2019, Princess (Bonus Chapter)

1.6K 73 36
                                    

habis kuota maap bgt kemaren. pas bener mau update kuota habis, pulsa kesedot. ENJOY YAH

*

Author's POV

Harry menatap horor Sydney setelah aksi yang dilakukan oleh perempuan itu beberapa menit yang lalu, dan Harry gugup apa lagi yang akan dilakukan oleh Sydney setelah Harry terduduk di sofa dengan keadaan memegangi dadanya.

"K-kau, kau tega sekali melakukan i-ini padaku," dan akhirnya Sydney tak sanggup lagi berdiri, ia terjatuh ke lantai dan air matanya mengalir ke pipinya, "Kau menemui d-dia, teganya kau dengan h-hubungan kita u-ntuk 8 bulan ini, dan a-aku, aku tak tahu harus berpikir apa lagi." akhirnya Sydney mengatakan itu disela isakannya.

"K-kau tak memberitahukannya k-kepadaku dan kau menyembunyikannya!" ucap Sydney yang tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Harry segera bangkit dari sofa dan ikut duduk di lantai bersama Sydney, langsung memeluk Sydney, membiarkan dia menangis membasahi baju Harry. Harry  mengucapkan maap dan mengecup puncak kepala Sydney berkali-kali.

Perasaan bersalah menyergap ke perasaan Harry. Seharusnya ia tak melakukan itu dan sialnya hari itu Sydney terlihat sangat emosional. Tak meletakkan barang itu sembarangan, seharusnya dia menyembunyikan ditempat yang tak mungkin Sydney ketahui.

"B-babe, apa kau mau aku menjual tiket itu saja?" tanya Harry hati-hati.

"Fuck no! Apa kau pikir aku tidak mau menonton konser itu?!" Sydney mendorong tubuh Harry dan menatap dengan tatapan yang mengatakan 'apa kau sudah gila?' kepada Harry.

Harry yang menemui salah satu teman perempuan Sydney dua hari yang lalu tanpa sepengetahuan Sydney tentu saja. Sebelum hari ketika Harry menemui teman Sydney itu, Sydney bercerita bahwa salah satu temannya menjual dua tiket konser Justin Bieber dengan harga miring, tentu saja Sydney ingin sekali membeli tiket itu untuk dirinya dan Harry, hanya saja hari setelah konser itu berlangsung, Sydney harus dihadapkan dengan final test, terjebak di situasi antara final test dan konser memanglah tidak menyenangkan.

Ketika kau ingin fangirling  mode tetapi kehidupan nyata sedang menunggumu, itulah sering dirasakan Sydney sebagai seorang remaja. Berharap memiliki uang banyak tanpa berusaha dan membeli semua barang yang di inginkan.

"Tapi, aku pikir-"

Ucapan Harry terpotong ketika Sydney kembali menangis.

Ingat Harry, pacarmu itu dalam masa period, lebih baik aku mengikuti apa yang Sydney katakan, Harry bentuk pikiran Harry sedang mengusapkan dada untuk menenangkan diri.

"Aku benci final test! Kenapa ketika aku ingin melihat Justin selalu ada saja masalah menerpaku, oh God!"

Ketika Sydney menstruasi saja seperti ini, apalagi dia sedang mengandung, Harry bergidik membayangkan mereka berdua hidup bersama dan Sydney sedang hamil, dan mengamuk karena kesalahan yang Harry lakukan. Harry takut memikirkan itu tapi di waktu yang sama tersenyum idiot memikirkan dirinya menikah dengan Sydney.

Merasa ada yang aneh dengan Harry, Sydney menatap Harry dengan tatapan aneh, "Ada apa dengan dirimu? Kau tadi melamun lalu tersenyum seperti orang idiot." ucap Sydney yang sekarang sudah berhenti mendramatisir kehidupannya.

Harry mengerjapkan matanya lalu menatap Sydney, "Huh?"

Sydney memutar mata lalu berdiri, "Jual saja tiket itu, final test lebih penting dari itu," Harry yang mendengar itu terkejut dan ketika Harry ingin membuka mulut untuk menanyakan apakah Sydney benar-benar mengatakan itu, Sydney terlebih dahulu memotongnya, "Aku bersungguh-sungguh mengatakan itu, tenang saja aku tidak mati karena tidak menonton Justin." Sydney tertawa kecil setelah mengatakan itu.

Princess [Harry Styles] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang