32 | Ajakan Makan Bersama

17.3K 2.9K 410
                                    

Masih jam 9 pagi, dan suasana di lantai bawah terdengar sangat ramai. Doni pada saat itu sedang berbicara dengan Jeffrey perihal pemasaran yang berada di lantai sepuluh kemudian mendecak. "Miko tuh ya bener-bener... rontok rambut gue ngurus anak itu lama-lama!" Doni mengambil langkah lebar mengomeli anak buahnya yang masih seumuran jagung itu. Jeffrey tertawa diam-diam di belakang. Bersyukur juga dia tidak bertemu dengan Miko setiap jam seperti Doni, beneran bisa gila nanti gue.

"Kenapa teriak-teriak?" Doni masuk ke dalam kerumunan dan tiba-tiba raut wajahnya melunak ketika dia menemukan Athena yang melihatnya. "Eh, Ibu." Doni sedikit menundukkan kepalanya kemudian. "Saya penasaran kenapa ribut-ribut di sini. Suara Miko kedengaran melengking sampai atas soalnya," lanjut laki-laki itu.

Miko terlihat sedikit bersalah, tapi ketika dia melihat Jeffrey di belakang, kembali dia tersenyum lebar. "Mas Ganteng hari ini ganteng banget siiihh, gimana kepalanya? Udah baikan? Sini deh, kita-kita lagi liatin video sistahㅡIbu Athena maksudnya, di Grand Opening kemarin. Cantik banget boorr." Miko memukul lengan Athena seperti ibu-ibu arisan dan karyawan wanita yang mengelilingi sedikit terkejut bagaimana tingkah Miko yang terlihat akrab dengan CEO mereka.

"Kepala saya sudah nggak apa-apa." Jeffrey mendekat dan memerhatikan hari ini Athena menggulung rambutnya dengan kemeja satin cokelat tua yang digulung hingga siku. Kenapa makin cantik aja, sih. Wajah Jeffrey sekarang terlihat tenang, tapi hatinya meraung-raung setiap kali dia melihat wanita itu. Disisi lain ada perasaan lega ketika dia tidak menemukan koyo-koyo di leher wanita itu lagi.

Miko mengambil posisi mendekati Jeffrey dan Athena menahan tawa ketika melihat wajah Jeffrey sedikit tegang. Miko terlihat sengaja merangkul punggung Jeffrey dengan satu tangannya. Athena tahu Jeffrey tidak suka dengan itu, jadi dia bertindak impulsif. "Don, saya mau lihat laporan kamu di proyek Brazil." Athena melewati Miko dari belakang dan memukul pelan telapak tangan laki-laki itu yang berada di punggung Jeffrey. Mine, kata Athena kepadanya tanpa suara. Miko tertawa lagi.

"Lihat deh." Miko menurunkan tangannya dari punggung Jeffrey dan memperlihatkan video yang sebenarnya sudah Jeffrey lihat di televisi. Yah, Athena terlihat cantik di sana dengan jas putihnya. Di menit berikutnya Jeffrey tidak menyukai bagaimana Jakarta News mengambil gambar Athena berbicara begitu akrab dengan Joseph Gelion. Komentar-komentar di video itu begitu antusias tentang hubungan Athena-Joseph. Hingga sampai menjadi berita di Line. Hhhhh, jengah Jeffrey sebenarnya.

"Mereka ngomong pakai bahasa Perancis tapi keliatan kayak sudah akrab banget, ya?" salah satu karyawan wanita berkomentar di sebelah Miko. Dan yang lain mengangguk.

"Ibu Athena punya riwayat kuliah di Perancis, 'kan? Apa pernah ketemu sama Joseph juga nggak, ya?"

"Beda kampus. Aku pernah baca profile Joseph Gelion. Athena dan Joseph sudah ketemu empat kali. Tiga kali di museum seni, satunya yang kemarin. Menurut aku, Joseph kelihatan ngejar-ngejar Ibu Athena, sih."

"Tapi Ibu Athena juga belum kelihatan tertarik sama siapa-siapa, ya. Andrea hot man banget soalnya. Kalau Joseph itu kelihatan lebih kayak playboy mungkin? Pas berita hubungan mereka sudah selesai, banyak wanita mengantre untuk Andrea tahu! Sampai ada yang bela-belain menggunakan jasa perusahaan Andrea untuk hal-hal yang nggak penting banget."

"Tapi Andrea juga kelihatan belum mau cari pengganti Ibu Athena. Iyalah, Ibu Athena itu pokoknya masuk kriteria para mertua. Sudah kaya, cantik, pintar pula. Siapa coba yang nggak mau sama dia?"

Miko melirik Jeffrey dan menemukan wajah laki-laki itu sangat masam. Walau dia terlihat cuek dan mendengarkan yang lain berbicara, tapi sepertinya Miko tahu betul Jeffrey ingin mengatakan, Athena punya gue ya sekarang.

SECRETARYWhere stories live. Discover now