CHANCE TO MEET HER FROM THE PAST

101 11 4
                                    

   "Dulu aku punya seorang cinta pertamaku saat di Tanabata,lebih tepatnya saat festival musim panas.Aku bertemu dengannya di rumah sakit saat aku ingin menjenguk nenekku.Dia penghuni tetap rumah sakit itu."

   "Aku sesekali mengajaknya berkeliling festival,selagi aku belum kembali ke rumahku.Tapi...sejak saat itu aku tak pernah bertemu dengannya lagi,"

   "Kai-san!Bangunlah~"

   Suara khas ceria milik Iku membangunkan Kai dari mimpinya tentang masa lalu,masa dimana dia bertemu seseorang yang berarti.

   "Kai,kau sudah bangun?"

   Goyangan pelan di bahu yang digerakan oleh pemuda berambut hijau itu membangunkan Kai.

   "Hhm...ada apa?"Tanya Kai dengan suara serak,khas bangun tidur.

   "Kai-san tak ingin menulis sesuatu di Tanzaku?Ini sudah kami siapkan kertasnya,Kai-san!"Ucap Iku dengan semangat,menyerahkan tiga lembar kertas berwarna yang sudah berbentuk persegi panjang kecil.

   "Kai,nanti menggantung permohonannya bersama ya?"Pinta Rui lirih.

   "Tanzaku?Huh...pantas saja aku memimpikannya.Ini kan di Tanabata,"

   Pemuda berambut coklat pendek berpostur tinggi itu malah tidak merespon ucapan dua orang pemuda yang mengajaknya bicara.

   "Kai-san~"Iku melambaikan tangannya tepat di depan wajah Kai.Berusaha menyadarkan Kai dari sesuatu.

   "Kai,"

   "Eh?Maaf maaf.Aku tak ikut.Kalian saja dulu,nanti aku menyusul."Kai menggaruk tengkuknya gugup.Merasa tak enak karena harus menolak permintaan pasangan junior Procella yang imut-imut itu.

   "Baiklah,ayo Rui!"Ujar Iku semangat dan menarik tangan Rui agar mengikutinya keluar dari kamar Kai dan menuruni anak tangga.Berjalan ke luar vila,tempat Kai,Shun,Rui,dan Iku menginap untuk sementara karena ada rekaman tentang musim panas khusus untuk Procellarum.Namun,You dan Yoru tak ikut karena mereka menolaknya dengan alasan akan ada ujian harian di sekolah,dan mereka pulang sekolah sore hari.

~~~~~~

   "Rui,kau menulis apa?"Seru Iku ceria,berusaha mengintip apa yang sedang Rui tulis di tanzaku.

   "Ikkun tak boleh melihat.Aku belum selesai menulisnya,"jawab Rui sambil menyembunyikan kertas tanzaku di balik punggungnya.

   "Kalau sudah selesai beritahu aku ya?Nanti kita gantungkan kertad ini bersama!"

   "Tidak mau,ini rahasia Ikkun."

   Iku tersenyum kikuk dan tertawa hambar."Baiklah."

   "Kau sudah selesai Rui?"

   "Belum.Tinggal sedi----"

   "Iku!Rui!"

   Seorang gadis dengan kaos merah berlengan pendek dengan celana panjang selutut tampak berlari mendekati mereka.Rambut coklatnya yang pendek,menari-nari mengikuti irama sang angin musim panas.Ketukan sepatu ket berwarna merah yang dia pakai menggema di udara dan tertelan hingga tak menimbulkan suara.

   "(Name)?!"

   Terkejut dengan siapa yang datang menghampiri mereka,mereka membelalakan matanya dan menganga tak percaya.

   "Ahahaa...ekspresi kalian itu berlebihan~"(Name) terkekeh melihat ekspresi mereka yang menurutnya itu lucu.

   "(Name) mau menulis sesuatu?"Rui menyodorkan sebuah kertas berwarna kuning cerah kepada (name),berharap (name) mau menerimanya.

I WILL [NOT] BE YOUR STARLIGHT FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang