Part 7

304 38 8
                                    

Bibi Pram mersendekap dada, menatap Perth dan Cherry yang duduk di hadapannya sembari menundukkan kepalanya setelah ia omeli selama beberapa menit tadi.

“Saya hanya ingin meminta maaf atas kejadian itu…” Cicit Perth.

Cherry mendelik, “Kau bisa meminta maaf padaku secara baik-baik! Bukannya malah membentak”

“Kau duluan yang berprasangka buruk padaku!” Balas Perth tak terima.

Entah sampai kapan perdebatan ini akan berakhir, karena pada akhirnya Bibi Pram kembali mengomel karena tingkah mereka berdua.

Perth meraih tangan kecil Cherry dan meremasnya pelan, menatap mata caramel itu dengan mata tajamnya, “Aku bersungguh-sungguh memohon maaf darimu, dan kumohon bantu aku keluar dari skandal ini, aku memiliki banyak manager yang harus kuhidupi dan banyak penggemar yang tidak ingin kukecewakan” Pintanya.

Dan Cherry tidak punya pilihan lain selain mengiyakan.

**

Disinilah dia sekarang, di Apartemen milik si Model angkuh yang baru saja menurunkan harga dirinya dengan memohon-mohon padanya.

“Anak nakal ini sudah meminta maaf padamu, kan?” Tanya seorang wanita bertubuh subur namun senantiasa tersenyum itu.

Cherry mengangguk pelan sembari tersenyum canggung.

“Ah perkenalkan, aku Pupae, dia Gin, dan yang disana itu Gem” Ucap P’Pupae memperkenalkan mereka satu persatu.

Gadis itu tersenyum sopan, menanggapi lamabain tangan dari kedua orang yang diperkenalkan.

“Jadi begini” Ucap P’Pupae tiba-tiba, membuat Cherry menegapkan bahunya karena mulai menyadari pembicaraan ini akan serius sekali.

P’Pupae melanjutkan, “Kami membutuhkan bantuanmu”

Apa?

“Apa yang bisa saya lakukan? Saya hanya orang biasa, hidup saya bahkan berantakan, bagaimana bisa saya membantu kalian?” Cerca Cherry merendah.

“Kami berjanji akan membantumu menyelesaikan urusanmu disini, kamu bukan asli Thailand, kan?” Tanya P’Pupae.

Cherry mengangguk cepat, kemudian terlihat terdiam sejenak, “Jadi, apa yang bisa saya bantu?” Tanya Cherry pada akhirnya.

P’Pupae tersenyum, diikuti P’Gem dan P’Gin yang juga ada disana, lega sekali rasanya mengetahui Cherry mau membantu mereka.

**

Cherry menunduk ketakutan, ini adalah kali pertama dirinya menghadapi ratusan kamera yang menyorot padanya, kilatan blitz kamera semakin membuatnya gemetar.

Sebuah genggaman tangan hangat dari sebelahnya membuat Cherry seketika menoleh, Perth terlihat tersenyum manis padanya, menenangkannya, seolah mengatakan padanya bahwa semua akan baik-baik saja.

Siapa yang tidak takut? Berada disebuah Aula besar, dengan dikelilingi ribuan awak media yang haus akan konten panas, terus dicerca dengan pertanyaan yang dirinya sendiri tidak paham, mereka semua menggunakan Bahasa Thailand!

Perth meraih Microphone di Meja, keduanya duduk di hadapan Awak media, bersiap melakukan Jumpa Pers terkait skandal yang menimpa Model multitalent, Perth.

Pria itu berdehem sejenak, membuat suasana yang awalnya riuh karena suara para Wartawan dan Fans dari Perth, menjadi sunyi.

“Terima kasih atas kehadiran Rekan-rekan media dan para Penggemarku semuanya” Perth mulai membuka acara, suaranya tampak berat namun tenang, menciptakan kesan keren yang entah sejak kapan bisa membuat Cherry yang awalnya dongkol setengah mati dengan Model angkuh ini, menjadi terpana.

Perth melanjutkan, “Seperti yang kita ketahui semuanya, beberapa saat yang lalu, saya baru saja tersandung sebuah masalah, dengan warga negara asing”

Para audience terlihat berbisik-bisik.

“Hari itu saya baru saja melalui hari terberat dalam hidup saja, saya dikontrak oleh salah satu Brand untuk melakukan pemotretan di Australia selama seminggu penuh. Tapi saya tidak menyesalinya, karena pemotretan itu bagian dari tugas saya sebagai Public Figure” Lanjutnya.

Kemudian pria itu menoleh pada Cherry yang duduk di sebelahnya, “Dan ketika terjadi sebuah insiden kurang menyenangkan di Bandara antara saya dan Gadis ini, saya tahu kalian semua marah, kecewa, bahkan ingin menghujat saya.”

“Tapi disini, saya dengan tulus ingin menyampaikan permohonan maaf saya, pada masyarakat semua, pada penggemar saya, terutapa pada kamu, Khun Cherry” Perth semakin erat menggenggam tangan kecil Cherry dihadapan semua peserta Jumpa Pers.

Cherry berkedip polos, sesungguhnya dia tidak tahu apa yang dikatakan Perth karena pria itu berbicara panjang lebar dengan menggunakan bahasanya.

“Apa?” Tanyanya pada Perth.

Perth mati-matian menahan tawanya saat ini, wajah polos Cherry saat ini membuatnya ingin terbahak, gadis itu terlihat begitu kebingungan dengan apa yang dikatakannya.

“Katakan  apa saja yang ingin kau katakan, kau bisa memakiku jika kau mau” Ucap Perth dengan menggunakan Bahasa inggris.

Cherry tertegun. Biasanya para public figure ingin membersihkan namanya dengan memaksa korban yang telah mereka sakiti, namun berbeda dengan Perth, pria ini malah merelakan dirinya dihina hanya untuk mendapatkan maafnya.

Cherry berdehem sejenak, menggenggam Micropohone ditangannya yang gemetar, “Se—sebelumnya perkenalkan dulu, nama saya Arabella Cherry. Saya salah satu peserta pertukaran pelajar dari Indonesia yang harus melakukan beberapa penelitian di Negara ini untuk tugas akhir saya”

Semuanya terdiam, mendengarkan setiap kata demi kata yang Cherry ucapkan dengan fasih menggunakan Bahasa inggris.

“Saya terkejut awalnya ketika mengetahui yang bertabrakan dengan saya adalah seorang Model terkenal asal Thailand, karena saya belum pernah mendengar namanya sebelumnya” Lanjut Cherry.

Perth mendengus, secara tidak langsung Cherry mengatakan jika dirinya tidak se-terkenal itu.

“Kejadian di Bandara itu bukan sepenuhnya salah Perth” Cherry menatap Perth yang hanya terdiam sejak tadi, “Saya juga bersalah karena tidak memperhatikan sekitar hingga menabrak orang lain, hingga ponselnya rusak, karena kesalahan saya”

Tampak salah satu Wartawan mengangkat tangannya untuk menanyakan sesuatu, Perth mengangguk mempersilahkan.

“Apakah ada iktikat baik dari pihak Perth untuk meminta maaf dan menebus kesalahannya?”

Keduanya terdiam, karena mereka belum membahas ini sebelumnya.

Dibelakang, P’Pupae dan beberapa Manager Perth terlihat cemas, mereka takut Cherry akan berkata yang tidak-tidak dan menjelekkan pihak Perth, mereka takut jika Cherry—


“Dia dan para Managernya sudah mengucapkan permohonan maaf pada saya, berkali-kali malah. Justru membuat saya merasa tidak enak, karena saya juga merasa bersalah disini.” Jawab Cherry ramah, tak lupa dengan Gummy smile nya yang membuat siapapun pasti gemas.

“… dan untuk menebus rasa bersalahnya, Perth bilang dia bersedia membantu saya mengerjakan tugas akhir saya, dan menjanjikan dirinya untuk menjadi tour guide saya selama berada disini” Lanjutnya sambil tersenyum lebar.




Perth membelalakkan matanya kaget, kapan dirinya mengatakan itu?

My PERTHfect sunSAINT [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now