SOTQP 9

1.9K 256 64
                                    

TYPO MY TYPE_

Denger lagu sinorita biar howt😂~

*Terinspirasi dari kisah Kaisar JiaJing, Dinasti Ming.
*pemakaian nama tokoh hanya keperluan cerita. GA USAH BAPER.
*ini hanyalah fiksi, walau beberapa kejadian memang nyata terjadi, tapi itu jaman dulu. Dan di sini hanya KARANGAN SAIYA.
*saran dan masukan dibutuhkan.

Happy reading😚

Happy reading😚

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


🌹🌹🌹

Sehun menghempaskan tubuh lelahnya di atas dada Chanyeol. Nafasnya memburu dengan peluh yang cukup banyak. Ia mendengus kesal mengapa mereka melakukan olahraga semalam ini. Sehun sudah lelah, dan semakin lelah karena ulah Chanyeol.

Sehun teringat sesuatu, ia menegakkan kepalanya dan melihat Chanyeol yang menutup matanya. Sehun tersenyum, mengapa Chanyeol sangat tampan? Tangannya terulur menelusuri leher milik rajanya itu. Permukaan tidak rata ia rasakan, sedikit memanjat dan menegakkan setengah tubuhnyaa, ia ingin melihat jelas bekas itu. Itu bekas luka yang pernah ia beri untuk Chanyeol.

"Ada apa?" Chanyeol membuka matanya.

"Luka ini-" Sehun teringat sesuatu, ia turun dari atas tubuh Chanyeol dan beralih duduk bersimpuh di sebelahnya. Mengambil tangan Chanyeol untuk membuka telapaknya. Sedikit samar, tapi luka itu masih membekas. "Maafkan aku..." Sehun mencium telapak itu lalu menempatkannya pada pipi gembulnya.

Chanyeol bangkit, ia tersenyum melihat tingkah Sehun. "Berkat hari itu aku mengenalmu." Chanyeol membuka jubahnya. Ada sesuatu yang menarik perhatian Sehun.

"Itu sapu tanganku?"

Chanyeol mengangguk. Astaga, mengapa Sehun tak sadar dengan benda itu? Sudah dua kali ia melihat tubuh Chanyeol tanpa pakaian, tapi mengapa itu luput dari pandangannya? Atau matanya saja yang lebih tertarik dengan hal lain?

"Kau tahu, aku benar-benar berharap penuh padamu."

"Maaf karena hampir membunuh harapanmu."

Chanyeol menggeleng. "Mengapa sangat senang mengucapkan maaf, hm?"

"Aku hanya mengikuti hatiku, dia merasa sangat bersalah padamu."

Chanyeol tersenyum. "Akanku kelitiki lagi jika kau menyangkal perasaanmu."

Sehun mendengus sebal, cukup tadi saja ia merasakan tubuhnya menjadi jelly karena kelakuan Chanyeol yang mengerjainya. Setelah Sehun memukulnya tadi, pria tiang itu malah menggodanya. Berakhir mereka yang bermain kejar-kejaran di kamar Sehun dengan Chanyeol yang memainkan jarinya untuk menangkap dan mengelitiki Sehun. Menyebalkan. Readers pasti sudah berpikir yang iya-iya padahal.

"Jangan menggodaku!"

"Kau menggemaskan, pipimu selalu membuat tanganku gatal ingin mencubitnya."

Selir Oh, The Queen Park[Book4]✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें