Race Car

5.4K 326 74
                                    

Malam ini arena balapan dipenuhi oleh sorak-sorai para penonton dan penantang dari setiap kubu pembalap. Saling bertaruh pada tiap jagoan masing-masing.

Membuang uang demi menaikan harga taruhan adalah kesenangan dalam mempertahankan harga diri dari setiap kearoganan.

Mereka bahkan tidak tanggung-tanggung untuk menggadaikan properti perusahaannya sebagai barang taruhannya dan Hal gilanya adalah menganggap resiko kekalahan sebagai alat kejut sebuah adrenalin penguji diri.

Bagi mereka, Mungkin kehilangan perusahaan itu seperti mainan yang direbut dari tangan seorang bayi.

Tempat para pemuda-pemuda kaya yang suka menghambur-hamburkan uang.

Well, Kesenangan malam itu tentu mengundang Naruto untuk melampiaskan keresahan hatinya. Entah kenapa pemikirannya malam ini tidak setenang biasanya, tidak sebelum debat hebatnya dengan sang asisten nerd-nya. Bahkan segelas martini dala tenggorokannya tidak mampu membuatnya kalab dari kejadian tadi sore.

Lidahnya mati rasa. Sungguh efek tak masuk akal bagi dirinya yang merasa Kehilangan.

Aneh memang? Jiwa terdalamnya terbang dalam rasa hambar. Tidak hanya rasa hambar namun resah dan gelisah juga menyesak dadanya.

Sial!! Naruto benci  hal asing dan rumit semacam ini. Apa salahnya hingga berada pada posisi semuram ini. Dia tampan juga kaya raya dan wanita selalu bertekuk lutut padanya. Lalu apa yang salah dengan dirinya malam ini.

Ini semua sudah pasti dikarenakan wanita itik buruk rupa itu.

Pria satu-satunya yang bermuram malam itu memegang gelas martininya dengan kasar lalu ditempelkannya kebibirnya hingga cairan itu masuk kedalam kerongkonan-nya.

"Hey.... Naruto..... kenapa tidak ikut memasang taruhan bersama kami......"

Sai menepuk bahu kiri Naruto. Dia bermaksud menyertakan sahabat pirangnya itu untuk masuk kedalam kesenangan mereka malam ini. Namun, mungkin usahanya itu akan gagal.

Pria pirang bergaris dipipi itu semakin mengerikan dengan raut muramnya.

Naruto menoleh dengan delikan tajamnya,  hingga Sai sendiri salah tingkah karenanya. Tidak biasanya sapphirenya bergejolak semarah itu.

Kilatan Sapphire-nya sangat menuntut janji dari pernyataan sahabat-sahabatnya. Namun, kenyataannya dia tidak merasakan kesenangan atau kepuasan apapun disini.

Sekarang, Naruto mulai berpikir bahwa sahabat-sahabatnya mengumbar omong kosong mengenai kejutan malam ini.

Tempat ini tidak merubah suasana hatinya sama sekali. Bahkan, meskipun suara gemuruh dari sorak-sorakan yang memekakan telinga itu berusaha menarik perhatiannya untuk mengikuti kesenangan. Namun, Naruto menjadi tuli sejenak tak mendengar sorakannya.

"Tempat ini membosankan..."

Geramnya dibalik bibir tipis yang nyaris tak bergerak itu.

Sai tidak bisa berbuat banyak untuk mengubah apapun yang berkaitan dengan emosi si pirang. Hanya senyuman palsu yang terlukis mengalihkan tuntutan Sahabatnya.

"Naruto..... tunggulah sebentar lagi.... hal menarik selalu terjadi belakangan......."

Sai sibuk menyemangati sahabatnya yang lunglai tak bergairah. Bahkan Sara gagal menggodanya dan berakhir meninggalkan Naruto dalam keadaan merajuk dan menghentakan kakinya dengan kasar.

Sementara kedua sahabat lainnya malah sibuk memanjakan manik-manik hitam mereka dengan menonton balapan, sembari ditemani oleh gadis-gadis sexy dipangkuannya.

l'M A STRONG WOMANΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα