15. Three points

142 13 0
                                        

Kim haejin

Sudah satu bulan aku menghilang, lebih tepatnya menghilang dari Jungkook. Aku bahkan memblokir nomor teleponnya, karena aku memang sudah tidak ingin lagi berhubungan dengannya. Berusaha semampu mungkin agar tidak mendengar apapun tentang dirinya.

Aku tau, selama satu bulan ini dia juga sering mencari ku dirumah. Tapi aku membuat keadaan seolah-olah tidak ada orang didalam. Aku memasang gorden tebal dan mengganti lampu dengan ukuran watt yang lebih kecil. Tidak menyalakan tv ataupun radio, aku hanya bermain dengan handphone dan laptopku. Tidak membuka berita, aku hanya menonton drama dan membaca wattpad. Pastinya sangat bosan, hanya saja ini memang harus kulakukan agar Jungkook bisa berfikir bahwa aku benar-benar menghilang.

Memotong rambutku sebahu itu juga aku lakukan, untuk berjaga-jaga kalau tak sengaja bertemunya diluar. Tak lupa juga aku selalu mengenakan masker.

Ding dong....

Aku terkejut ketika mendengar suara pintu bel berbunyi, aku yakin bahwa itu si pria brengsek. Tapi aku salah aku mendengar suara wanita yang memanggilku,

"nona Haejin.. ini saya So ahjumma. Saya tahu nona didalam, nona tak usah khawatir saya kesini sendiri."

Aku sedikit heran, bagaimana ahjumma bisa tau alamat rumah ku. Dan apa tujuannya kemari. Aku membuka pintu dan mempersilahkan ahjumma untuk masuk, dan menyuruh ahjumma untuk duduk di sofa sementara aku membuatkan minuman hangat untuknya.

"terima kasih banyak nona. Ah.. ini ada beberapa barang untuk nona dari tuan Jeon"

"tu-tunggu, jadi ahjumma disini karena Jungkook yang mengirim mu? Dan ini barang darinya? Bilang sama Jungkook, aku tidak akan menerima itu semua."

"maaf nona, kata tuan Jeon kalau pun nona tidak menerimanya saya akan tetap meninggalkannya disini."

Sungguh aku tidak mengerti dengan Jungkook sekarang. Apa maksudnya setelah mengkhianati ku dia sekarang seolah-olah peduli. Aku sangat jijik dengan tingkahnya.

"silahkan ahjumma, kalau begitu akan membuangnya. Simpel Kan?"

"tidak nona, saya tidak ingin nona menyesal."

"menyesal? Maksud ahjumma?"

"kalau nona ingin tahu, nona sebaiknya menerima dan membukanya ketika waktunya sudah tepat."

"ah...aku sungguh tidak mengerti sekarang. Menyesal? Dan waktu yang tepat? Maksudnya?"

"didalam kotak ini terdapat beberapa barang,surat dan kotak kecil. Saya tidak tahu persis seperti apa. Tuan Jeon hanya menginstruksi saya untuk memberitahu itu saja."

"baiklah kalau begitu ahjumma."

Sebenarnya aku sungguh penasaran dengan keadaan JungKook sekarang, kali ini aku akan mengalahkan egoku,

"ehm..ahjumma. bagaimana keadaan JungKook sekarang? Apa dia baik-baik saja? Apa dia makan dengan teratur? dan bagaimana kehidupannya dengan Kim So Hyun sekarang? apa mereka sering bertengkar?"

Begitu banyak pertanyaan yang  kulontarkan kepada ahjumma. Tapi ahjumma tidak menjawab, melainkan hanya tersenyum. Aku tidak mengerti.

"nona akan tau jawabannya dengan segera. Baiklah, kalau begitu saya permisi nona. Saya harap nona dan kandungan nona baik-baik saja."

Aku hanya mengangguk heran karena harus mencerna omongan ahjumma yang barusan. Mengapa omongan ahjumma kali ini banyak tanda tanya bagi diriku.

*****

Setelah ahjumma pergi aku masuk kekamar untuk membuka kotak itu. Sungguh aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, air mata ku sungguh mengalir.

WHY? [End] | REVISIWhere stories live. Discover now