Part 8

683 39 9
                                    

“Kenapa kau berkata seperti itu tadi?” Tanya Perth.

Cherry mendongak, menatap Perth yang sedang berdiri dihadapannya yang saat ini sedang duduk sembari meminum Susu kocok buatan P’Gem, “Memangnya kenapa?”

“Aku tidak bisa meluangkan banyak waktu untukmu, aku juga harus bekerja, banyak pemotretan dan--” Perth menggantungkan kalimatnya ketika melihat Cherry menunduk sedih.

“Aku pikir kau mau melakukan apa saja karena aku sudah membantumu” Lirih Cherry mendramatisir.

Perth mengusap wajahnya kasar, dia benar-benar tidak tega melihat ekspresi sedih di wajah imut Cherry, sungguh!

“Iya-iya, aku akan membantumu” Putus Perth pada akhirnya.

Cherry sontak tersenyum lebar, seolah tidak pernah menunjukkan wajah sedih sebelumnya, “Terima kasih!” Serunya.

Hingga kemudian gadis itu mengingat sesuatu, “Boleh aku pinjam ponsel dan chargermu? Aku belum menghubungi keluargaku selama berbulan-bulan”

Hah?!

“Bagaimana bisa kau tidak menghubungi keluargamu?!” Sentak Perth khawatir, kemudian menyerahkan ponsel dan Charger miliknya pada Cherry.

Gadis itu terlihat berjalan menjauhinya untuk menuju sakelar listrik di Ruang tamu Apartemennya, mengisi daya ponselnya sendiri, kemudian kembali duduk di sebelah Perth sembari mengutak-atik ponsel Perth.

“Halo, Ayah?”


**


“CHERRY!!!”

Ibu dan Bayu yang sedang berada di Dapur untuk memasak Kue langsung berlarian ke Ruang Tengah ketika mendengar suara Ayah menyerukan nama Cherry.

Ketiganya saling berdesakan untuk berebut ponsel, hingga Ayah menghidupkan mode loudspeaker.

“Ayah? Ibu? Bagaimana kabarnya? Sehat?” Tanya Cherry dari sana.

Mata Ibu sontak berkaca-kaca, lega sekali rasanya masih bisa mendengar suara anak perempuannya yang sempat menghilang cukup lama.

“Bisa-bisanya kamu bertanya seperti ini disaat kami panik karena kehilangan kontak dari kamu!”Seru Ayah kesal.

Sontak Ibu memukul lengan Ayah, membuat Pria itu mengaduh kesakitan.

“Anak baru telpon malah diomelin!” Omel Ibu pada Ayah yang seketika merengut.

Dari sana, Cherry diam-diam tersenyum haru. Rindu suasana berkumpul di Rumah kecilnya, rindu melihat kemesraan Ayah dan Ibunya yang kadang membuatnya iri, rindu bertengkar dengan Bayu, rindu pelukan hangat Ibu, rindu semuanya.

Terdengar suara cempreng Bayu yang berusaha menengahi perdebatan kecil antara Ayah dan Ibu disana, “Yah, Bu… Ini Kak Cherry kok dianggurin?” Tanya Bayu.

Terdengar kekehan lembut dari Cherry disana, “Cherry kangen kalian…”

Ibu tersenyum, “Cepat selesaikan tugas kamu, dan cepatlah pulang, nak..”

“Maafkan Cherry karena membuat kalian semua khawatir. Minggu ini Cherry baru saja akan memulai penelitian, karena beberapa waktu yang lalu Cherry sempat mendapat musibah”

Ayah langsung berseru khawatir, “Apa yang terjadi, nak?”

“Sesampainya Cherry di Bandara, Cherry tidak sengaja menabrak orang lain sampai Ponselnya rusak parah” Cherry mulai menjelaskan sambil melirik Perth yang terlihat begitu tertarik dengan pembicaraannya dengan Ayah Ibunya, beruntung dirinya menggunakan Bahasa Inggris, sehingga Perth tidak tahu jika Cherry sedang membicarakannya.

My PERTHfect sunSAINT [SUDAH TERBIT]On viuen les histories. Descobreix ara