part 10

6.4K 341 6
                                    

Saat ini Mira beserta kedua anaknya sedang menuju minimarket terdekat menggunakan motor metik, padahal udah dilarang suaminya menggunakan motor saat bersama anak-anaknya.

"Ma, au ke ana" (mama, mau ke mana) oceh Arkan saat lagi di motor. Arkan duduk di depan menggunakan kursi khusus bayi

"Kita mau ke minimarket de" jawab Mira

"Ooh" oceh Arkan lagi

Sesampainya di minimarket, setelah turun dari motor Alden langsung berlari memasuki minimarket dan Mira menggendong Arkan hanya mengikutinya. Lalu Mira mengambil trolley dan mendudukan Arkan dalam trolley agar tidak lari-lari juga.

Mira pun langsung memilah milih mana yang mau di beli untuk kebutuhannya. Saat sedang mengambil makanan ringan ada yang menyapanya.

"Mira" sapa lelaki

"Siapa ya" tanya Mira sambil memperhatikan lelaki di depannya sambil mengingat-ingat

"Masa kamu lupa sih"

"Astagfirullah, adam kan. Kamu berubah banget"

"kamu juga tambah cantik" gurau nya

"Aish, bisa aja lu"

Tiba-tiba ada yang menarik bajunya saat lagi asik mengombrol.

"Eh abang, udah milih jajanannya" tanya Mira

"Udah mah, nih"

"Yaudah, jajanannya masukin trolly ,bang. Oh iya, kenalin dam anak aku namanya Alden, yang kedua lagi tidur tuh di trolly namanya Arkan. Bang salim sama om adam"

Alden pun menurut, menyalimi lelaki yang tidak di kenalnya.

"Hai Alden" sapa Adam

tetapi sapaan Adam di hiraukan.

"Ayo mah, pulang" rengek Alden

"Iya-iya, kita bayar dulu ya bang"
"Aku duluan ya, dam"

"Oh iya, bagi nomornya mir"

Mira pun mengetikkan nomernya di hp Adam. Lalu pergi menuju kasir buat membayar belanjaannya.

Saat memasuki pekarangan rumah, ternyata mobil sang suami sudah ada di pekarangan rumah belum di masukin garasi. Setelah memarkirkan motornya di dalam garasi lalu dia memasuki rumah. Di ruang tamu tampak sang suami sedang menunggu kedatangannya.

"Matilah aku" ucapnya dalam hati

"Abang sama dede main gih" suruh Adrian yang langsung di setujui anaknya, lalu kedua anaknya melenggang pergi ke khusus ruangan bermain. Arkan memang sudah bangun saat di jalan tadi.

"Dari mana! Kenapa naik motor bawa anak-anak" ucap Adrian penuh penekanan

"Dari minimarket" cicitnya

"Kenapa ga tunggu aku pulang!"

Mira hanya diam

"Lama-lama, aku jual juga tuh motor"

"Apaan sih main jual-jual aja" marahnya karena itu motor pembeliannya sendiri saat masih kerja

"Makanya kalo naik motor jangan bawa anak-anak, kan bisa minta anter supir"

"Iya-iya ga lagi dah, tapi kenapa sih ga boleh naik motor bawa anak-anak"

"Bahaya lah, kalo Alden ga pegangan terus jatuh, gimanasih." omelnya kerena dia tau pasti Alden duduk di belakang, di depan mana muat untuk berdua

"Buktinya abang baik-baik aja tuh"

"Tau ah, terserah kau" ucap Adrian kesal lalu melenggang pergi ke dapur buat ambil minuman dingin di kulkas

Mira pun mengikuti suaminya kemana melangkah.

"Yaudah, iya-iya aku minta maaf"

Adrian tidak menanggapi omongannya, malah mengambil botol minum dan langsung menegak habis minuman nya.

"Yah, jangan marah dong. Aku kan udah minta maaf" rayunya

"Iya-iya aku maafin, tapi ada syaratnya"

"Apa syaratnya?" tanyanya agar di maafkan

"Cium aku dong" ujar Adrian sambil menunjuk bibirny

"Alah, modus kamu mah"

"Mau di Maafin, ga"

"Iya-iya, cup" Mira pun akhirnya mengecup bibir suaminya dengan menahan rasa malu sampai pipinya memerah

"Iih lucu banget sih, sampai merah gitu pipinya" ucap Adrian sambil mencubit pipi istrinya

"Apaan sih ah, sakit tau. Main cubit-cubit aja" kesalnya

"Tapi tadi namanya bukan ciuman tau, itumah kecupan"

"Yang penting udah, kan" ucapnya lalu melenggang pergi

"Mau kemana, yank" tanyanya sambil menahan tangan istrinya

"Mau, liat anak anak. Kenapa, mau ikut!"

"Buat adik perempuan untuk Arkan yuk, yank"

"Apaan sih, anak masih pada kecil-kecil juga"

"Kan, aku mau anak perempuan, yank" rayu Adrian

"Kamu pikir bisa milih apa, kalo anak laki-laki lagi gimana" kesalnya

"Bikin lagi lah" ucap Adrian enteng

"Ogah, bikin aja sendiri gih" ucapnya lalu melenggang pergi

"Mana bisa buat sendiri, yank.
NTAR MALEM YA, YANK. KITA BIKIN DEBAY" teriak Adrian saat sang istri sudah tak terlihat dari pandangannya

                                    ~...~

Di ruangan bermain Alden sedang membuat lego sedangkan Adiknya sedang menonton film tayo di tv yang ada dalam ruangan itu.

Setelah tayangan film tayo sudah habis, Arkan ikut bermain membuat lego bersama sang kakak. Bukannya membantu sang kakak membuat lego Arkan malah merusak hasil buatan lego sang kakak yang sudah di buat dengan susah payah.

"Dede mah lusuh. Hanculin kapal abang" ujarnya kesal lalu memukul kepala sang adik menggunakan lego

"Huaa... Atit, hua.. Hiks, aban akal hiks" (huaaa sakit hua hiks abang nakal) tangis Arkan sambil mengoceh

"Sukilin sakit kan. Makanya jangan lusuh-lusuhin" ujarnya

Waktu tangisan Arkan masih belum berhenti sang mama memasuki ruangan bermain itu.

"Ada apa ini. Dede kenapa nangis bang?" tanya Mira pada sang anak

"Hiks.. atit hiks, hiks, aban putul ala dede" (hiks sakit hiks, hiks, abang pukul pala dede) oceh Arkan sambil sesenggukan

"Lagian dede hanculin kapal abang, yaudah abang pukul deh" ucapnya Alden jujur

"Ayo sekarang minta maaf, dede yang mulai duluan kan, jadi dede yang minta maaf sama abang" ujar Mira lembut

"Enda mau, aban dah putul ala dede" (ngga mau, abang udah pukul pala dede) kata Arkan

"Ayo nurut, nanti kalo ga nurut sama mama, mama marah nih, ga boleh nenen lagi"

Akhirnya Arkan pun nurut dan meminta maaf ke abangnya

"Aban, dede inta maap" (abang, dede minta maaf) kata Arkan sambil mencium tangan abangnya

"Iya abang Maafin, tapi dede jangan lusakin lagi ya"

"Abang juga lain kali jangan asal mukul adiknya, ya. Kan bisa di kasih tau baik-baik. Kan kasian adiknya palanya benjol, untung cuma benjol doang ga berdarah. Kalo ayah tau, ayah pasti marah" nasihat Mira selembut mungkin agar anaknya ngerti

"Maaf ma" ujar Alden

"Udah gapapa, tapi lain kali jangan di ulangi ya"

Alden mengangguk

"Yaudah sekarang mandi yuk, udah sore. Mainannya udahan dulu"

"siap mama" jawab keduanya anaknya

Lalu keduanya langsung berlari memasuki kamar mandi.















Funny KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang