tamasya (pt.4)

6.1K 1.3K 228
                                    

besoknya, beberapa orang udah ngumpul di ruang makan.

"bini lo mana, kak?" tanya yuvin sambil masukin cemilan ke mulutnya.

"sakit. biarin aja jangan dibangunin," kata seungwoo.

seungwoo lagi searching di gugel apotek terdekat disini. ternyata gak ada. paling deket itu sekitar lima belas kilometer dari sini.

"eunsang, di deket sini gak ada apotek ya? apa minimarket gitu?" tanya seungwoo.

"eung? aku gak tau, kak. soalnya aku jarang kesini. biasanya kalo aku kesini, aku cuma main sama kak jungwoo," kata eunsang, ngelanjutin acara makannya yang tertunda.

"buat kak byungchan, kak?" tanya seokhwa. seungwoo ngangguk.

"kasian, kalo gak di kasih obat, malah tambah parah," kata seungwoo.

"nanti aku aja yang nyari, kak," kata seokhwa.

"gapapa?"

"yaelah, kak. kayak sama siapa aja."

"nanti kakak suruh sungyeom deh buat nemenin kamu," kata seungwoo. seokhwa langsung gelagapan.

"e-eh, gak usah, kak," kata seokhwa.

"kamu pikir kakak tega, biarin kamu keluar sendiri," kata seungwoo. akhirnya, seokhwa nurut.

seokhwa nyamperin sungyeon yang lagi ngumpul barengan yohan, dohyun, junho sama jinwoo.

"sungyeon, sibuk gak?" tanya seokhwa, ikut duduk disamping junho.

"nggak, kak. gabut malah."

"anterin yuk, cari obat," abis denger perkataan seokhwa, sungyeon langsung ngedeket ke seokhwa.

"kakak, sakit?" tangannya di tempelin di kening seokhwa.

"nggak, bukan aku. kak byungchan," kata seokhwa.

"dunia serasa milik berdua, yang lain cuma nyewa karpet," celetuk yohan diselingi sama tawa recehnya. dohyun, jinwoo sama junho ketawa denger celetukannya yohan.

"ayo, kak. aku anter," kata sungyeon sambil narik tangan seokhwa, keluar dari kamar dohyun, tempat mereka ngumpul.

"kalo jadian jangan lupa traktirannya ya!" teriak yohan. emang deh, yohan gemes banget sama calon pasangan. sama sama malu buat ungkapin semuanya.

"ayo, junho kita keluar. nanti kalo kita disini, kita jadi nyamuknya mereka," kata yohan sambil ngelirik dohyun sama jinwoo. buat dua maknae mereka ini pipinya merah, karena malu.

"apaan sih, kak yohan!"

...

"kamu bisa bawa mobil?" tanya seokhwa, soalnya dia kalo jalan sama sungyeon pasti dibonceng motor.

"bisalah, kak. terus kalo bukan aku yang bawa, siapa yang bawa? kakak?" kata sungyeon. seokhwa ngangguk.

"kalo aku masih bisa bawa, kenapa harus kakak," kata sungyeon. seokhwa diem aja.

ternyata bener kata seungwoo, minimarket terdekatnya itu lebih dari sepuluh kilometer, ia sama sungyeon udah jalan lebih dari setengah jam tapi gak nemuin minimarket.

"mau balik apa tetep nyari, kak?" tanya sungyeon.

"nyari aja. kasian kak byungchan kalo gak minum obat, takut tambah parah," kata seokhwa.

"perhatian banget, kak. sama kak byungchan."

"iyalah, kak byungchan tuh udah kayak kak-"

"perhatian sama akunya kapan?"

omongan seokhwa kepotong sama sungyeon. abis denger perkataan sungyeon, pipi seokhwa memerah. dia ketawa pelan.

tangan seokhwa merayap di atas tangan sungyeon yang pegang hand rem.

"kalo kamu bisa yakinin aku kalo kamu itu beda, aku perhatiin kamu saat itu juga," kata seokhwa.

sungyeon senyum. beralih ke tangan seokhwa yang kini digenggam sungyeon.

.
.
.
.

sebenernya part ini lebih panjang, ada seungchan moment. tapi ...

kita berdoa aja ya terbaik buat uri buyung.

morosis , pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang