Part 7 - Nightmare Escape

Start from the beginning
                                    

"Kak Yoongi, yang lain kemana?"

Yoongi menyeringai, dia merasa nggak berhak untuk jawab pertanyaan si cantik. Dia cuma bantu ngelepas sepatu pink Jungkook dari kakinya dan menaruhnya sembarang.

Jungkook bingung, mata bulatnya menyipit heran. Nggak biasanya dia dicuekin begini. "Kak?"

"Kak Namjoon mau Spend waktu sama kamu, Sayang ... jadinya yang lain menghargai itu."

Kookie membulatkan matanya. Mulut mungil dan gigi kelincinya juga ikut terbuka. "Owh-owh! Kookie lupa kalo Kak Namjoon baru pulang dari luar negeri! Kookie kangen! Mau minta album barunya nuna aiyuuu!!!"

"Go to his room, Baby! Get your present!"

"Asyiiiikkkk!" Layaknya Naruto, Kookie langsung melesat dengan gaya-gaya Khas Hokage lagi lari.

Asik apenye, Kook? Lu nggak tau, ya? Kalo di dalem kamar Namjoon ada makhluk sange yang baru pulang dari luar negeri?

[]

Kookie membuka pintu coklat bertuliskan Namjoon's room dengan hati-hati. Saat pintu itu terbuka, semerbak wangi khas parfum Namjoon tercium menenangkan Kookie. Walaupun Kookie benci keadaan kamar Namjoon yang gelap, namun ia tetap merangsek maju. Anak manis itu tahu kalau Namjoon tidak akan melukainya dengan tega.

Nggak ngelukain, sih. Cuma bikin gabisa jalan doang selama seminggu.

Eh canda. Awoakaoak.

"Kak Namjoon?"

Kookie tetep melangkah maju walaupun kamar segede gaban milik Namjoon makin gelap gulita. Si manis nggak bisa liat apa-apa dan milih berjalan hati-hati.

"Kakak?" Dipanggil sekali lagi Namjoon dapet piring cantik nih gais. Asli.

Tiba-tiba dari arah kursi kebesaran yang membelakangi Kookie, Namjoon langsung mendekap Kookie layaknya sebuah barang yang sangat berharga. Kookie yang dapat perlakuan itu spontan tergelak dan berusaha ngelepasin pelukan yang terbilang erat itu.

"Kak Namjoon?" Yeah! Selamat, kamu dapet piring cantik, Joon. ^-^

Namjoon menghirup dalam-dalam aroma Vanilla bercampur Stroberi pada perpotongan leher sempit Kookie. Rasa sayang, rindu, cinta, bahkan gairah bercampur aduk di dalam tubuh Namjoon. Ia ingin Kookienya sekarang, ia rindu memanjakan kelincinya hingga merengek seperti gadis dibawah kuasanya.

"Iya, sayang?" Namjoon meraba kulit sehalus bayi dipermukaan pinggang Kookie, kaus bergambar Tata miliknya pun tersingkap sengaja. "Puas bersenang-senang dengan yang lain kemarin?"

Kookie hendak berbalik tetapi Namjoon tidak mengizinkan. Elusan Namjoon dipinggang Kookie menjadi cengkraman, Kookie mengaduh sakit tetapi yang melakukan perbuatan itu seolah tuli.

"Huh? Maksud kak Namjoon yang waktu Kookie kesurupan dan kakak-kakak lainnya
bantuin Kookie?"

Namjoon hanya mengangguk seraya menggigit daun telinga Kookie gemas, baju yang dipakai si manis makin melorot saja hingga mempertontonkan bahu mulusnya.

Memang benar, ketika kasus Yugyeom tempo hari lalu membuat Kookie horny karena diberi obat perangsang yang dosisnya tinggi. Tetapi semua kakaknya memberitahu kejadian itu kepada Kookie seolah ia sedang kesurupan. Kebohongan itu demi menyelamatkan kepolosan Kookie agar tetap terjaga. Sungguh.

"Apa Kookie nikmatin itu semua?"

"Nggak, Kookie nggak bisa ingat. Yang Kookie ingat cuma semuanya ada di atas tubuh Kookie."

Our Little BoyWhere stories live. Discover now