Visit

23 2 0
                                    

Seoul, Korea Selatan.
26 Maret 2016.

Pukul 04:45 pagi, Yang benar saja! Aku harus bangun sepagi ini. membereskan rumahku yang-mana tahu-berantakan. Aku kesal, sangat malah. Walaupun dia orangtua ku setidaknya jangan mendadak seperti ini. Aku tidak bisa dihadapkan oleh situasi yang mendadak ini. Benar-benar!

45 menit yang lalu, Mama meneleponku. Aku langsung mengangkatnya karena aku memang tidak bisa tidur karena menunggu kabar dari Zhehao dari sejak pukul 3 sore semalam namun sampai sekarang Manajer maupun Zhehao tidak memberikan kabar apapun, aku jadi merasa bingung sendiri. Aku mengernyitkan keningku, tumben sekali Mama meneleponku sepagi ini. Aku mengira ada hal penting apa sampai Ia meneleponku di pagi buta.

" Ada apa, Ma ?" Sebenarnya aku sudah sedikit mengantuk dan baru saja akan memejamkan mataku tetapi teleponku berdering.

" Mama hanya ingin beritahu kalau pukul 6 pagi nanti Mama, Papa, dan juga Juzhe Gege akan tiba di Seoul. Jemput kami " Aku shock! Bagaimana bisa ?

" Ma?! serius ? Ku mohon jangan buat lelucon di pagi buta begini, lelucon yang sangat tidak lucu, Ma " Yang benar saja, bagaimana mereka bisa akan datang berkunjung ke Seoul. Baru semalam Mama mengutarakan keiginnya untuk berkunjung kesini bertemu dengan Zhehao.

" Sejak kapan Mama pandai membuat lelucon? Kau harus ada di bandara pukul 6 pagi "

" Ma, tapi mengapa- " Panggilan itu terputus. Sial, Aku belum tidur seharian ini. Remuk sudah badanku. Aku harus segera membereskan kembali rumah ini sebelum mereka datang dan mengomentari rumah yang ku tempati ini.

Ini sangat di luar pemikiranku, dia mengatakan bahwa ia akan memberitahuku jika ingin datang berkunjung ke sini. Tetapi, tidak mendadak seperti ini. Ini membuat kepalaku hampir pecah. Dimana juga aku harus menyewa sebuah mobil, mana ada orang yang menyewa mobil pukul 4:45 dini hari.

Ahh.. Pak Lee. Tapi apa dia akan mengangkat telepon ku? Hah... Haruskah aku mengganggu Pak Lee sepagi ini? Ku lihat jam yang menempel di dinding, astaga sudah jam 4:55. Perjalanan menuju bandara tidaklah dekat. Aku ke rumah Pak Lee saja.

Ku ketuk pintu rumahnya dan tidak lama dia membuka pintunya.

" Lizhe? Ada apa? Ini masih pagi. Ada masalah?"

" Maafkan saya Pak Lee karena sudah mengganggu anda di pagi ini. Saya butuh kendaraan. Keluarga saya akan berkunjung ke sini dan mereka menyuruh saya untuk menjemput mereka pukul 6 pagi. Saya akan menyewanya sebentar "

" Ah.. Oke. Tidak masalah, kamu pakai saja. Aku akan mengambil kuncinya terlebih dahulu " Aku pun menunggu Pak Lee kembali. Kalau saja mereka itu bukan keluargaku, sudah ku cincang menjadi daging.

" Ini kunci mobil ku. Aku parkir di belakang rumah, kamu bisa langsung masuk saja dari pintu samping. Aku sudah membuka pintunya. "

" Terima kasih, Pak Lee. Aku sudah sangat merepotkanmu "

"Hei.. Tidak masalah, nak. Aku dengan senang hati direpotkan oleh mu hahaha... Hati-hati di jalan"

"Iya" Aku pun langsung berjalan menuju mobil Pak Lee. Tak ku sangka rumah Pak Lee cukup luas ternyata. Aku membuka pintu garasi dan astaga! Apa-apaan ini? Mengapa banyak sekali mobil disini. Apa ini showroom? Ini gila. Yang mana yang harus ku pakai? Ku tekan tombol yang ada di kunci mobil ini dan bunyi lah mobil berwarna hitam yang ukurannya sedikit besar.

"Ini sangat mewah. Astaga" Aku pun langsung menaiki mobil tersebut dan menghidupkannya, memanasinya sebentar lalu berjalan keluar dari garasi menuju ke jalan raya. Aku masih tidak menyangka dengan apa yang ku lihat tadi.

Aku tidak terlalu mengerti dengan kendaraan beroda empat ini tapi aku masih tahu yang mana Lambhorgini, Ferrari, BMW dan Pak Lee punya itu. Aku akan menanyakannya secara langsung kepada Pak Lee. Sebenarnya Pak Lee itu siapa?

Euphoriaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें