Part 3

360 56 14
                                    

Saint menjauhinya, Cherry sadar itu.

Sudah hampir dua hari Saint tidak memberinya kabar, tidak mengantar-jemputnya seperti biasa, tidak menampakkan wajah tampannya dihadapan Cherry.

Kemana dia? Cherry kan… kangen.

Dengan tekad kuat, gadis ini berniat mengunjungi Restoran milik Ibu Saint. Dirinya tidak peduli jika harus bertengkar lagi dengan wanita tua itu, karena yang ia butuhkan sekarang hanyalah Saint.

“Ada apa?” Tanya Ibu Saint judes begitu Cherry masuk kedalam Resto.

Cherry meraih tangan Ibu Saint dan mengecupnya penuh hormat, membuat Ibu Saint membeku, hal ini belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya, bahkan Saint sekalipun.

Gadis itu tersenyum tipis dan menyerahkan sebuah kotak bekal ditangannya, “Saya bawakan makan siang untuk Bibi” Ucapnya.

Ibu Saint mendecih, “Kau lupa aku menjual makanan? Aku akan memakan makananku sendiri!”

“Tidak boleh! Anda harus memakan masakan saya!” Cherry memaksa Ibu Saint untuk duduk di salah satu bangku yang tersedia, dan membongkar kotak bekal dihadapan Ibu Saint.

Wanita itu tanpa sadar mulai tertarik dengan berbagai jenis lauk yang dibawakan Cherry, “Apa ini?” Tanya Ibu Saint sembari menunjuk kotak makan Cherry.

Dengan ramah Cherry menjawab, “Ini Lumpia, jajanan khas Indonesia”

Ibu Saint mulai mengambilnya dan mencum aromanya, “Harumnya enak sekali!”

Tanpa sadar, atmosfer diantara keduanya tak lagi membeku. Ibu Saint perlahan mulai terbuka dengan Cherry, dan gadis itu pun mulai tak ragu untuk mengajak wanita tua yang sebenarnya baik ini untuk bercanda.

“Aku suka sekali dengan kue ini, akan kusimpan untuk nanti sore” Ucap Ibu Saint sambil menutup kotak berisi beberapa potong Lumpia.

Kemudian membuka kotak kecil berisi salad buah, “Kau membuat semua ini sendiri?” Tanya Ibu Saint penasaran.

Cherry mengangguk malu-malu, “Iya, saya belajar langsung kepada Ibu saya”

“Apa pekerjaan Ibumu?” Tanya Ibu Saint tertarik.

“Beliau seorang Guru SMA” Ringisnya.

Tiba-tiba salah satu pegawainya datang tergopoh-gopoh menghampiri keduanya, “Madam! Dua pekerja kita bolos kerja! Dapur sekarang kacau sekali! Bagaimana ini? Pelanggan kita banyak sekali hari ini!”

Cherry langsung mengangkat tangannya antusias, “Aku akan membantu!”

“Kau yakin?” Ibu Saint terlihat tak percaya, pasalnya pekerjaan Dapur Restoran benar-benar berat.

Gadis itu mengangguk berkali-kali, dan langsung menghampiri dapur bersama dengan Pegawainya tadi.

Suasanya yang awalnya tidak kondusif kini perlahan mulai normal. Para Koki dan Pelayan bertugas sesuai dengan pekerjaannya masing-masing.

Sedangkan Cherry harus rela membiarkan setengah pakaiannya basah karena harus berurusan dengan bertumpuk-tumpuk piring kotor di bagian pencucian piring.

Dengan telaten tangan kecilnya menyelesaikan pekerjaannya hingga tuntas.

“Apa yang kau lakukan disini?”

Cherry menoleh dengan wajahnya yang setengah basah karena berulang kali terciprat air saat mencuci piring sejak tadi.

Mata bulatnya bersinar senang, “Saint!” Pekiknya.

Saint mengernyitkan dahinya melihat Cherry mencuci piring di Restoran milik Ibunya. Tak tanggung-tanggung, gadis ini mencuci seluruh perabotan hingga selesai, biasanya pekerjaan ini dilakukan oleh dua pekerja, namun Cherry mampu mengerjakannya sendiri.

My PERTHfect sunSAINT [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now