10

7.8K 464 66
                                    

ara menatap jalanan sambil mendengarkan alunan musik klasik dari earphonenya, ia sama sekali tidak berbicara sejak dari pemakaman umi. Dalam pangkuannya ada amplop coklat yang tadi diberikan seorang pria didampingi dengan ibunya. Ara mengenal siapa mereka berdua dan ara tau maksud dari pemberian amplop tersebut. Ingatannya mengulang kejadian beberapa jam sebelum ini, wasiat umi, orang yang sangat ia hormati yang menyuruhnya untuk menerima pinangan seorang pria. Bagi ara perintah dari umi adalah semacam titah raja yang tidak bisa dielakkan, karna mengikuti titah tersebut sebagai wujud bakti seorang murid terhadap gurunya, dan ia tau bahwa apa yang umi titahkan pada dirinya adalah sebuah hal yang baik, hanya saja, ia masih bertanya pada hatinya, siapkah ia untuk kembali membuka hati untuk pria lain dihidupnya.

Sejak kejadian malam itu bersama alina dan juga karin, ara jauh lebih baik, ia bisa menerima keadaan saat ini, ia sedang belajar untuk tidak lagi memusingkan apa yang orang fikirkan tentang dirinya, yang jelas orang-orang terdekat yang telah ia kenal lama selalu mendukung apapun keputusan yang akan ara buat. Bahkan mereka mau mengganti nama panggilan diandra selama ini menjadi ara kata alina anggap ini sebagai lembaran baru dihidup ara.

"ocha, kalau aku menikah gimana? Tanya lirih ara, sambil tetap melihat jalanan. Ocha nampak terkejut dengan pertanyaan sahabat merangkap atasannya tersebut.

"ya gak gimana-gimana ra, malah bagus, kamu berarti membuka hati kamu, kamu memberikan kesempatan buat orang lain untuk nyembuhin luka kamu"

"kalau ternyata hati aku kembali sakit?"

"kita gak akan pernah tau sebelum kita mencoba, kalau kamu udah takut duluan sama aja kamu kalah sebelum perang ra"

"kamu gak mencoba buat balikan sama ata?" tanya ara jahil yang dihadiahi pelototan ocha.

"maaf ibu ini kita sedang membahas ibu tapi kenapa nyerempet ke masalah saya ya?" tanya ocha jengkel yang hanya dibalas dengan senyum kecil dari ara. Ocha mendengus kesal dan ikut tertawa kecil sambil memandang jalanan, mereka kembali hanyut oleh fikiran mereka masing-masing.

***

Jakarta diguyur hujan sejak dini hari tadi, bahkan hingga jam makan siang tiba, hujan enggan menampakkan keinginan untuk beristirahat. Hal ini membuat ara enggan beranjak dari kamarnya, sejak pagi ocha sudah pergi ke MSJ grup untuk menyiapkan kantor mereka disana, karna beberapa hari yang lalu ocha resmi melakukan kerjasama dengan mereka. Tentu saja proses kerjasama berjalan sangat mudah dan cepat karna partner kerja sama ocha saat itu adalah ata, sudah pasti tidak ada kendala, entah kesepakatan apa yang mereka buat, hingga semuanya mengalir tanpa kendala. Ara sempat heran mengapa ocha memutuskan untuk bertanggung jawab terhadap proyek ini secara di proyek ini kemungkinan ocha akan bertemu dengan ata bisa dibilang 99 %.

Sejak pagi ara hanya berada dikamar mengaji sambil mengamalkan kembali hafalannya, ia berusaha mencari ketenangan diri dengan merapalkan ayat-ayat suci yang sudah berapa tahun ini seakan menyatu dalam setiap detak nadi dan aliran darahnya. Ia tidak sendiri, ada jihan yang berada diluar kamar sedang menyelesaikan tugas dari ara. Sekalipun kondisinya sudah lebih baik, ara masih belum siap jika ia harus berada sendiri tanpa teman. Ara terlalu asik melakukan hafalan hingga tidak menyadari jika ara sudah mengetuk berkali-kali dan akhirnya memutuskan untuk masuk mendekati ara yang sedang duduk bersila sambil memejamkan mata dan berbalut mukena putih.

"buk ada pak abbad yang ingin bertemu" lirih jihan takut membua ara kaget. Ara nampak menghentikan bacaannya dan membuka mata sambil menatap jihan lekat, ada raut terkejut dari tatapan ara. Tentu saja ara tau maksud dan tujuan kedatangan abb datang menemuinya.

Sementara diruang tamu abb tidak dapat menyembunyikan ketegangan pada raut wajahnya. Ada hal yang harus segera ia sampaikan pada ara, yang menurut abb adalah hal wajar mengingat kondisi ara, tapi bagi sebagian wanita lain akan nampak menyakitkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"DIA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang