Sweet Affair

11.9K 304 10
                                    

Ruby pov#

Aku belum berhenti tersenyum sejak bangun tadi. Seperti nya ada kabel yang konslet di otak ku, satu nama yang ada di kepala ku saat aku membuka mata -Keynaan- dia satu satu nya alasan yang membuat aku tersenyum. Aku tidak tahu sejak kapan dia mempengaruhi akal sehat ku, apa ini yang dinamakan cinta??Oh God,rasanya ada ribuan gajah yang menari lucu di hati ku,senang hingga meledak-ledak.

'ting tong ting tong'

masih jam 6, siapa bertamu sepagi ini??aku bergegas membuka pintu.

"Keynaan kenapa kesini pagi pagi gini?"

Keynaan meringis,memamerkan deretan gigi nya yang putih rapi. Aku pura-pura merengut,

"Aku cuma mau nganterin bubur ayam,kita sarapan sama-sama,oke?"

Dia masuk begitu saja ke dalam apartment ku,lalu menyiapkan 2 piring,menuangkan bubur ayam yang masih panas. Apa dia kurang kerjaan hingga datang kesini sepagi ini?bukan kah seharus nya masih tidur????

"ayoo duduk sini,apa perlu aku suapin?"

"nggak perlu." ucap ku cepat dan langsung duduk di samping nya.

"good girl" ucap nya sambil mengacak rambut ku.

Untung aku tadi sudah sikat gigi dan cuci muka, meskipun masih memakai piyama pink dengan gambar babi besar, tidak terlalu buruk.

"mau teh?" tanya ku pada Keynaan

"aku mau kopi."

"tidak ada kopi untuk hari ini tuan Keynaan,akan kubuat kan teh madu."

"anything sweetheart"

aku membuat 2 cangkir teh madu,lalu mandi tanpa jacuzzi seperti biasa. Selesai mandi aku melihat Keynaan memegang tab nya,masih jam 7, harus nya aku bisa bangun siang, karena ini hari minggu.

"lagi ngapain?" tanya ku pada Keynaan,aku duduk di dekat nya.

"lagi cek email laporan"

"hari minggu masih aja kerja"

"yaa begitulah,tapi udah selesai kok"

Keynaan meminum teh nya, lalu tidur di pangkuan ku. Aku kaget dengan perlakuan nya.

"pengen tidur bentar,boleh kan?disini."

Aku tidak menjawab nya, tapi aku mengelus-elus rambut nya hingga dia tertidur. Tuhan makhluk apa yang ada di pangkuan ku ini?mengapa tampan sekali?wajah jahil nya hilang bila sedang tidur seperti ini.

"if i tell you that i love you,can i keep you forever?" bisik ku di telinga nya.

Biarlah kusimpan pertanyaan itu,mungkin juga tidak akan pernah terjawab.

               ###################

Keynaan pov#

' if i tell you that i love you,can i keep you forever?'

Aku belum benar-benar terlelap saat mendengar nya. Aku yakin itu bukan mimpi, dia mungkin juga menyukai ku. Tapi apa sama jadi nya bila dia tahu aku memiliki istri dan anak? dia pasti akan sangat membenci ku. Aku sungguh sungguh tergila pada nya, tidak bisa tanpa nya. Katakan aku brengsek,aku mengakui nya,aku egois,aku juga mengakui nya,tapi sebagai manusia aku ingin bahagia. Kata mama aku harus memikir kan nya dengan kepala dingin, tapi aku bingung harus membicarakan ini dengan siapa,ya Tuhan aku memang salah,salah total,tapi Stella pun tidak mencintai ku. Aku berada pada dilema besar, kalau aku memperjuang kan Ruby, tentu aku akan melanggar wasiat papa, kalau aku mempertahankan pernikahan ku tentu aku dan stella tidak bahagia. Ya aku tahu Stella tidak mencintai ku, dia mencintai Daniel, sahabat dekat ku, dulu Daniel merelakan Stella menikah dengan ku karena itu merupakan wasiat papa, Daniel sangat menghormati papa, sejak berumur 10 tahun papa mengangkat Daniel sebagai anak. Sejak saat itu Daniel sudah seperti saudara ku, bahkan dia menjadi tangan kanan ku di perusahaan. Hati ku galau, aku bingung harus meminta pendapat ke siapa. Masalah ini cukup rumit,

lagu pharell william memecah keheningan di mobil ku.

"hallo yah.."

"..................."

"ah iya Keynaan kesana sekarang,ini lagi dijalan"

ayah mertua ku menelpon,meminta ku kerumah nya,pasti Stella mengadu sesuatu ke ayah nya. Aku menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskan nya perlahan. Ayah Felix, beliau orang yang sangat bijaksana, sangat bertolak belakang dengan Stella.

              ##################

Aku tiba di sebuah rumah besar bercat putih, mang Karna tukang kebun dirumah ayah sedang memotong tanaman.

"eh tuann,lagi nyari tuan besar yah?"

"iya mang,ayah ada?"

"beliau sedang dikamar,lagi sakit,tuan langsung naik ke atas saja yah"

Aku mengangguk paham,lalu masuk ke dalam rumah,langsung menuju kamar ayah. Aku mengetuk pintu kamar beliau,lalu mendengar suara beliau menyuruh masuk.

"Ayah lagi sakit?sudah panggil dokter?"

"sudah kok,ini lihat banyak sekali obat ayah."

aku duduk disebelah ayah,lalu memijit kedua kaki beliau.

"Keynaan,Stella masih suka mabuk ya?"

Aku terdiam,merasa bersalah,tidak bisa menjaga istri ku sendiri,aku tidak mungkin berbohong,lebih baik jujur.

"iya Yah,maafin Keynaan."

Ayah tersenyum getir,

"Kamu tidak perlu minta maaf nak,aku tahu kamu sudah berjuang."

"Ayah bahkan Keynaan belum bisa mencintai Stella."

"Aku tahu nak, papa mu terlalu merasa berhutang budi pada ku, hingga membuat wasiat seperti itu, padahal ayah tidak meminta imbalan apa pun, ayah tulus saat membantu papa mu dulu. Andai kau menikah dengan Letta, aku bisa menjamin kau akan dengan mudah mencintai nya."

"siapa Letta yah?"

"Dia gadis kecil ku,adik Stella."

aku melihat untuk pertama kali nya beliau tersenyum bahagia,namun tetap ada kegetiran di mata beliau.

"kemana dia?aku tidak sekali pun melihat nya."

"dia pergi dari ku,memilih menjauh dari ku,berusaha menjaga perasaan stella,namun aku tahu dia sendiri terluka. Pasti sekarang dia sangat cantik."

"memang apa yang terjadi yah?"

Ayah menghembuskan nafas pelan,

"nanti pasti ayah cerita nak,tapi bukan sekarang."

Aku tersenyum, ayah semakin mengerat kan pelukan nya pada sebuah bingkai foto, aku yakin itu foto adik Stella, yaa aku penasaran dengan apa yang terjadi, tapi aku tidak berhak meminta ayah bercerita.

             ##################

my boss!!Where stories live. Discover now