CHAPTER 6

38.8K 3.2K 70
                                    

Siang hari dengan panas terik matahari membuat para siswa yang hadir terlambat ke academy sengsara.
Mereka dihukum 3 jam membersihkan seluruh academy tanpa minum.

Apalagi siswa yang dihukum itu terdapat pangeran tampan yang ditemui lili, lili yg melihat pangeran tampannya langsung menghampiri pangeran itu dengan senyum yang merekah.

"Yo,,lelaki yang disana angkat tangannya" lili menatap pangeran tersebut sambil tertawa ringan karena melihat lelaki didepannya terkejut.
Bukan balasan sapa yang didapatkan oleh lili, malahan lili didapatkan jambakan dari pangeran tersbut.

Lili merasakan kepalanya berdenyut sakit dan dengan cepat lili melepaskan tangan pangeran itu.
Terkejutlah dia saat menatap mata tajam berwarna biru laut milik pangeran itu, ini adalah pangeran gila yang selalu menyiksa lili sebelumnya.

'Weh gila, masa aku suka sama tukang bully gini sih' batin lili

"Oh sudah berani ya sekarang" pangeran itu menatap lili dengan nada yang meremehkan dan juga menatap lili dengan tidak suka.

Orang-orang yang melihat perlakuan pangeran wuzi mendoakan agar lelaki itu baik-baik saja karena sudah menyakiti lili.

"Eh, tukang bully ternyata. Untung aja rambutku gak copot, sudahlah lebih baik aku pergi, because i love peace" lili dengan santai berjalan melewati pemuda tampan yang hampir ia sukai.

Untung saja lili memiliki stok kesabaran yang tinggi, jika tidak mungkin pemuda tadi sudah dipatahkan tulangnya.

"Heh jalang kecil! Beraninya kau pergi"

'Matilah diaa'

'Ya ampun, pangeran semoga kau baik-baik saja'

'Gila, dia berani berkata seperti itu terhadap putri mahkota'

Itulah yang dikatakan murid-murid yang lain.
Mereka saja sudah takut untuk melirik wajah lili karena kekuatan dan kekuasaan yang ada pada lili membuat mereka semua mundur untuk menganggu lili.
Jika saja mereka masih mengganggu lili, mungkin mereka tidak akan hidup.

"Hahh? Jalang? . yaampun si bangsat ini padahal aku sudah memperingatkan kamu lohh"
Lili yang tidak suka dibilang 'jalang' itu menatap wuzi dengan tajam dengan senyum yang meremehkan.

Sempat terbesit ketakutan saat lili menatapnya tajam, tapi dia semakin benci dan marah terhadap lili karena lili meremehkan nya.
Tanpa basa-basi dengan wajah yang marah ia memanggil naganya dan dengan cepat datang di halaman academy yang sudah ramai karena melihat naga.

"Ohh, nagaa di danau lembah apiii"
Lili menatap naga itu dengan tajam dan tersenyum.
Nyali naga itu menciut sekejap saat lili menatapnya tetapi hanya sekejap karena wuzi yang mengelus dan menaiki kepala naga besar itu.

'Dari mana wanita ini tau?!' batin wuzi dengan wajahnya yang tak percaya.

"Aiyaaa, benar-benar ingin menyerang yaa?"

"Wahh, ternyata dirimu tidak takut padaku lagi ya? Akan kuhancurkan wajahmu yang dok berkuasa itu!"

"Jangan pangeran, kami tidak ingin kau kenapa-napa'

'Pangerann tampann kuu, kalahkan dia'

'Jangan, kau bisa terluka'

'Hancurkan mukanya'

'Buat dia takut padamu pangerannku'

Teriakan-teriakan menggelegar menyoraki pertarungan yang akan terjadi antara wuzi dan lili.
Lili hanya diam menunggu waktu yang tepat untuk mencakar wajah setan jadi-jadian di hadapannya. Padahal lili sudah bersabar karena perlakuannya tadi.

Tapi sekarang dia malah mengajak bertarung,Tentu saja akan diladeni oleh lili. Dia sosok yang baik pada semua orang, apalagi jika ada yang ingin mengajaknya bertarung.
Dia akan dengan senang hati meladeni orang itu. Karena menurutnya, tuhan telah memberinya dua tangan dan dua kaki. Tentu saja akan digunakannya dengan baik untuk baku hantam.

" adohh, maju kalau berani jangan buang-buang waktu ku"

Wuzi maju dengan naganya yang mengeluarkan air beracun kearah lili, airnya sangat panas dan mengandung racun.
Panasnya tidak menggentarkan
Lili karena air panas dihadapannya tidak sebanding dengan panasnya axe.

Lili menghilang dengan sekejap dan tepat dibelakang wuzi dia tersenyum dah..

"Bughh"

Satu pukulan keras dileher wuzi mungkin sudah bisa membuat lehernya akan patah dan dia hanya harus berdiam diri selama sebulan dirumahnya.

Wuzi merasakan sakit yang luar biasa dan menangis menatap lili.
Lili yang tidak memiliki belas kasihan dengan yang namanya musuh akan tetap melanjutkan baku hantamnya.
Tetapi karena terdapat naga wuzi yang mengamuk karena tuannya hampir matii dan otomatis dia juga akan menghilang dari kehidupan di bumi.

Naga itu menepis pipi lili menggunakan ekornya yang panjang dan menatap lili penuh amarah.
Lili yang terkena ekor naga itu merasakan sakit seperti ditebas oleh cambuk besi.

"Axee!!" lili berteriak kencang membuat satu academy melihat halaman dan berkumpul.

Lili kesakitan dan hampir terkena ekor naga ini, untungnya dia cepat menghilangkan dirinya dan mengubah posisi nya ke atap kelas.
Tepat saat itu axe datangdan lili melompat ke arah axe menahan darahnya yang keluar.

"Untunglah kau datang axe!. Tidak ada ampun untuk naga itu, kau tak takut bukan? Kau saja lebih besar daripada naga itu"

"Yang benar saja aku takut dengan hewan menjijikkan itu"

"Nah makanya, kau lihat pipiku ini? Cabik dia hingga lenyap!"

Axe mendarat dengan sempurna dan menatap naga dihadapannya.
Naga yang melihat axe didepannya menunduk dan gemetar takut melihat axe.

Axe terbang keatas dengan cepat dan turun tiba-tiba mencabik naga itu tanpa ampun dan membuat semua orang bergidik ngeri.
Lili hanya tersenyum puas saat melihat musuhnya sudah habis dibuatnya, naga air ini sungguh membuat lili memiliki ekornya.

Dia melompat dari tubuh axe dan mendekati naga milik wuzi itu. Ia memakai sedikit kekuatannya dan memotong ekor naga itu untuk dijadikannya cambukan maut.
Wuzi hanya menangis dan agak senang karena dirinya masih hidup.

"Bawa ekor ini kesana, setelah aku pulang aku akan langsung ketempatmu"

'Baik master'

Axe meninggalkan academy dengan cepat dan pergi ke lembah api.
Orang-orang menatap lili takut, kagum, dan tidak percaya.
Lili yang melihat wuzi tidak bisa menggerakkan tubuhnya merasa kasian.

Ia mendekati wuzi dan memegang lehernya dengan hati-hati. Lili merapalkan sesuatu dan sekeliling wuzi bercahaya, bahkan lili memberika pil bulat untuk menyembuhkan wuzi dalam sekali makan.

Orang-orang semakin tak percaya melihat lili yang menyelamatkan wuzi.
Wuzi tidak percaya bahwa leher nya sudah baik-baik saja, bahkan sekarang tidak terasa sakit.

Ia menunduk kepada lili dan bersujud dikaki lili.
"Terima kasih, lili"

Lili yang tidak suka dengan perlakuan wuzi mendirikan nya dan tersenyum seprti tidak terjadi apa-apa.

" ya tidak apa-apa. Tapi ini hanyalah peringatan untukmu,jika kau melakukannya lagi bersiap-siaplah untuk
Merasakan yang lebih parah dari ini".

Setelah mengatakan itu lili pergi begitu saja dan meninggalkan orang-orang yang menatap lili dengan takut.

UPDATE YUHUUUU
njir capslok jebol.

Jangan lupa click vote ya biar aku lebih semangat buat lanjut chapterny.
Btw makasih untuk yang baca 'GIRLS AGAINT'S WORLD' dari chap 1 sampe sekarang❤💜.



GIRL AGAINT'S THE WORLD [PINDAH KE NOVELTOON]Where stories live. Discover now