Part 5

27 12 4
                                    

Happy Reading ^^

Aku bukan apa-apa bagimu, tapi mencintaimu adalah diluar kuasaku. Masalahnya adalah, aku sudah tidak ingin merasakan sakit lagi.

-Alice-

Alice memasuki pekarangan rumah Satya, tanamannya terlihat tidak terurus"Sudah lama sekali aku tidak menginjakkan kaki di pekarangan miliki keluarga Wira." Gumam Alice.

"Kau sudah datang," sapa Satya. Alice mengangguk.

"Mungkin ini akan sedikit berat, tapi aku menyerahkannya padamu, kau boleh berhenti ketika kau lelah, dan melanjutkannya keesokan hari," kata Satya.

Tunggu sebentar aku akan mengambil peralatan untukmu kedalam. Saat menunggu Alice mendengar teriakan histeris Satya dari dalam rumah. Alice spontan berlari kedalam rumah. Ia melihat Satya berdiri diatas kursi. Alice terheran-heran. "Ada kecoak," kata Satya sambil menunjuknya kearah lemari. Alice mengambil sapu, dan memeriksanya kebawah lemari, tapi tidak ditemukannya mahkluk yang membuat Satya-nya yang sempurna ketakutan setengah mati.

Kemudian Satya berteriak sekali lagi, dan melompat kearah Alice mencari perlindungan dengan memegangi tangan kiri Alice. Akhirnya kecoak yang bersembunyi itu ditemukan dan sukses dibasmi oleh Alice dengan menggunakan Sapunya.

Satya melepaskan pegangan tangannya. Ia mendehem. Kembali menjaga sikap. Alice tersenyum-senyum sendiri mengingatnya. "Kau bisa mulai bekerja, kalau ada yang kau butuhkan panggil saja aku," katanya.

Saat asyik menanam bibit baru yang di ambilnya untuk pekarangan Satya. Seseorang memanggil namanya, mungkin si kurir pikirnya. Alice melongokkan kepala keluar pagar. Benar saja dia sudah menunggu di luar pagar. Alice bangkit dan melepaskan peralatannya. Ia menemui pria yang sampai saat ini dia tak ingat namanya itu.

Seperti biasa kehadiran gadis itu mampu mengalihkan dunia Joshua. "Tunggu sebentar," kata Alice. Bahkan suaranya yang begitu indah membuat Joshua tak bisa marah padanya meskipun harus menunggu lama di balik pagar besi itu. Bagi Joshua kehadiran Alice seperti lanskap alam yang harus di nanti dengan sabar. Begitulah Joshua menjalani kehidupannya setelah hampir 2 tahun menyimpan perasaan sepihaknya kepada gadis itu.

"Tapi apa yang dilakukannya di rumah itu," gumam Joshua. Ia memandangi rumah dihadapannya, seingatnya rumah itu tidak ditempati. Sesaat kemudian seorang lelaki seumurannya keluar dari rumah itu, ia berjalan menuju kedalam rumah Alice dengan santainya, bahkan selama ini Joshua tidak benar-benar bisa melakukannya.

"Siapa laki-laki ini" gumamnya. Itu benar-benar membuatnya iri.

***

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Alice setelah melihat Satya sudah berdiri dibelakangnya.

"Aku hanya ingin memilih bunga yang cocok untuk pekaranganku," Jawab Satya.

"Aku menyukai banyak bunga matahari juga, kau harus menambahkannya," sambil menunjuk bunga matahari yang sedang merekah.

Alice mengangguk paham.

Satya kemudian keluar dari dalam rumah, saat di depan pagar dia masih melihat lelaki aneh itu di depan. Satya menatapnya tajam, begitu juga dengan Joshua menatapnya dengan tatapan tak bersahabat. Begitulah mereka bertemu dan saling mencurigai.

"Aku tidak melewati pagar ini, kecuali jika Alice mengizinkanku. Karena aku sangat menghormatinya. Kesilafanku masuk kekamarnya adalah kesalahanku yang pertama dan terakhir," gumamnya dalam hati.

You Are My SunshineWhere stories live. Discover now