07: Yes or Yes

1.9K 94 5
                                    


VII

// Yes or Yes //

Malam ini, sesuai janjinya, Davin akan membawa Karla pergi jalan-jalan. Entah akan kemana perginya, Davin hanya bertugas menuruti kemauan Karla.

"Ayo, Kak. Aku udah siap nih." Karla sudah siap dengan setelan outfit casual-nya. Gadis itu menghampiri Davin yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Menunggunya bersiap-siap sedari tadi.

"Jalan sekarang?" Tanya Davin. Karla mengangguk.

"Jadi, Kak, aku mau jelasin peraturannya dulu disini. Kalo nanti aku mau sesuatu kakak harus jawab 'yes' atau 'iya' nggak boleh nolak."

"Lah? Kok enak di kamu gitu peraturannya? Kalo kamu mintanya yang aneh-aneh gimana?"

"Ya terserah aku dong. Aku yang kasih syarat ini," ujar Karla. Davin hanya mengangguk pasrah.

"Malam ini aku mau kita naik motor," ujar Karla.

"Kok motor? Nanti kalo kamu masuk angin gimana?"

"Nggak bakal. Aku pake jaket," ujar Karla sembari menunjukkan jaket yang dibawanya ke arah Davin.

"Okay, your wish is my command. Pake jaket dulu sana." Ujar Davin. Karla segera memakai jaketnya sebelum naik ke boncengan Davin.

"Pegangan yang erat." Ujar Davin. "Kita mau kemana malam ini?"

"Ke mall. Aku mau kita movie marathon," ujar Karla. Davin mengangguk kemudian segera melajukan motornya membelah jalan raya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya Davin dan Karla sampai di salah satu mall. Saat ini jam menujukkan pukul enam sore dan film akan dimulai pukul enam lebih lima belas menit. Film pertama yang Karla pilih adalah Toy Story 4. Gadis itu sudah terlebih dahulu memesan tiket bioskop melalui aplikasi di ponselnya sehingga ia tidak perlu repot-repot mengantri.

"Di studio 2, Kak. Langsung masuk aja yuk, Kak." Ajak Karla.

"Emang kita mau nonton apa sih, La?" Tanya Davin.

"Toy Story 4," jawab Karla.

"Hah? Film bocah gitu. Kakak nggak ikutan deh," ujar Davin.

"Inget rules-nya, Kak. Yes or Yes. Nggak boleh nolak," ujar Karla memperingatkan. Davin mengangguk pasrah. Bagaimanapun juga ia menolak, ujung-ujungnya ia akan menonton film itu bersama Karla.

"Kamu nggak mau beli cemilan? Popcorn atau minuman gitu?" Tawar Davin.

"Ya udah, popcorn caramel aja, Kak. Minumannya lychee tea," ujar Karla. Davin mengangguk kemudian segera beranjak menuju loket snack untuk membeli pesanan Karla. Setelah menunggu, akhirnya popcorn caramel dan lychee tea yang dipesannya sudah selesai. Davin menghampiri Karla yang sedang duduk di sofa dekat loket snack kemudian mengajak gadis itu masuk ke dalam studio bioskop.

Setelah menemukan tempat duduk mereka, Karla dan Davin segera duduk disana. Film masih belum dimulai karena masih ada iklan-iklan yang ditayangkan. Setelah waktu tayang film mundur kurang lebih sepuluh menit karena adanya iklan-iklan tadi, kini lampu-lampu di studio bioskop perlahan dipadamkan pertanda film akan dimulai.

My Protective Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang