8 | Kemunculan Ema

23K 4.5K 294
                                    

Ketika tiba di Bandara Adisucipto, Yogyakarta Athena turun dari pesawat bersama penumpang kelas ekonomi lainnya dan berkata kepada Jeffrey yang berada di sampingnya. "Kita akan mengalami kesibukan yang luar biasa minggu-minggu ini, Jeff."

"Kirnawanㅡperusahaan biskuit itu. Saya memutuskan bahwa saya yang akan menawarkan kerjasama kepada mereka, bukan sebaliknya. Yogaㅡsekretaris dari perusahaan itu menjelaskan alasan penjualan mereka menurun drastis, ada seseorang yang sengaja menjatuhkannya, begitu katanya."

Jeffrey mendengarkan dengan serius dan menunggu wanita itu menyelesaikan kata-katanya, "Sesuai laporan yang kamu buat, nilai gizi dan komposisi, semuanya terlihat baik-baik saja dan saya tidak menemukan sesuatu yang aneh. Terutama penurunan drastis penjualan mereka. Sudah sepuluh kota yang memutuskan untuk berhenti menjadi distributor mereka."

Jeffrey mengangguk tapi dia sedikit khawatir dengan Athena yang tidak peduli kepada gerimis hujan yang menerpa tubuh wanita itu. Sementara kemeja lengan pendeknya sama sekali tidak membantu. Jeffrey kemudian melepas jasnya dan menutup tubuh Athena dengan itu. Athena terlihat tenggelam dengan jas miliknya.

"Apa yang bisa saya lakukan, bu?" Jeffrey kembali membalas perkataan Athena sementara mata laki-laki itu memerhatikan jam tangannya. Sudah jam sepuluh malam.

Athena berdehem sebentar, "Caridad akan mengeluarkan produk baru dengan Kirnawan sebagai produsen utama. Tapi sebelum itu, buka pers di gedung utama dan umumkan bahwa Caridad akan bergabung bersama Kirnawan untuk peluncuran produk makanan baru pertengahan tahun ini. Saya ingin Doni ikut membantu dalam urusan ini."

Jeffrey sekali lagi mengangguk dan otaknya mulai berpikir untuk persiapan rapat membahas peluncuran produk baru itu dalam waktu dekat.

"Satu lagi," Athena berhenti berjalan dan menatapnya. Kemudian wanita itu mengembalikan jas Jeffrey yang nampak sudah sedikit basah. "Sebelum itu semua dilaksanakan, saya ingin Doni mencari informasi lebih tentang Kirnawan. Saya ingin bertemu denganya besok di ruangan saya."

*

"Lo nggak lagi bercanda, kan?" tanya Doni keesokan harinya di dalam lift bersama Jeffrey. "Ini serius Ibu Athena sendiri yang minta gue ke ruangannya?"

"Iya. Santai aja. Dia nggak matahin leher lo, kok." Jeffrey menjawab dengan nada mengejek dan Doni memukul lengan laki-laki itu sedikit kasar.

Doni tahu lantai enam puluh itu hanya berisi ruangan Jeffrey, Athena, dan ruang tengah berisi sofa panjang di sana. Tidak ada yang mencolok, tetapi rasa mencekam ketika dia tiba di sana begitu mendominasi. Dan pada saat dia masuk ke ruangan Athena untuk pertama kalinya, Doni menemukan lukisan Dance di Le Moulin de La Galette karya Pierre Auguste Renoir begitu besar dan megah terpasang tepat di belakang meja Athena. Doni meneguk air liurnya sendiri membayangkan berapa euro yang Athena keluarkan hanya untuk mengeluarkan lukisan itu dari museum Orsay.

"Kamu nggak bisa kayak gini sama aku, Athena." Jeffrey sedikit terkejut ketika menemukan seorang wanita bisa memasuki lantai enam puluh dengan mudah sementara hanya ada dia, Athena, dan empat orang office boy yang mempunyai kartu khusus untuk bisa sampai ke lantai ini. Di sana berdiri seorang Ema Georgia Caridad, sepupu dari Athena tengah berbicara dan berdiri di depan meja atasannya dengan tangan yang dilipat ke depan. Wanita cantik yang mendapatkan awards berkali-kali sebagai salah satu wanita tercantik di Asia itu menoleh ke arah pintu dan menatap Jeffreyㅡsekretaris Athena yang sering dia lihat di acara amalan perusahaan sepupunya, dan Doni dengan alis mengerut. "Oh, hai." Ema menyapa keduanya sekilas.

Athena menatap Doni dan Jeffrey sebentar, lalu beralih kepada Ema, "Seperti yang kamu lihat, aku sibuk, Ema. Dan aku tidak punya waktu banyak untuk memikirkan kamu yang ingin bersembunyi dari kekasih kamu dengan bekerja di sini. Semua orang di sini sangat sibuk kamu harus mengerti itu."

"Aku cuma enam bulan di sini, Athena." Ema mengabaikan dua laki-laki yang menatapnya heran. Dia hanya harus mendapatkan keinginannya sebelum pergi dari sini. "Jonathan adalah laki-laki yang mengerikan, kamu harus tahu itu dan aku bisa gila di sekitarannya terus-menerus."

"Kamu bisa pakai pengacara dan tuntut dia." Athena mulai membuka berkasnya dan memasang kacamatanya kembali. Tetapi Ema terus menarik perhatiannya.

"Dan nama aku akan menjadi jelek dimana-mana? Kamu gila?"

Athena tidak membalasnya, "Jeffrey." Athena hanya harus kembali fokus kepada pekerjaannya dan memberikan beberapa berkas kepada sekretarisnya itu, "Selesaikan sisanya. Bawa Ema ke ruang tunggu dan buatkan dia sesuatu. Saya harus berbicara beberapa hal dengan Doni sekarang."

Ema mendecak, "Kamu nggak dengar perkataan aku, Athena?"

Jeffrey sadar wajah Athena benar-benar terlihat gelap dan tidak ingin ada seseorangpun yang merusak kosentrasinya di saat bekerja. Jeffrey lalu berbicara kepada Ema dengan profesional. "Mari saya antar Anda ke ruangan tunggu."

"Athena." Ema masih di tempatnya menatap sepupunya yang terlihat begitu anggun dan cerdas di saat yang bersamaan. Tiba-tiba otaknya berpikir cepat untuk membuat Athena menuruti permintaannya. "Aku memberi kamu peringatan."

"Aku akan mencium sekretaris kamu ini. Di depan kamu, dan di depan laki-laki yang berdiri di sana, dan mengatakan kepada semua orang kalau sekretaris kamu baru saja menciumku."

Ema berhasil. Athena mengangkat kepalanya dengan wajah tenang. "Kamu tidak akan berani melakukan itu. Karena kamu juga tidak pernah melakukan itu bersama Jonathan."

"Kamu benar-benar belum tahu siapa aku, Athena."

Dan pada saat itu Ema menarik dasi Jeffrey dengan cepat kemudian mencium bibir laki-laki itu di depan Doni dan Athena. Ema bahkan harus sedikit berjinjit untuk menyamakan wajahnya dengan Jeffrey. Menyisakan lipstick merahnya di bibir laki-laki itu dengan sengaja ketika telah selesai menunjukkan aksinya.

"Gimana?" Ema menatap Athena yang masih menatapnya di sana. Membiarkan Jeffrey berdiri terpaku di depannya.

"Masih berpikir kamu sangat sibuk sekarang, Athena?"

SECRETARYWhere stories live. Discover now