prologue

1.7K 143 26
                                    

Banyak yang suka sama cover kedua, tapi sejujurnya aku juga bingung, karna yang vote cover pertama juga mayan(': Intinya aku sih yang mbingungi karepe dewe)': Aku pakek semua deh ya(:

Banyak yang suka sama cover kedua, tapi sejujurnya aku juga bingung, karna yang vote cover pertama juga mayan(': Intinya aku sih yang mbingungi karepe dewe)': Aku pakek semua deh ya(:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tahu, Mean. Cinta tidak pernah datang sendirian."

"Kau puitis sekali, Plan."

"Untukku, cinta datang membawa dirimu, tapi untukmu cinta datang dengan membawa luka."

.

.

.

.

"Sebagian orang hadir dalam hidup kita lalu cepat-cepat pergi. Sebagian orang membuat jiwa kita menari. Mereka membuat kita terjaga pada pemahaman baru sembari menerima bisikan-bisikan kearifannya. Sebagian orang menjadikan langit lebih indah untuk dipandang. Mereka hadir dalam hidup kita sesaat, meninggalkan jejak cinta di hati, dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang sama"

By Flavia Weed

Sebagian besar penduduk di salah satu rumah sakit ternama dikota Bangkok sudah mengenal siapa Pria tinggi dengan tubuh yang lumayan atletis itu. Bagaimana tidak? Pria tersebut sudah menjadikan rumah sakit ini sebagai kediaman kedua untuknya, dan hari ini genap empat tahun pria itu keluar-masuk bahkan menghabiskan waktu akhir pekannya di rumah sakit tersebut, tepatnya pada kamar pasien vip nomor 304.

Mean, nama panggilannya. Bagus bukan? Sangat cocok dengan dirinya. Mean memiliki pribadi yang menyenangkan, setiap pagi sebelum ia berangkat bekerja, Mean selalu menyempatkan diri untuk sekedar berbagi roti isi coklat atau terkadang rasa yang lain di hari-hari tertentu kepada para pasien yang ada disana, bahkan kopi untuk perawat yang kebetulan bertugas menjaga disana. Mean bahkan tak sekali dua kali membantu perawat yang kesusahan dalam menangani pasien. Kalian tau, pasien dengan rentang usia 50 tahun keatas bisa berubah menjadi sangat kekanak-kanakkan bukan? Karna entah bagaimana tampang rupawan Mean mampu membuat warga manula itu melunak, bahkan terkadang mereka lebih menurut kepada Mean daripada dengan para perawat. Aku bersumpah, rumah sakit harus memberinya potongan harga nanti.

Seperti hari ini, rumah sakit tengah kedatangan tamu mahasiswa dari salah satu Universitas dikota, datang untuk melakukan penyuluhan mengenai penyakit kanker. Pasien-pasien dikumpulkan dalam satu ruangan, mereka belajar, bahkan bermain. Bernyanyi, juga berbicara banyak hal dengan para mahasiswa pendatang itu. Mean dan perawat yang lain hanya ikut menonton dari luar ruangan, mengintip lewat jendela.

"Istrimu sudah sangat baik-baik saja satu tahun terakhir, ini semua berkatmu yang selalu ada untuknya," salah satu perawaat yang dekat dengannya berbicara dengan senyum secerah bunga matahari. Mean suka setiap kali wanita akhir 40-an itu tersenyum padanya, Mean seperti mendapat seorang Ibu baru.

a delusions of happiness | end'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang