Part 6

24 9 0
                                    

"7 billion smile, and your smile is my favorite"

-Joshua-

Tengah malam Alice terbangun dengan pikiran kosong dan cemas, ia menatap kejendela. Terjadi gejolak dihatinya, ia takut saat ia membuka jendela ia melihat hal yang akan membuat hatinya terluka. Namun ia juga sudah merindukan lelaki itu, apakah itu sebuah kebodohan mengingat kembali orang yang telah mengecewakanmu? Mungkin mencinta memang selalu seperti itu, tetap saja kerinduan pada Satya lah yang selalu menang. Akhirnya tangan Alice pelan-pelan menyibak tirai kamarnya. Ia menghela napas sejenak, rumah Satya tampak kosong, mobilnya juga tidak ada di garasi. Kemanakah Satya ? gumamnya.

Alice melirik ke jam dinding di kamarnya, jarum panjang mengarah ke angka 2 dan jarum pendek mengarah ke angka 5. Kemana dia jam segini, timbul dugaan aneh di dalam pikiran Alice. Jangan-jangan dia pergi bersama wanita itu dan tidak pulang kerumah. Apa yang bisa dilakukan oleh sepasang kekasih jika berduan saja ditengah malam begini, imajinasinya langsung kemana-mana. Hatinya menjadi ciut dia memutuskan untuk melupakan kejadian siang tadi saja dan mungkin selama ini. dia hampir berbalik saat sebuah mobil melesat dengan cepat dibawah sana, tepatnya menuju rumah Satya, tidak salah lagi itu mobilnya.

Satu-satunya hal yang ingin dilakukan Alice saat ini adalah melupakan mereka berdua, dan rasa sakit hatinya atas pengharapannya yang tak bersambut, lukanya kian membeku, kenapa selalu aku yang tersakiti batinnya.

***

Dilain sisi Satya baru tiba di rumah dini hari sehabis mengantar Evelyn ke hotel. Wanita itu tak membiarkan Satya pulang tengah malam, namun ada perasaan yang mengganjalnya untuk tetap bersama Evelyn. Perasaan yang tak disadarinya. Lagi pula Evelyn selalu bertingkah laku semaunya, datang dan kembali sesukanya. Harga diri lelakinya tidak menerima namun setengah dirinya yang masih mencintai Evelyn juga tidak bisa berdusta. Saat wanita itu memeluk dan menangis di bahunya, ia masih saja ingin menjadi orang yang selalu menerima semua keluh kesahnya dan yang paling mengerti ia. Saat wanita itu mengecup bibirnya, ia masih saja menikmatinya, sebelum ia sadar kalau sudah berkali-kali Evelyn mengkhianatinya dan malam ini seperti biasa setelah dia bosan dengan lelaki barunya dia kembali pada Satya. Satya melepaskan kecupan Evelyn dan meninggalkannya. Ini tidak benar.pikir Satya.

***

Menjauhkan diri dari dari Satya adalah tugas sulit pertama pagi ini bagi Alice. Dia sudah mantap untuk mengabaikan lelaki itu dan tidak akan menemuinya lagi. Pasti akan sulit melakukannya terlebih lagi mereka adalah tetangga.

Alice berupaya melakukan semua hal yang biasa dilakukannya pagi hari, seperti sebelum Satya datang. Menyiapkan sarapan, menyiram bunga matahari di depan jendela dapur. Alice pikir tidak terlalu terlambat untuk melupakan semuanya, itu yang diyakini Alice. Hari ini juga ia mendapatkan pesanan buket bunga mawar seperti biasa, semuanya harus diantar sebelum pukul 9 pagi ini. Pagi yang cukup sibuk, untuk sekedar melupakan sakit hatinya. Sebelum menyelesaikan pesanan bunga Alice terlebih dahulu mengirim pesan singkat pada Joshua, untuk mengantar pesanannya.

Alice : Pagi...Joshua ada pesanan nih sebelum pukul 9.

Joshua : Baik Tuan Putri, saya akan segera kesana.:))

Beberapa saat kemudian Joshua telah tiba dihalaman depan rumah Alice. Alice tidak terlihat didepan rumah, barangkali ia sedang berada di rumah kaca . pintu pagar juga belum dibuka. Padahal ia sudah sangat merindukan senyum gadis itu. sesaat kemudian Alice akhirnya muncul dari samping rumah, seperti yang biasa dilakukannya. Joshua bisa mengurutkan apa yang dilakukannya setelah ini. dia akan bertanya apakah aku sudah lama menunggu? Dan benar saja Alice memang melakukannya.

"Sudah lama ? " tanya Alice. Joshua hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Alice itu. setelah itu ia akan mulai meletakkan satu persatu pesanan bunga kekeranjang Joshua. Tapi ada yang berbeda dari raut wajah Alice pagi ini, berbeda sekali dengan kemarin dan yang biasanya. Ada kilat kesedihan di matanya, itu yang Joshua baca. Jangan tanya kenapa Joshua bisa mengetahuinya. Tentunya karena orang yang jatuh cinta akan memperhatikan dengan detail apapun tentang orang yang di taksirnya hingga sudut terkecil termasuk perubahan air muka. Dan terlebih lagi Joshua sudah hampir setahun menyimpan perasaan khusus pada gadis itu, secara diam-diam.

Perubahan air muka gadis itu tentu menjadi ganjalan tersendiri dihati Joshua. Siapapun lelaki tidak akan suka jika gadis yang dicintainya terlihat terluka. "Apa yang bisa kulakukan untuk membuatnya tersenyum ya?" gumam Joshua. "Baiklah aku akan memikirkannya dijalan, sekarang yang terpenting aku harus mengantarkan pesanan itu dulu," batin Joshua.

***

Suara bel rumah berbunyi, Alice buru-buru mengecek siapa yang datang. Keningnya mengernyit melihat apa yang ada dibalik pagar rumahnya. Sebuah boneka tangan Donald Duck ciptaan Walt Disney mengintip dari balik pagar rumahnya. Otomatis Alice tertarik dengan boneka tangan Donald Duck itu, sebab ia memang menyukainya saat kecil dulu. Tapi siapa yang mau iseng siang-siang begini? Gumamnya. Ia mendengar sayup-sayup Donal Duck itu memanggil-manggil namanya. Alice menyunggingkan senyum, tingkah Jenakanya dan suaranya yang persis dengan suara Donald Duck yang asli. Donald Duck masih terus memanggil namanya, ia memutuskan untuk keluar saja, memastikan siapakah yang ada dibalik pagarnya itu. Kini jaraknya dengan Donald Duck hanya tersisa 3 meter saja dari pagar rumah

Tidak disangka Donald Duck itu lantas langsung berbicara, "Tuan Putri Alice yang terhormat, saksikanlah penampilan saya yang sangat spektakuler khusus untuk Nona Alice," Ucap Donald Duck menirukan gaya MC acara sulap barangkali, padahal ia ingin bernyanyi.

Alice benar-benar tak menduga kalau Boneka Tangan Donald Duck itu akan menyanyi bahkan menggunakan gitar mainan. ia tidak sabar apakah lagi yang akan dinyanyikan si Donald ini.

Donald mengetes suara sebelum bernyanyi, persis seperti orkes kampung yang sedang mengetes sound hanya saja dilakukan oleh seekor bebek , "cek, cek, 12 dicoba," ucapnya Jenaka. Alice senyum-senyum sendiri melihat tingkah Bebek nakal itu, Alice memang menyukai Donald Duck sejak kecil, jika melihat Boneka Donald Duck dimanapun, rasanya ia gemas sekali.

Donald Duck mulai bernyanyi,

When I see your face

There's not a thing that I would change

'Cause you're amazing

Just the way you are

And when you smile

The whole world stops and stares for a while

"cause, girl, you're amazing

Just the way you are

Just the way you are

Yeah.............

Penampilan Donald Duck ditutup dengan ber Yeah panjang. Diikuti tepuk tangan Alice. Kini Alice betul-betul penasaran dengan sosok di balik pagar. Belum sempat dia bertanya, sebuah buket bunga Baby Breath pink muncul dari balik pagar.

"Spesial untuk Tuan Putri Alice !" ucap lelaki itu dari balik pagar.

Alice tertegun"Kamu?"

Gimana part 6 nya?

Vommentnya ya readers ! Selamat membaca, semoga suka. 

Luv You 


Author

You Are My SunshineWhere stories live. Discover now