My Love, Bambam

Mulai dari awal
                                    

Mark Tuan, kau membuat harta berhargamu terluka.

Ditengah tangisnya Bambam menggeleng, "Tidak hyung. Benar apa katamu, aku selalu merepotkan."

Mark dengan cepat balas menggeleng, menyangkal semua yang Bambam katakan, "Tidak sayang, tidak. Kau tidak pernah merepotkanku. Jangan bilang begitu, hmh?" pinta Mark. Dia benar-benar merasakan sebuah hantaman keras di dadanya saat melihat Bambam menangis karena ulahnya.

Dia tidak pernah melihat Bambam menangis seperti ini.

"Bam," tutur Mark, semakin dia menghapus air mata Bambam, kekasihnya itu malah semakin menangis. "Sayang.. Ah Ya Tuhan, betapa jahatnya Mark Tuan karena membuat kekasih manisnya menangis." Mark menarik Bambam ke dalam pelukannya. Dan Bambam benar-benar menangis kencang setelahnya.


.


Mark memang salah dari awal, harusnya ketika Bambam tidak menginginkan untuk belajar mengemudi, dia menurutinya dan bukan malah menyeretnya dengan kasar sembari mengeluarkan kata-kata menyakitkan. Bambam adalah tipe yang mudah tersinggung, hatinya lembut, mudah kepikiran tentang apapun, Mark harusnya tau itu.

Enam tahun bersama sudah seharusnya Mark mengerti sifat Bambam secara keseluruhan. Mungkin Mark terlalu bodoh dan tidak peka hingga tidak menyadari bahwa tidak selamanya Bambam bisa menuruti keinginannya. Seharusnya Mark sadar, bahwa memaksa Bambam adalah sama saja dengan membuang laki-laki itu secara perlahan.

Bambam adalah segalanya, harusnya dia sadar itu. Dia sudah memberikan segalanya untuk Bambam, bukankah dia sendiri yang dengan suka rela menjadi supir pribadi Bambam? Kenapa sekarang dia malah mengeluh?

"Hyung.. maafkan Bambam ya? Bambam selalu merepotkan hyung dan yang lain." suara Bambam terdengar parau karena habis menangis. Anak itu masih berada dalam pelukan Mark -ah tidak, dia ada di pangkuan Mark sekarang.

Mark mengelus surai hitam legam milik Bambam dengan lembut, "Kau tidak pernah merepotkanku, sayang. Maaf tadi hyung terlalu kasar padamu."

Mark bisa merasakan napas hangat Bambam mengenai lehernya. Anak itu sepertinya mulai mengantuk karena kelelahan menangis, terbukti dari caranya bernapas yang mulai teratur dan juga bobot tubuhnya yang dia berikan pada Mark secara menyeluruh.

Bambam tertidur dalam pangkuan si pemuda kaya raya, tapi sebelum benar-benar terlelap Bambam masih sempat menggumam "Maafkan Bambam, Markeu."

Mark benar-benar merasakan sebuah beban berton-ton menimpa kepalanya. Bambamnya, sampai berkali-kali meminta maaf dan menyangka bahwa ia merepotkan Mark.

Bambam telah salah faham dan Mark membiarkan kekasihnya itu tenggelam dalam rasa kesalahfahaman.

Padahal, Mark sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Dia hanya terlalu naif untuk menjelaskan semuanya. Dan Bambam terlalu sensitif dalam menanggapi semua hal tentang Mark.


.




Sebenarnya keinginan Mark sangat sederhana, dia hanya ingin Bambam pandai mengemudi. Dia takut, bila nanti, saat dia tidak mampu melakukan apapun dan Bambam tidak bisa mengandalkannya, akan kemana Bambam?

Bagaimana bila suatu hari nanti, dia mendadak lumpuh atau buta, bagaimana Bambam mampu membawanya ke rumah sakit dengan cepat? Bukan hanya Bambam yang boleh menggantungkan hidupnya pada Mark, tapi jika boleh, Mark juga ingin menggantungkan hidupnya pada Bambam.

Dia ingin Bambam menjadi pribadi yang mandiri. Bambam boleh merepotkannya, tapi tidak dengan Bambam merepotkan orang lain.

Perkataan Bambam dua jam lalu selalu terngiang dalam kepalanya. Tapi perkataan Jinyoung minggu lalu selalu membuatnya seperti tertampar. Hatinya seperti dihujami sebuah belati saat mendengar Jinyoung mengatakan, "Bambam adalah orang yang merepotkan. Aku membenci sifatnya yang seperti itu."

Jinyoung, teman satu lingkungan Mark, mengatakan hal yang seperti itu. Mungkin terdengar sangat kejam, tapi Mark tidak bisa menyangkal. Semua temannya merasa tidak nyaman dengan sifat Bambam. Mereka merasa Bambam sangat merepotkan.

Mark hanya ingin memperbaiki pandangan orang-orang terhadap Bambam. Mark ingin orang lain tau, bahwa Bambam adalah pribadi yang baik hati dan bisa diandalkan. Mark sangat ingin orang-orang bisa menghargai kekasih manisnya, Kunpimook Bhuwakul.

Ribuan kali Mark berfikir dan selalu berakhir dengan sebuah penyesalan menghantui kepalanya. Harusnya dia tidak boleh bersikap seperti itu pada Bambam. Harusnya dia tidak perlu mendengarkan apa kata Jinyoung. Harusnya dia bisa lebih memahami si manis Bambam.

Dan sudah seharusnya dia mengikuti apa kata hatinya.

Mark sudah memutuskan bahwa dia akan mengajari Bambam secara perlahan, mendidiknya dengan penuh kasih sayang, menuntunnya agar dia bisa menjadi pribadi yang mandiri, memberinya penjelasan tentang bagaimana cara untuk belajar menjadi dewasa. 

Karena demi apapun yang ada di dunia ini, hanya Bambam yang mampu mengerti akan dirinya.

Dia bukan pribadi yang sempurna seperti apa yang orang-orang bicarakan, dia juga mempunyai kekurangan dan kekurangan itu selalu dilengkapi oleh kelebihan Bambam.

Ketika Bambam mampu menutupi kekurangannya, kenapa dia tidak bisa menutupi kekurangan Bambam dengan kelebihannya?

Karena Tuhan menciptakan mereka untuk saling melengkapi satu sama lain.



Duh Bambam, maafkan hyung ya, sayang? Mari kita hidup bahagia. Gumam Mark.





































End.

Aku nggak bisa bikin cerita panjang-panjang yang alurnya complicated gitu:( 

Ini yang ku bisa, cerita-cerita pendek yang alurnya ngalor ngidul. Ambuuradul.

Makasih yang udah vote komen dll, maaf untuk typo dll

See u

MARKBAM-Oneshoot[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang