Princess [Harry Styles] ✔️

Princess (05)

Sydney's POV

Aku terkejut saat memasuki kamar dan melihat Liam memegang ponselku sedang mengetikkan sesuatu di ponselku.

"Liam!" aku langsung berlari dan merampas ponselku dari tangan Liam.

"Hey! Kau mengganggu kesenanganku saja!" aku memutarkan kedua bola mataku. Aku memeriksa satu persatu aplikasi yang terdapat di ponselku, ternyata Liam memainkan Message ku dan---

Notifikasi masuk. Dan notifikasi itu pesan dari Harry.

Message from: Styles idiot Harry
Sent: 4:19 PM

OH SIAL. DADDY TIDAK BISA MENAHANNYA LAGI BABY GIRL!! :((((

Hah? Tunggu dulu. Aku mengscroll percakapanku dengan Harry.

Oh, sial.

Liam bodoh.

Liam idiot.

Fuck. Ini sungguh memalukan, dengan cepat aku mengetikkan balasan pesan dari Harry.

Message to: Styles idiot Harry
Sent: 4:20 PM

ASTAGA. ASTAGA. ASTAGA. HARRYYY. MAAFKAN AKU. TADI BUKAN AKU YANG MEMBALAS PESANMU. MELAINKAN KAKAK LAKI-LAKIKU. LIAM. AKU BERSUMPAH DEMI PENIS JUSTIN BIEBERR!!!

Aku menggigit bibir bawahku, menunggu balasan dari Harry. Beberapa menit kemudian, akhirnya Harry membalas pesanku.

Message from: Styles idiot Harry
Sent: 4:23 PM

WTF. HAHAHA

Hanya itu saja? Apa dia marah?

Sialan.

Message to: Styles idiot Harry
Sent: 4:23 PM

i'm so sorry harry. sungguh aku meminta maaf yang telah membuat mu turn on

Tunggu.

Kenapa aku yang meminta maaf?

Idiot.

Message to: Styles idiot Harry
Sent: 4:24 PM

ralat. maksudku aku mewakilkan Liam untuk meminta maaf

Message from: Styles idiot Harry
Sent: 4:24 PM

baiklah :|

Fyuh. Tapi aku sedikit kecewa dengan balasan Harry.

Hey. Hey. Hey.

Ada apa dengan diriku? Hanya Harry membalas sesingkat itu, aku merasa kecewa. Apa jangan-jangan aku mulai memiliki perasaan kepada Harry?

Tidak, tidak, tidak. Pemikiran bodoh. Aku tidak mungkin menyukai laki-laki yang usianya terpaut 5 tahun lebih tua dariku, ditambah memiliki otak dengan segudang pemikiran mesum.

Liam. Laki-laki idiot itu sudah menghilang dihadapanku.

Saat aku ingin mencari keberadaan Liam, tiba-tiba aku mendengar Ibu berteriak, "Sydney! Makan malamnya sudah siap, sayang!"

Aneh bukan, makan malam secepat ini. Padahal hari masih sore, memang sudah tradisi keluarga baruku makan malam pada saat sore hari dan sebelum pukul 6 sore.

"Baik, Bu! Aku akan turun!"

*

Setelah Scott -Ayah tiriku dan ayah kandung Liam- memimpin doa, kami semua menikmati hidangan makan malam. Sekarang Scott, Ibu, Anna, dan aku berada di meja makan. Di mana Liam?