Ocehanku berhenti begitu pria ini menyodorkanku tab,"Apa ini?"

Ia tersenyum lebar,"Hal yang akan membuatmu masuk ke dalam mobil."

Aku menatapnya penuh curiga. Tapi kedua mata pria itu masih saja mengatakan bahwa aku akan benar-benar masuk ke dalam mobil setelah ini.

Tetap saja. Tanganku mengambil tab tersebut dengan ragu lalu membaca judul artikel yang sudah terbuka disana.

" Park Jimin terlihat sedang makan bersama dengan gadis yang diduga sebagai kekasihnya di salah satu restoran mewah. "

"Kau tentu tau siapa gadis yang ada disana kan?"

Aku menelan ludah,"Ba-bagaimana ini bisa-?"

Sekali lagi, aku benci senyum percaya diri di wajah pria ini,"Sekarang, mau kau ikut denganku?"
__________

jimin's side.

"Kali ini kau benar-benar mampus, Jimin."

Aku menoleh cepat pada Taehyung,"Kau ini bisa tutup mulut tidak, sih?! Perkataanmu tidak membantu sama sekali sialan."

Kepalaku beralih lagi pada jendela. Pikirangku kalang kabut ketika Namjoon hyung menyuruh kami berenam berkumpul di ruanganku dan menunggunya sampai datang.

Setahuku jika sudah seperti ini, pria itu pasti akan membuat rencana sendiri. Tanpa persetujuan kami, namun anehnya bisa membuat masalah hilang begitu saja.

Dan kami semua yang ada disini tahu pasti. Segala rencana pria itu yang tidak diberitahukan lebih dulu, pasti akan membuat kamu kesal setengah mati.

Lebih sialnya lagi, pasti aku yang akan disalahkan mereka semua jika sudah seperti ini. Karena kalu dipikir-pikir, Namjoon hyung tidak salah sama sekali.

"Aku bersumpah akan menggores mobilmu jika kali ini Namjoon membuatku kesal lagi." Ujar Jin hyung sambil tetap sibuk pada laptopnya. Merevisi beberapa bagian di skripsi.

Aku menoleh cepat,"Hyung! Apa hubungannya dengan mobilku?!"

"Aku akan vakum sebulan." Ujar Jungkook yang semakin menambahkan rasa pening di kepalaku.

Tinjuku rasanya ingin segera mendarat di wajah Jungkook,"Diam atau kontrakmu kurobek saat ini juga."

Pria itu tak mau kalah,"Dan tebak siapa yang akan kehilangan-"

"Jungkook, hentikan." Kali ini Yoongi hyung bersuara dan Jungkook langsung menurutinya. Tentu saja masih dengan wakah yang ingin berdebat denganku.

Yah, kami bertiga memang paling takluk jika para hyung sudah memerintah seperti itu.

Tak ada yang berani melawan mereka.

Hoseok hyung yang baru selesai memeriksa ponselnya berkata,"Namjoon sudah dibawah."

Mampus kau Jimin. Mampus kau Jimin.

Hanya itu yang bisa kuucapkan dalam hati sambil tetap memandang keluar jendela. Terserah Namjoon hyung mau melakukan apa kali ini. Aku sudah siap mati.

Starlight | 별빛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang