Merci

44 12 3
                                    

Kang's House, South Korea, Earth

Seul Hye tengah berbaring di kamarnya, sibuk bermain dengan ponselnya. Seul Hye sangat kebosanan dan masih merasa aneh dengan dirinya. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk aja." kata Seul Hye. Pintu terbuka dan Seulgi muncul. "eonni? Kenapa?" tanyanya.

"Hye, lo tau jalan ke supermarket ga?" tanya Seulgi.

"Ehm... Tau sihh. Emangnya kenapa?" tanya Seul Hye.

"Hehe... Beliin gue pembalut dong. Gue lagi mager nih. Hehehee." kata Seulgi.

"Lah eonni yang butuh kenapa aku yang belii. Aku beliin popok bayi aja deh ya biar nampung banyak." kata Seul Hye.

"Aishh Seul Hye mahh. Ayolahh kan lo baik tuhh. Ntar gue kerjain pr matematika lo deh." kata Seulgi.

"Oke, deal. Tapi harus 100 ya nilainya." kata Seul Hye.

"Aishh yaudah iyaa." kata Seulgi.

Seul Hye mengambil jaketnya, berjaga-jaga agar ia tidak kedinginan ketika harus berhadapan dengan angin malam.

"Eh, uangnyaa manaa?" tanya Seul Hye.

"Oiyaa, ini dahh." Seulgi memberikan beberapa lembar uang kepada Seul Hye.

Setelah itu, Seul Hye langsung pergi ke supermarket. Ia tidak meminta sang sopir untuk mengantarnya karena ia tidak ingin merepotkan orang lain di malam hari. Seperti dugaan, udara begitu dingin. Jaket pun tidak cukup untuk membuat tubuh Seul Hye hangat. Ia mempercepat langkahnya agar cepat sampai di supermarket.

Tak lama kemudian, Seul Hye sampai di supermarket terdekat. Ia langsung masuk dan mengambil pembalut yang diminta oleh Seulgi.

"Apa aku beli cokelat hangat aja ya? Boleh deh." gumam Seul Hye.

Ia membeli cokelat hangat lalu membayarnya di kasir. Setelah itu, ia keluar dari supermarket hendak pulang ke rumah. Tetapi, tiba-tiba seorang laki-laki setengah mabuk merangkulnya.

"Heii nonaa." sapa sang lelaki. Ia tidak muda, tapi tidak terlalu tua juga. Kalau dilihat dari wajahnya, ia pasti sudah berkeluarga.

Seul Hye membebaskan diri dari rangkulan pria tersebut.

"Heii kamu malu yaa. Cewek kayak kamu kalo dibayar juga mau kan." kata pria tersebut.

"Maaf, aku harus pulang." kata Seul Hye lalu pergi dari tempat itu.

Namun, sebelum Seul Hye sempat kabur, pria itu memegang pergelangan tangannya dengan erat. Membuat Seul Hye merintih kesakitan.

"Tolong..lepas..." kata Seul Hye. Ia benci ketika diperlakukan seperti ini.

Ketika pria itu hendak membawa Seul Hye pergi bersamanya, tiba-tiba seseorang menarik lengan pria itu dan memukulnya tepat di wajahnya.

"Jaehyun?" gumam Seul Hye.

"Tetep berdiri di belakang gue." kata Jaehyun. Seul Hye menuruti perkataannya.

"Hehh??! Lo kira lo siapa?! Itu cewek punya guee!! Minggir!" kata pria tersebut.

Tanpa basa-basi Jaehyun langsung memukul pria itu untuk kedua kalinya.

"Kurang ajar!!! Awas lo ya!!" seru pria tersebut lalu pergi dari tempat itu.

Jaehyun berbalik, menatap wajah Seul Hye yang pucat, entah karena takut atau kedinginan atau mungkin keduanya.

"Lo gapapa?" tanya Jaehyun.

"Ehm... Gapapa. Makasihh." kata Seul Hye.

"Rumah lo dimana? Gue anter." kata Jaehyun.

"Oh? Gausahh aku jalan kaki." kata Seul Hye.

SWAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang