03: As Long As You're Happy

6.6K 305 8
                                    


III

// As Long As You're Happy //

Karla mengikat rambutnya asal kemudian beringsut turun dari ranjang queen size-nya. Ini hari Minggu dan sekarang jarum jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Tidak biasanya gadis itu bangun sepagi ini. Karla terpaksa membuka matanya sepagi ini begitu mendengar suara bel rumahnya berbunyi cukup keras dan tentu saja hal itu mengganggu Karla yang tadinya tertidur pulas.

Karla menggerutu kesal seraya berjalan ke arah pintu rumahnya. Minggu paginya yang tadinya indah mendadak hancur begitu saja karena kedatangan orang itu. Bagaimana tidak kesal? Dia hanya tidur dalam waktu empat jam saja karena kemarin malam dia menonton drama Korea sampai tengah malam hampir subuh.

"Mau car-" Karla menggantungkan kalimatnya begitu saja saat ia mendapati seorang perempuan berwajah cantik berdiri di depan pintu rumahnya seraya tersenyum ke arah Karla. Sebelumnya, Karla belum pernah bertemu dengan perempuan ini. Kemungkinan besar, perempuan ini adalah teman kakaknya.

"Selamat pagi, ini benar rumahnya Davin kan?" Sapanya hangat kepada Karla.

Karla mengangguk. "Kalau boleh tau, ada keperluan apa ya sama kakak gue?"

Gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Karla. "Oh ya, nama gue Nasya. Nama lo siapa?"

"Gue Karla." Ucapnya kemudian mempersilahkan gadis bernama Nasya itu untuk masuk ke dalam rumahnya. "Kakak gue masih tidur. Tunggu dulu ya, gue bangunin dulu." Perempuan itu mengangguk singkat kemudian segera mendudukan dirinya di atas sofa besar berwarna hitam yang ada di ruang tamu.

Karla bergegas menuju ke kamar Davin. Sebelum memasuki kamar itu, Karla mengetuk pintu kamar Davin. "Kak, bangun! Ada pacar lo tuh di bawah."

Tidak ada sahutan dari Davin. Karla mencoba menurunkan handle pintu kamar Davin dan... berhasil! Pintu kamar Davin ternyata tidak terkunci. Gadis itu segera berjalan ke arah Davin yang sekarang sedang tertidur dengan posisi telungkup di atas ranjang king size-nya. Tanpa berbasa-basi lagi, Karla langsung menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuh kakaknya itu. Hal itu membuat Davin terlonjak kaget dan bangkit dari posisi tidurnya.

"Ya ampun, ngapain kamu bangunin kakak pagi-pagi sih, sweetie? Kakak tuh ngantuk kemarin malem abis main FIFA sampe jam tiga subuh." Davin mengusap kedua matanya yang sedikit memerah karena kurang tidur.

"Kakak salahin aja tuh pacar kakak yang udah dateng pagi-pagi kesini."

Mendengar kata pacar, kedua mata Davin langsung terbuka lebar. "Pacar? Siapa emangnya?"

"Mangkannya nggak usah kebanyakan pacar. Jadi lupa kan sama pacar sendiri," sindir Karla. "Nama cewek itu Nasya. Kakak kenal dia darimana sih? Perasaan di sekolah nggak ada yang namanya Nasya."

"Dia sepupunya Revan," ucap Davin. "Ya udah, kakak mandi dulu. Kamu keluar sana."

"Dih, ngusir. Ini juga mau keluar kali." Ucap Karla sebelum bergegas keluar dari kamar Davin.

***

"Maaf, seadanya ya, Kak." Karla meletakkan segelas es sirup dan dua toples kue kering di atas meja. Perempuan bernama Nasya itu tersenyum ke arah Karla. "Makasih ya, Karla." Karla tersenyum seraya menganggukkan kepalanya ke arah Nasya.

My Protective Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang