7

4.6K 345 34
                                    

Suasana hotel jarfatra malam ini terlihat lebih mewah dibanding dengan malam-malam yang lain, wajar saja karna malam ini adalah pesta akbar bagi Ceo hotel jarfatra, adalah fajar putra yusman pendiri sekaligus pemilik dari hotel bintang lima yang saat ini masuk ke dalam jajaran hotel yang paling diminati oleh para investor maupun tamu negara. Fajar merupakan anak dari pembisnis senior farhan fadera yusman, ia memilih untuk berkarir sendiri mengembangkan usaha diluar usaha yang telah dibangun oleh ayahnya.

Suasana di lobi hotel nampak sudah ramai sejak sore tadi, para wartawan berkumpul dilobi untuk meliput jalannya pesta, dan meliput siapa saja tamu yang datang. Tidak ada batasan antara wartawan dengan tamu undangan, karna fajar memang sengaja tidak membatasi acaranya ini,bagi ia, hotel yang ia rintis bisa menjadi seperti saat ini juga karna peran media, namanya juga dikenal dikalangan para pembisnis karna para wartawan yang seakan tak pernah habis memburunya. Tampan, berpendidikan tinggi, sukses dalam karir, tidak ada yang tidak menarik dari seorang fajar untuk tidak diliput.

Sementara didalam balrom hotel kemewahan terlihat jelas dari dekorasi pesta yang begitu gemerlap dan elegan degan kombinasi warna emas dan hitam.Di ruangan tidak jauh dari balrom, berkumpul fajar dengan orang tua dan juga keluarga serta para sepupunya. Semua nampak berbahagia,terlihat mengobrol santai menunggu acara dimulai.

"ayah dia akan datang kan? Tanya fajar sambil berdiri memandang ke jendela melihat keramaian yang terjadi di halaman hotelnya.

"pasti nak, bukankah ata sudah mengabarkan kepada kita, bahwa dia pasti datang, terlebih mas jaya dan mas deo sudah pernah bertemu dengan dia" ucap farhan mantap sambil memegang pundak anak lelakinya itu.

"kenapa dia gak langsung ketemu sama kita, apa lagi dia sudah di Indonesia dari beberapa hari yang lalu, apa dia gak tau kalau kita rindu dan khawatir terhadapnya"

"kakakmu pasti punya alasan sendiri nak, nanti saat kita sudah bertemu dia,ayah pastikan dia akan berkumpul bersama kita lagi"

***

Acara ijab kabul sudah akan berlangsung, tampak fajar terlihat gagah dengan balutan tuxedo hitamnya didampingi oleh ayahnya, dan disebelahnya ada ata yang bertindak sebagai wali dari faradila putriana dinata yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.

Beberapa meter didepan berdiri seorang wanita cantik dan anggun dengan senyum yang tak pernah lepas, terlebih saat fajar berhasil menemukan keberadaannya, nyaris saja fajar hendak berdiri jika tidak ditahan oleh ayahnya. "selamat, semoga lancar" ucap ara dengan perlahan agar fajar bisa membaca maksud ucapannya. "jangan kemana-mana tetap disitu sampai aku selesai ijab" balas fajar dengan muka yang cerah dan senyum yang sama mengembang. Fajar menyenggol pundak ayahnya dan menunjuk kearah ara berdiri, farhan nampak terkejut tapi kemudian tersenyum kepada ara, putri pertamanya yang lama ia rindukan.

***

"elo siap, elo gak apa-apa? Tanya ocha berusaha menutupi kecemasannya. Ara nampak bersandar pada dinding kamar mandi sambil mengatur nafasnya.Selama proses ijab kabul banyak mata yang mengamati kearah ara dan beberapa kamera nampak menyorot dirinya, membuat ara merasakan panik,sekalipun ia berusaha berfikri positif dan meyakinkan diri bahwa situasi ini tidaklah sama dengan apa yang ia hadapai 10 tahun yang lalu, tapi saat tiba-tiba saja ia melihat suasana ruangan berubah seperti saat 10 tahun lalu, ia menyadari bahwa imajinasinya telah menguasai dirinya dan ia tidak bisa berlama-lama disini.

"aku lagi dipestanya fajar, wartawan itu meliput fajar bukan ngeliput buat beritain aku kan cha? Tanyanya sambil memandang ocha dengan nafas yang terengah dan keringat dingin yang mulai nampak diwajah yang telah pucat itu.

"iya ra, elo lagi diacara bahagia adek elo, masalah elo yang dulu orang udah ngelupain, dan sekarang gak semua orang yang kenal elo, percaya sama gue" jelas ocha dengan mantap berusaha meyakinkan ara, ingin rasanya ocha menarik ara untuk segera keluar dari hotel ini, tetapi bagaimanapun juga ini adalah acara keluarganya dan tujuan utama dia kembali ke Indonesia diantaranya adalah menghadiri acara ini.

"DIA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang