❄️32❄️

Magsimula sa umpisa
                                    

Dan terjadilah tarik menarik dengan Arion sebagai obyek nya.

'Tarik sekuat tenaga, dan saat hitungan ketiga kita lepaskan'

Leta melirik kearah Adele bingung. Adele yang mengerti arti lirikan itu langsung menjelaskan rencananya melalui Mind-link.

'Lakukan saja! Tunggu aba-aba ku, ketika aku mengatakan kata sekarang, tarik sekuat yang kau bisa, dan ketika hitungan ketiga kita lepaskan pegangan kita dikaki Kak Arion'.

Leta mengangguk patuh.

'Sekarang!'

Adele dan Leta menarik kaki Arion sekuat yang mereka bisa. Dan Ezra juga melakukan hal yang sama, ia menarik tangan Arion semakin kuat.

"Astaga sakit hei!" Teriak Arion karena badannya ditarik dari dua sisi yang berlawanan.

'1...2...3!'

Tepat hitungan ketiga Adele dan Leta melepaskan pegangan mereka dikaki Arion. Ezra yang menarik Arion dengan sekuat tenaga pun harus rela terpelanting kebelakang bersama Arion.

"Cepat kita ambil name tag mereka" Adele dan Leta bergerak ke arah Arion dan Ezra yang tengah telungkup.

"Hei-hei jangan!" Mereka berdua sontak merubah posisi menjadi terlentang agar name tag yang ada dipunggung mereka tidak dapat diambil oleh gadis-gadis itu.

"Kalian keras kepala sekali" Dengan sekuat tenaga Adele membalikkan tubuh Arion menjadi telungkup dan langsung mengambil name tag dengan nama Arion.

"Kak Arion keluar hahaha"

"Tenaga mu kuat sekali" Arion membaringkan tubuhnya di atas dinginnya salju.

"Adele bantu aku!" Tegur Leta yang terus menghindar dari cengkraman tangan Ezra yang memberontak.

"Aku pegang tangannya, kau balikkan tubuhnya"

Adele menampar tangan kakaknya itu yang terus menerus memberontak. "Diam kak!"

Leta dengan tenaganya berhasil membalikkan tubuh Ezra. Tanpa menunggu lama ia langsung mencabut name tag yang menempel kuat dipunggung kakak dari sahabatnya itu.

"Kak Ezra keluar" Ucap kedua gadis itu kompak.

Mereka bertos ria dan saling menertawakan kejadian tarik menarik tadi hingga mereka tidak sadar ada lawan yang tengah menuju ke arah mereka.

Arion dan Ezra yang sadar tim nya mendekat segera meladeni obrolan kedua gadis didepannya itu.

"Ckk. Aku seperti barang diskonan yang kalian perebutkan" Decak Arion yang membuat kedua gadis itu tertawa.

Aiden terus berlari kearah Adele dan Leta walaupun ia sedang dikejar oleh Mr. Devan. Untuk menghambat Mr. Devan, ia melempar bola-bola salju. Saat ia melempar dua bola salju, Mr. Devan akan membalasnya dengan empat bola salju. Saat ia melempar tiga, Mr. Devan membalasnya dengan enam. Sungguh bukan menghambat lawan, tapi dirinya yang dihambat lawan.

"Sedikit lagi" Gumam Aiden.

"Adele Leta! Aiden dibelakang kalian!" Seru Mr. Devan karena jarak Aiden semakin dekat.

Aiden melempar semua bola salju yang ada ditangannya, Mr. Devan membalasnya juga dengan semua bola salju miliknya.

Pukk..pukk..pukk..

Bola-bola salju mengenai wajah Leta dan Adele yang berbalik setelah mendengar teriakkan Mr. Devan.

Aiden yang menjadi sasaran Mr. Devan berhasil lolos dan menghindar hingga bola salju tidak mengenainya.

Queensha JovankaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon