SOTQP 5

2K 270 75
                                    

TYPO MY TYPE_

Ga jadi ending di sini😆

*Terinspirasi dari kisah Kaisar JiaJing, Dinasti Ming.
*pemakaian nama tokoh hanya keperluan cerita. GA USAH BAPER.
*ini hanyalah fiksi, walau beberapa kejadian memang nyata terjadi, tapi itu jaman dulu. Dan di sini hanya KARANGAN SAIYA.
*saran dan masukan dibutuhkan.

*saran dan masukan dibutuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹


SEHUN berdiri tercengang dengan ungkapan seorang pria di depannya. Datang-datang mencarinya, menyentuh tubuhnya, menjatuhkannya sampai tangan dan bokong seksinya sakit, dan sekarang mengajaknya menikah?

Sehun mengeraskan rahangnya, memangnya Sehun gadis murahan langsung diajak nikah saja? tapi masih untung, dari pada diajak kawin? Sehun menggeleng bisa-bisanya ia berpikiran bodoh saat situasi sedang begini.

Dugh

Tanpa aba-aba Sehun memukul kepala pria yang baru ia lihat itu. Tentu semua mata langsung terkejut dengan kelakuan anak Gubernur itu. Sementara orang itu hanya meringis sakit merasakan tinju Sehun yang tak bisa dikatakan pelan.

"Dengar yah, Tuan aneh. Aku bukan seorang gadis dan tidak berniat menikah dengan siapapun." Dengusan keras selanjutnya ia tampilkan di depan pria itu.

"Sehun," sang Baba angkat bicara.

Sehun menoleh. "Baba seharusnya menolak tamu seperti dia,  masa anak tampan Baba ingin dinikahi," Sehun terdengar protes.

Gubernur Oh sedikit bingung harus bagaimana, dia tahu putranya tidak tahu siapa orang yang sudah ia beri tinju di kepalanya itu. Gubernur Oh takut juga sekarang, Sehun itu semakin bertambah umurnya kelakuannya semakin bar-bar. Merasa dia yang paling benar dan bertindak sesuai keinginan hatinya.

"Yang Mulia, maafkan anak saya," Gubernur Oh memohon. Ia berlutut atas nama putranya, diikuti dengan bawahannya kecuali Sehun tentunya, pemuda itu dilanda bingung. "Dia tidak mengetahui siapa anda. Putra saya baru pulang-"

"Tunggu, memang orang ini siapa, Baba?"

Baba Sehun berdiri lalu memaksa Sehun untuk ikut berlutut memohon ampunan sang raja. "Dia Raja, berhenti bertingkah bar-bar, Anak Nakal," bisik Gubernur Oh pada Sehun yang tak terima diperlakukan begini.

Ia memandang orang itu, hingga kedua manik indah itu saling bertemu. Sehun terperangkap, ia tersadar tentang sesuatu. Dia tidak akan lupa karena sampai hari ini ia sangat mengagumi mata bulat berbinar itu. Dan bukankah orang ini juga yang sempat ia intai beberapa bulan lalu saat pesta lampion.

Selir Oh, The Queen Park[Book4]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang