Princess (07)

6.2K 305 34
                                    

Harry dan aku tidak ada yang membuka suara, entahlah apa yang ia lakukan sekarang. Aku tidak peduli.

"You're so beautiful." suara serak terdengar tepat di telingaku, aku langsung membuka mataku, dan mendapati wajah Harry yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahku, "Harry, w-what are you--" sebelum aku menyelesaikan perkataanku, aku mendapati bibir Harry menyentuh bibirku.

"I like you, Sydney."

*

Author's POV

Harry mengaduh kesakitan yang kesekian kalinya, sambil mengelus pelan pantatnya. Sydney memutarkan bola matanya, karena ia muak mendengar keluhan yang keluar dari mulut Harry.

Mereka berdua memutuskan untuk pulang, karena udara malam semakin dingin, ditambah insiden memalukan tadi.

Flashback.

Lidah Harry menekan pelan bibir Sydney, agar Sydney membalas ciumannya. Sejuta kupu-kupu bertebangan di perut yang dirasakan oleh Harry saat ini, akhirnya ia dapat merasakan bagaimana lembutnya sensasi yang ia dapatkan oleh bibir Sydney. Manis, pikirnya.

Sydney yang merasa terkejut karena Harry yang tiba-tiba mencium bibirnya, hanya bisa membeku ketika Harry memperdalam ciumannya itu. Setelah beberapa detik otaknya dalam berkerja dengan semestinya, Sydney langsung mendorong dengan keras tubuh Harry, sehingga ciuman mereka terlepas. Disisi lain, Harry terjatuh ke tanah, dengan pantatnya yang pertama kali mencium tanah dengan kerasnya.

"Oh, sial!" Sydney menyapukan tangannya ke bibirnya dengan kasar, berharap jejak ciuman yang diberikan oleh Harry, hilang dengan cara seperti itu. "Hey, aku kesakitan disini, bisakah kau membantuku? Persetan, dengan tanah keras ini." suara Harry yang kesakitan, membuat Sydney menoleh ke arah Harry yang terduduk ditanah.

"Apa urusanku? Lagipula kau itu seorang lelaki, hanya karena doronganku saja dan kau terjatuh ke tanah, kau berlaku seperti anak perempuan yang terjatuh dari sepeda." Sydney berkata dengan kesal, "Dan kau juga menciumku tanpa permisi dariku, kau memang gila." tambah Sydney dan dia langsung berdiri dari kursi, meninggalkan Harry yang masih terduduk di tanah.

"Hey, jangan tinggalkan aku!"

Flashback Off

"Sydney?" panggil Harry. Yang dipanggil tidak menoleh, ia berjalan di depan Harry dengan cepatnya, mebuat Harry sedikit kewalahan untuk mengejarnya ditambah pantatnya masih sakit.

"Sydney!" Harry memanggil lagi, dan hasilnya sama, dia tidak menoleh.

Bukan Harry jika dia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Harry berusaha menyamakan langkahnya dengan Sydney, dan terus memanggil nama Sydney berulang kali.

"What the fuck, apa sih yang kau inginkan?!" Sydney mengucapkannya dengan kesal dan menghentikan langkahnya, Harry hanya terkekeh kecil saat usahanya berhasil.

"Aku hanya ingin meminta maaf." penyataan Harry, membuat Sydney memutarkan kedua bola matanya.

"Cih, pervert."

"Hey, aku masih bisa mendengarnya!"

"Oh, baguslah kalau begitu."

"Ayolah, Sydney. Tadi aku tidak sengaja menciummu." ungkap Harry. Pernyataan yang bodoh.

"Tidak sengaja, katamu?! Dasar bajingan!" Sydney langsung menginjak kaki Harry dengan keras, dan meninggalkan Harry yang mengaduh kesakitan kakinya lagi yang menjadi korban.

Sial.

*

Harry merasakan sesuatu bergetar didalam kantong celana jeansnya, ternyata ia mendapati pesan yang masuk ke ponselnya.

Message from: Payno has Big
Sent: 3:00 AM

hey, dude. kau sekarang dimana?

Message for: Payno has Big
Sent: 3:01 AM

not your business

Message from: Payno has Big
Sent: 3:01 AM

sialan kau, Harry. kau tau, Sydney menangis seperti orang gila saat pulang ke rumah

Harry membelalakkan matanya saat melihat balasan dari Liam.

Big trouble.

*

gua kombek gengz. piks gua nyempetin buat nerusin nih ff, padahal beberapa jam lg gua bakal balik lg ke asrama. hiks, padahal baru kemaren gua balik ke rumah:(

p.s maapkan diriku yg jahad ini, gua rang sibuk soalnya gua nak dormitory. btw un mau dihapus yak? seneng gua. hAhA

gua tuh kudet di asrama, ga bisa maen smartphone, ga bisa ketemu cowok. hiks. oke bye

- mifa

Princess [Harry Styles] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang