BONUS PART

1.2K 156 2
                                    

Dengan mata membengkak, Nara yang sumpah demi apapun malas sekali untuk berangkat ke sekolah hari ini terpaksa harus pergi juga karena Taehyun memaksa. Lelaki itu sampai-sampai datang ke rumah Nara untuk menjemput gadis itu, lalu berangkat bersama dengan menaiki motornya.

Nara melirik jam putih yang melingkar indah di pergelangan tangan kanannya. Pukul delapan lewat lima belas menit mereka sampai di parkiran sekolah dengan siswa-siswi yang banyak berjalan mondar-mandir menuju tujuan mereka masing-masing. Ya, hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar karena pentas seni diadakan. Makanya itu Nara malas berangkat ke sekolah. Sampai di sekolah kerjaannya cuma cengo nontonin murid-murid perwakilan dari berbagai kelas tampil di atas panggung.

"Yuk!" ajak Taehyun menghampiri Nara setelah ia memarkirkan motornya dengan benar di parkiran.

Nara merengek. "Aduh, Taehyun. Males banget tau gak? Lo gak ngerti banget, sih? Gak liat ni mata gue bengkak, semaleman gak tidur?"

"Tau, kok. Semaleman lo gak tidur, nangisin si 'onoh', 'kan?" terka Taehyun lalu disambung dengan tawanya yang meledak karena Nara hanya diam memandang lelaki itu sengit. "Ppfft—aduh! Haha! Tuh, 'kan gue ngakak lagi!"

"Gak lucu!" timpal gadis itu sewot.

"Gak lucu apanya? Lucu tau!" balas Taehyun pula.

Nara mendelik. "Sekali lagi lo ketawa, gue tampol!"

Taehyun semakin tertawa melihat ekspresi Nara. Bukannya terlihat menyeramkan, gadis itu malah terlihat menggemaskan di matanya.

"Udah, ah! Ayo," ajak Taehyun lagi.

Nara berdecak, lalu kembali merengek. "Aaaa Taehyun, anterin gue balik ke rumah aja lah. Ngapain di sini—"

"Bacot! Ayo!" Taehyun memotong kalimat Nara dan menarik pergelangan tangan gadis itu untuk ikut bersamanya berjalan menuju lapangan sekolah yang menjadi pusat keramaian.

Di tengah-tengah lapangan sudah tersedia panggung berukuran sedang. Sebagian murid yang ingin melihat pertunjukan, berdiri di depan panggung tersebut. Sesekali bertepuk tangan atau mengeluarkan suara sebagai ekspresi kagum atas penampilan yang dipertontonkan.

Saat Nara mendekati panggung tersebut bersama Taehyun, suara musik khas tarian tradisional yang tadi terdengar samar-samar kini semakin jelas. Terlihat juga di sana—di atas panggung—kelompok tari gabungan dari beberapa kelas sedang menampilkan gerakan yang selama ini mereka pelajari dengan tekun. Tak terlalu ramai yang benar-benar menonton tarian tersebut, karena lebih banyak yang memilih untuk nongkrong di kantin. Namun Nara memilih untuk berdiri di depan panggung bersama Taehyun, menonton pertunjukan yang dipamerkan di atas panggung tersebut.

Nara menoleh ke arah Taehyun yang sedari tadi berada di sampingnya. "Lo bukannya panitia?"

Taehyun pun ikut menoleh ke arah Nara. "Iya."

"Ya, terus?"

"Terus?" tanya Taehyun pula dengan bingung.

"Terus kok di sini?"

"Jadi di mana? Di hati lo?"

Nara hanya memutar bola matanya malas.

"Gue mah bagian beres-beres. Ntar, abis acara," jawab Taehyun.

"Jadi lo pulang telat dong nanti?" tanya Nara sedikit menaikkan suaranya.

"Iya."

"Terus gue pulang sendiri, gitu? Ish, tau gini mending gue gak pergi sekolah," balas Nara sembari mengalihkan wajahnya menghadap panggung yang masih diisi dengan pertunjukan tarian.

Arrogant [Choi Beomgyu]Where stories live. Discover now