14. I am The Target

Start from the beginning
                                    

Kini giliran Stinger memutar balok tersebut. Balok itu berputar cukup lama, lalu makin melambat dan melambat, hingga menunjuk... Aku?!

"Hah?! Kok aku lagi!" kataku protes.

"Naga curang! Dia pakai jurusnya buat memberhentikan balok tersebut tepat di kami!" kata Hammy yang membuat aku refleks melihat ke Naga yang sedang menatap balon tersebut intens. Aku menyenggol badannya sehingga ia kehilangan konsentrasi dan akhirnya balok tersebut kembali berjalan secara perlahan dan berhenti di Naga. Seperti sebagaimana seharusnya terjadi.

Dia lalu melihat ke aku sejenak, lalu menyuarakan keinginannya, "Aku memilih Tantangan" ia lalu mengambil kartu merah dan membacanya di depan semua orang.

"Tantangan. Pegang tangan lawan jenis yang duduk paling dekat dengannmu hingga permainan selesai" katanya yang membuat aku menelan ludah.

Aku duduk tepat di sebelah kanan Naga. Sementara sebelah kiri Naga ada Balance. Sehingga, akulah yang akan menjadi targetnya.

Naga langsung menggenggam tanganku. Tangan Naga dingin dan halus, tak seperti tanganku yang kasar dan hitam. Saat berpegangan tangan dengan Naga, aku merasa tiba tiba tanganku menjadi menghangat entah kenapa.

Hatiku berdegup sangat kencang, entah mengapa. Seolah permainan ini tak berjalan seperti seharusnya. Jujur, jika targetnya bukan aku terus, mungkin akan terasa lebih menyenangkan.

Naga maju ke tengah, dan terpaksa aku harus mengikutinya karena tanganku menempel padanya. Ia memutar balok itu dan kembali duduk.

Balok itu kembali berputar, dan setelah beberapa saat, balok itu mengarah ke Spada. Spada memandang langit langit sejenak sambil berpikir tentang keputusannya.

"Aku memilih jujur" ia lalu mengambil kartu biru dan membacanya.

"Jujur, siapakah yang paling cantik/ganteng diantara semua pemain" katanya, lalu tersenyum usil. Kini firasatku menjadi buruk.

"Tentu saja, Mila!" kata dia tanpa sedikitpun rasa bersalah. Spada dengan muka berseri seri memandangku dengan tatapan seolah berkata "benar kan?"

Di satu sisi aku merasa tidak enak karena Spada terlalu menyombongkan diriku. Tapi, sebagian kecil diriku seolah bersorak bahagia. Bukan karena aku diakui sebagai yang paling cantik. Tapi karena Spada yang bilang hal itu.

Spada lalu memutar balok tersebut, akhirnya balok itu berhenti di Komandan Ryu. "Aku pasti memilih tantangan!" katanya tanpa takut. Ia lalu mengambil kartu tantangan.

"Tantangan. Buatlah wajah sejelek jeleknya hingga semua orang tertawa, jangan berhenti sampai ada yang tertawa" kata Komandan membaca kartu tersebut.

"Easy!" ucapnya seperti seorang master. Dia menjulingkan matanya, mengeluarkan lidahnya, membuka mulutnya lebar lebar. Dan menarik mulutnya dengan jarinya agar bisa terbuka lebih lebar, sambil memiringkan kepala.

Raptor yang sedari tadi menahan tawa akhirnya menyerah. Tawanya pecah ke seluruh penjuru ruangan.

"Apa aku bilang!" kata Komandan sambil tersenyum bangga.

"Padahal hanya Raptor yang tertawa" bisik Naga di telingaku, yang membuatku tertawa kecil.

****

Halo!

Hehehe, telat ya upnya? Mon maap yaa. Author sakit ringan soalnya. Pilek+batuk. Huhuhuhu.. Sekarang udh mendingan sih.

Btw, pas author liat, STORY INI SUDAH MENCAPAI JUMLAH DILIHAT SEBANYAK 1K! Gila kalian! That insane! I am want to saying LOT OF THANKS for y'all who read this weird story.

Makasih banyaaaaak buat yang udah baca meski ceritanya sedikit gaje, meski author jarang up, meski banyak keterbatasan, meski banyak kekurangan. Kalian dabest pokoknya! 💕💕💕💕

Dan hari ini, detik ini, i will revealed Mila's face! Yap yang kalian tunggu tunggu, sosok Mila seperti apa.

Pict: Emma Katelahana

Pict: Emma Katelahana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[KnLS : 1] Mila's AdventureWhere stories live. Discover now