3 » not gonna eat

744 185 8
                                    

"Apa kau menginginkan sesuatu untuk dimakan, Jim?"

Aku berjinjit, berusaha meraih sebutir kesemek yang masih terkait di dahannya. Akhir-akhir ini aku selalu merasakan lapar yang berlebih. Barangkali usus dan lambungku semakin melebar di usiaku yang kini sudah berkepala dua. Tentunya kentang, kesemek, juga air selokan tidak akan bisa memenuhi gizi dari seorang Min Yoongi yang tengah dalam masa pubernya.

Tapi, apa boleh buat. Aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli ikan atau sepotong ayam. Bahkan koin-koin bernilai kecil yang Jimin simpan secara diam-diam di bawah karpet untuk tabungannya di masa mendatang nanti telah habis setelah kupergunakan untuk membeli selimut.

Jika kalian bertanya untuk apa selimut tersebut? Baiklah, aku akan memberi tahumu. Tiga hari sudah Jimin meniggalkanku. Ia seperti benar-benar betah di tempat barunya itu. Well, apa mungkin di sana memiliki makanan yang enak pula rumah yang hangat? Ah, tidak, tidak. Itu tidak benar. Sebab, tatkala punggung tanganku menyentuh wajahnya yang membiru, aku merasakan dingin yang teramat sangat. Seolah api kecil yang kuciptakan di sebuah wadah alumunium tak cukup untuk menghangatkannya. Aku pun berinisiatif untuk membelikannya selimut.

"Jim?" Panggilku lagi. "Kenapa kau tidak menjawabku? Tubuhmu kurus kering begitu. Apa kau tidak ingin membuatnya terlihat normal lagi?"

Menghela napas, aku mendekat ke arahnya. "Baiklah, baiklah. Sepertinya kau tidak merasa lapar, ya. Bagaimana kalau kita tidur saja? Lupakan makan siangnya, aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya tidak makan selama berhari-hari." []

Eat My Friend | ✔Where stories live. Discover now