Bab 18

141K 9K 398
                                    

Selamat Membaca








Safa tengah berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, di depan tempat dia duduk, sudah ada Rizky dengan wajah bersalahnya. Disamping Rizky juga ada Ciko yang sibuk memakan mie ayamnya.

Sebenarnya Safa pergi ke kantin bukan untuk menemui dua orang cowok di depannya ini. Safa hanya sedang menunggu Bella selesai kelas, karena setelahnya mereka berencana untuk ke nonton film terbaru. Namun dengan tiba-tiba saja kedua cowok itu datang dan duduk di hadapan Safa.

“Jadi,” ucap Safa menggantung karena sedari tadi Rizky hanya diam.

“Gue mau minta maaf Fa, gue ngaku salah.” Terlihat sekali waut wajah bersalah yang Rizky tunjukkan.

Sebenarnya Safa tidak tega melihatnya, dia sudah memaafkan Rizky ketika Adam menjelaskan segalanya waktu itu. Safa kira itu semua bukan hanya kesalahan Rizky, dia juga ikut di sana.

“Gue udah maafin kok.”

Rizky mendongak dan menatap Safa dengan binar senang. “Beneran Fa? Lo udah maafin gue?”

Safa menganggukkan kepalanya. “Maafin gue juga Ky, kayaknya gue juga ikut melakukan kesalahan waktu itu.”

“Lo nggak salah kok Fa, gue emang banci banget waktu itu. Sorry.”

Safa tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya. Bagaimanapun saat dia belum berbaikan dengan Rizky, Safa juga terus memikirkannya. Rizky dan Ciko adalah teman cowok pertama Safa di tempat kuliah, dan selama ini Safa merasa nyaman-nyaman saja berteman dengan keduanya. Rasanya tidak enak saja bermusuhan dengan teman sendiri, apalagi ini juga karena keegoisannya.

“Gue bilang juga apa, Safa pasti maafin lo.” kini giliran Ciko yang berucap setelah menghabiskan semangkuk mie ayam dan es teh miliknya.

“Iya, paham gue. Makanya lo suka kan?” tanya Rizky dengan bercanda.

Namun sepertinya Ciko menanggapinya dengan serius. “Iya, sayangnya gue udah keduluan cowok lain,” ucap Ciko dengan serius.

Safa yang mendengarnya mencoba tertawa renyah, dia tidak mau karena perasaan Ciko kepadanya, pertemanan mereka menjadi canggung. Beruntung saja Bella datang dan langsung duduk disamping Safa.

Gadis itu meraih es milo milik Safa dan menyesapnya hingga habis. Safa memandang Bella dengan pandangan protes. “Es milo gue itu,” ucap Safa dengan kesal.

“Gue punya berita terkini,” ucap Bella setelah menghabiskan es milo milik Safa.

“Apa?” tanya Rizky penasaran.

“Lo semua pasti kaget, terutama lo Fa.”

“Kenapa sama gue? Emang berita apaan sih?”

Bella mengatur napasnya terlebih dahulu. “Lo semua tahu Fabian’s grup kan?”

Saat ketiga temannya mulai menganggukkan kepalanya, Bella kembali melanjutkan ceritanya. “Kak Adam cucu terakhir dari Fabian’s grup.”

Ketiga orang di sana hanya mampu terdiam karena terkejut mendengar berita yang baru saja disampaikan oleh Bella. Apalagi Safa, gadis itu hanya bisa terdiam, Adam cucu pemilik Fabian’s grup? Yang benar saja, tapi jika memang benar begitu, Adam, Rena dan Gaga adalah cucu pengusaha property terkaya nomor tiga di Indonesia. Sedangkan Danu adalah anak bungsu mereka. Astaga, Safa merasa lemas seketika, bagaimana ini semua bisa terjadi.

“Udah belum kagetnya?” tanya Bella lagi begitu melihat ketiga temannya hanya mampu terdiam.

“Emang kenapa?” tanya Rizky.

Adam & SafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang