eleven 'gombal terus

6.4K 846 82
                                    

Vote comment 💞🙏

Ceritanya makin kesini makin boring ya? Iyaa, aku juga ngerasa gitu kok °_°
Jangan siders! Awas siders yaa, masih aku pantengin lohh...
Happy reading 🌻
•••

Hari makin sore, sepertinya mereka betah berada di rumah ini. Kini mereka bingung, untuk apa setelah acara curhat yang membuat, kedua gadis ini menangis.

"Pak" Panggil Jisoo, pada Taehyung yang di sebelahnya mengunyah popcorn caramel itu.

"Hm?" Taehyung menoleh.

"Gue nguping, lo diundang sama ketua fanbase lo di sekolah, si Naera buat dateng makan malam. Emang ada acara apaan?" Taehyung yang teringat kejadian lucu itu, malah tertawa kecil.

"Eh? Iyaa, saya sempat diundang ke rumahnya, untuk acara ketemu orang tuanya. Katanya ketemu calon mertua saya. Ada-ada saja, anak jaman sekarang"

"Terus? Kenapa gak dateng aja? Kan kalo dateng siapa tau, bisa ketemu? Lumayan kan, kalo lo ketemu gak ganggu gue lagi" Taehyung hanya mengangguk kecil, mendengar pengakuan Jisoo.

"Masa? Kalo saya datang, nanti kamu nya cemburu. Kan saya jadi repot" Jisoo lalu tertawa renyah.

"Ya elah, masa gue cemburu? Bukannya lo sendiri yang bilang kalo gue bukan pacar atau istri lo kan?"

"Iyaa, oh kamu inget? Kenapa? Kamu mau saya jadiin istri secepatnya?" Jisoo memutarkan bola matanya malas.

"Itu sih mau lo!" Jisoo langsung memerah, dan pergi ke kamar mandi.

Sedangkan, Kai dan Jennie sibuk bermain PS. Nah, kenapa rumah Jisoo jadi idaman Jennie? Karna selain sepi, rumah Jisoo juga lengkap sama game. Apalagi PC Jisoo di kamarnya, dia suka nge-game kalo lagi gabut.

"Ehhh!! Bego amat sih lo! Kan udah gue bilang buat ke kiri! Malah lurus terus!" Marah Jennie, yang membuat Kai menatapnya tajam.

"Saya ini guru kamu loh, kok kamu beraninya ngatain saya bego?" Kai menatap mata Jennie, yang asik masih memegang stik PS dan asik bermain.

"Udahlah! Lo mah gak punya hak, disini. Ini bukan sekolahan! Suka-suka gue dong mau manggil lo apaan" Mereka kini lanjut bermain.

"Tuh kan! Udah gue bilang! Kita tuh harus kompak! Gara-gara lo tim kita kalah! Lo nya sih, terlalu bego buat main! Udah gak bisa main, masih ngotot ikutan!" Ejek Jennie, yang gak bisa Kai terima.

Dan gara-gara Kai, tim mereka berdua kalah. Game Over.

"Kalo saya nya bego, gak mungkin dong saya jadi guru matematika punya gelar master? Saya masih muda, saja sudah bisa--" Jennie yang merasa Kai sangat membosankan menyuruhnya diam.

"Stop! Stop! Oke? Gue lagi butuh refreshing, bukan bacotan dari guru matematika kayak lo" Jennie menutup bibir Kai membuatnya tersadar.

"Eh-- sorry, gue gak sengaja" Canggung Jennie, yang baru sadar.

"Bisa malu juga kamu ternyata" Ujar Kai pelan.

"Gue juga manusia!" Jennie langsung menaruh stik PS itu di karpet dan ia pergi butuh oksigen.

Dan Jisoo Taehyung duduk di balkon atas. Mereka hanya diam-diaman semenjak kejadian yang membuat Jisoo blushing.

"Kapan saya bisa ketemu Mama kamu?" Ucapan enam kata itu sukses membuat Jisoo tersedak saat meminum es jeruk nya.

"Lah, ada urusan apa lo ketemu Mama? Mama sama lo gak kenal, dia gak suka orang baru" Jawab panjang Jisoo.

"Kenapa? Kan bisa kenalan dulu? Emangnya harus ngomong langsung? Kan bisa basa-basi dulu, Jisoo" Jisoo diam.

"Buat apa lo ketemu Mama?"

"Saya mau ngomong penting sama Mama kamu. Kamu nya gak boleh tau" Lama-lama Jisoo juga kesal dengan Taehyung.

"Dih! Pake rahasia-rahasia segala. Kayak anak kecil aja!" Kesal Jisoo.

"Suka suka saya, kenapa kamu yang kesal? Kalo saya kasih tau kamu. Saya dapet apa hm?" Jisoo menatap langit-langit seolah ia berfikir keras.

"Eum... Gak tau deh! Terserah lo! Emang kalo lo kasih tau gue, lo mau dapet apa dari gue? Lo kan udah kaya! Masa mintanya uang ke gue!" Taehyung hanya tersenyum tipis, memajukan wajahnya sedikit, dengan tangan yang melipat di dadanya.

"Eum... Kalo saya mau dapetin kamu aja gimana?" Jisoo langsung menyemburkan es jeruk itu ke wajah Taehyung.

Brshh!!

"Hahahaha! OGAH!" Jisoo langsung melihat wajah dan kemeja putih Taehyung basah.

"Jisoo..." Lirih Taehyung pelan, tapi Jisoo masih bisa dengar jika Taehyung sedang marah.

"Eh, pak. Seriusan! Gue-- gue gak sengaja! Sumpah! Pak--"

"Saya minta handuk, dan kemeja baru" Singkat Taehyung, kini nada suara nya berbeda.

Taehyung sangat marah.

"Tapi gue--"

"Kemeja Papa kamu. Cepetan, kamu emang mau liatin dada saya yang basah?" Sempat-sempatnya Taehyung bicara seperti itu.

"Ish! Ya udah! Lo tunggu di kamar mandi, sekarang gue cariin" Jisoo mendecak kesal, sambil pergi meninggalkan Taehyung.

"Untung kamu cantik, kalo enggak saya sembur balik aja biar impas"

Jisoo menuruni anak tangga, dan Jennie pun melihatnya. "Jis! Kemana lo?"

"Ngambilin kemeja buat Pak judes" Jisoo langsung melewati Jennie dan Kai.

"Nah! Lo habis ngapain tuh diatas? Masih sore juga!"

"Pikiran lo tuh sekali-kali di laundry! Biar gak kotor terus!" Jawab Jisoo pergi ke kamar bawah.

"Ish! Gak ngaca juga tuh Jisoo!" Tiba-tiba, Kai menoleh.

"Guru judes itu siapa?" Masih bisa-bisa nya Kai bertanya.

"Ya siapa lagi kalo bukan temen lo! Gitu aja masih nanya!" Kai malah menghela nafasnya pelan.

"Sepertinya Jisoo memang benar. Pikiran kamu harusnya di cuci, biar gak marah-marah terus sama saya" Jennie jadi kesal.

"Dih! Gak ngaca! Pikiran lo juga tuh di cuci biar gak gombalin gue terus!" Kai malah tertawa kecil.

"Saya gombalin, kamu nya juga suka kan?"

Tbc.

Vote comment juga jangan lupa 🙏💞
Makasih semuanya 💜
Kayaknya memang garing banget chapter yg ku buat :( sorry kalo emang gak seru 🙏🤧
Babayy 🌹
Shivrann.

My Teacher Become My Boyfriend |vsoo•jenkaiWhere stories live. Discover now