Raja Berdagu Lancip

1K 108 6
                                    

•••○•••

Ada seorang raja yang memiliki putri yang sangat cantik tetapi sombong dan angkuh sehingga tidak satu pun pria yang dianggapnya sesuai dengan sang Putri. Selain menolak, sang Putri sering mengolok-olok mereka.

Pada suatu ketika, sang Raja mengadakan pesta besar dan mengundang semua Raja dan pemuda bangsawan yang belum menikah untuk hadir di pestanya. Saat pesta, mereka yang datang diatur untuk duduk sesuai dengan kedudukan dan pangkatnya.

Pertama adalah barisan raja, lalu pangeran, lalu bangsawan-bangsawan. Sang Putri lalu dihadirkan untuk diperkenalkan kepada Raja-raja dan pemuda bangsawan tersebut. Saat sang Raja dan Bangsawan dihadapkan kepada Sang Putri, sang Putri mengolok-olok mereka dan memberi julukan yang jelek-jelek pada setiap orang yang hadir.

Salah seorang pemuda yang gemuk, dijuluki "si Gendut" oleh sang Putri, pemuda yang terlalu tinggi dijuluki "Tiang". Untuk pemuda yang ketiga dan terlalu pendek dibandingkan sang Putri, dikatakan "si Bongsor, tidak cocok tinggal di istana," ledek sang Putri.

Pemuda keempat yang terlalu putih diolok dengan julukan "Muka Pucat", dan semua pemuda yang hadir mendapatkan julukan yang aneh-aneh dari sang Putri, termasuk seorang raja yang sangat tinggi dan memiliki dagu lancip.

"Lihat," kata sang Putri sambil tertawa, "dia memiliki dagu lancip seperti paruh burung," ejeknya.

Sejak saat itu, raja tersebut disebut dengan julukan "Paruh Lancip". Ayah sang Putri yang sangat marah karena melihat putrinya mengolok-olok semua yang hadir, membatalkan perjamuan, dan bersumpah bahwa sang Putri akan dinikahkan dengan pengemis yang pertama masuk ke pintu istana.

Beberapa hari setelah itu, datanglah seorang pria miskin yang mencari nafkah dengan cara menyanyi atau mengamen, berdiri di bawah jendela istana dan menyanyi demi mendapatkan sedikit uang. Saat sang Raja mendengar nyanyiannya, Raja memanggilnya masuk ke istana. Si Miskin kemudian masuk ke istana dengan pakaiannya yang sangat kotor, menyanyi untuk Raja dan Putri Raja. Setelah selesai, si Miskin  meminta sedekah dari sang Raja. Sang Raja lalu berkata, "Lagu yang kamu nyanyikan, sungguh membuat saya senang, maukah kamu apabila saya  menikahkan kamu dengan putriku." 

Si Miskin menjawab setuju untuk menikah dengan sang Putri.

Sang Putri menjadi sangat ketakutan, tetapi sang Raja berkata kembali, "Saya telah bersumpah untuk menikahkan kamu dengan pengemis yang pertama datang ke sini. Jadi, saya tidak akan mengubah sumpah saya!"

Tidak ada jalan lain, sang Putri akhirnya dinikahkan dengan si Miskin di depan pemuka agama. Setelah dinikahkan, sang Raja berkata, "Sekarang kamu telah menjadi istri dari seorang pengemis, kamu tidak saya perkenankan lagi untuk tinggal di istana, dan kamu harus ikut kemana pun suamimu pergi."

Si Miskin kemudian membawa sang Putri keluar dari istana dan melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki hingga sampai di kerajaan lain. Di perjalanan, mereka menjumpai hutan yang sangat luas, dan sang Putri bertanya, "Oh, milik siapakah hutan ini, begitu lebat dan bagus?"

Si Miskin menjawab, "Ini adalah milik Raja Dagu Lancip, dan mungkin saja bisa menjadi milik kamu."

Sang Putri menangis, "Oh, betapa bodohnya saya, seandainya saya menerima lamaran dari Raja Dagu Lancip!"

Mereka kemudian berjalan kembali hingga menjumpai padang rumput yang luas, "Oh, milik siapakah padang rumput ini, begitu hijau dan indah?"

Si Miskin menjawab, "Ini adalah milik Raja Dagu Lancip, dan mungkin saja bisa menjadi milik kamu."

Sang Putri menangis, "Oh, betapa bodohnya saya, seandainya saya menerima lamaran dari Raja Dagu Lancip!"

Lalu si Miskin berkata, "Saya kecewa mendengar kamu berharap untuk menjadi istri orang lain, apakah saya tidak cukup baik untuk kamu?"

Grimm BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang