabrak tangan yang lainnya.

"Eh... maaf, tadi gak liat." Ucap [Name] pada akhirnya.

"Tidak apa-apa. Kau duluan saja."

"Ah... tidak-tidak. Kau kan yang tadi sudah hampir memasukkan uangmu, jadi kau duluan. Tidak perlu sungkan, dan gak semua ladies harus first kan?"

Pria itu pun agak bingung dengan ucapan [Name] barusan sampai-sampai menaikkan satu buah alisnya, tapi karena malas berdebat akhirnya dia memasukkan koin miliknya dan menekan minuman berkaleng.

"Terima kasih. Jaa." Balasnya sambil tersenyum simpul sebagai tanda formalitasnya.

[Name] hanya tersenyum membalasnya. Pipinya sedikit memerah sih, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.

Setelah pria itu benar-benar pergi, barulah gadis itu berbalik dan mengatur nafasnya. Wah... baru kali ini ada orang yang memiliki senyum semematikan itu.




Tak lama, temannya pun datang menghampiri [Name] yang masih dengan wajah merah merona.

"Eh... kau kenapa?" Tanya Aoi.

"Sepertinya aku baru saja klepek-klepek melihat senyuman seseorang."


















Tbc...

Aloha semuanya...
Selamat datang bagi kalian yang menyukai si ace besar seijoh itu.

Harap-harap cerita ini mengesankan dan mohon dukungannya kalian.

Best regard.
Me💙

I Love You [ Iwaizumi X Reader ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat