W. I. L. Y

22 0 0
                                    

How to say 'I love You' ? adalah sebuah kata yang bisa kutemui dari sebuah nama pendek Wily. Ia adalah gadis pertama yang kujumpai dan kau tahu aku nggak pernah coba cerita lagi soal kalimat itu padanya setelah lama ia menghilang. Itu bukanlah sebuah kata yang dia buat , aku yang menjulukinya begitu. Entahlah kata yang kubuat sendiri, bukan seperti menyalin beberapa kalimat graffiti yang berantakan disepanjang jalan St. Joannar sewaktu aku pulang dari suatu tempat yang paling bisu tapi mereka punya sesuatu untuk mewakili isi suara hati mereka. Kau tahu disekitar sana aku bisa menjumpai kata yang sama seperti julukannya. yah, kurasa ada banyak yang bingung untuk mengungkapkan cinta.

" hey , boy kemana Cherry mu? " aku tak begitu kaget sewaktu paman mengatakannya selagi kami melahap sarapan pagi. Kukira ia memang mengatakannya untuk menanyakan kabar Cherry , yah dia adalah seorang perempuan yang disangka dekat denganku  bahkan mereka memaksaku untuk segera berkencan dengannya. Kau akan sulit menebak maksud Pamanku dan hal yang membuat situasinya sama adalah keluarga kami menyukai buah ceri kecuali Ibuku, ia nggak suka buah apapun termasuk ceri, padahal itu salah satu buah yang dapat meretakkan badmood, itu yang kubaca disebuah majalah jadul terbitan tahun 1997 milik Paman.

" kalau kau membutuhkannya kau bisa memilih memetiknya diladang Yarra Valley atau menyuruh Cherry memetikkannya untukmu " kataku sembari menarik kilat sepotong melon yang tertancap garpu hingga mengalihkan pandangan Paman ketika gigiku sengaja mengikis lapisan besi itu yah dia alergi akan itu.

" hahaha " sebongkah perut kenyal Paman yang menonjol keluar dari persembunyiannya menggeliat berbarengan dengan tawanya yang berdesakan keluar mencari mangsa. Kejadian itu menyadarkanku lagi dipenghujung bulan November bahwa selamanya kami hanya bergurau.

♪♪♪

Kurasa ada seseorang yang menoleh jika aku melihat sebuah warna. Seperti sebuah jari – jari mungil yang kulihat bertengger disekitar bahuku entahlah hanya sebuah kenangan. Yah, Wily. kami bertemu di usia belasan sewaktu kulihat ia mencoba mencuri sisa cat warna milik paman yang lalu menjadi rutinitasnya sebelum mencoba untuk pergi ke sebuah bangunan kosong tanpa pintu sehingga siapapun meskipun tidak memiliki pintu aku yakin kau yang seusia ku dulu tidak akan bisa melewatinya kecuali jika kau benar – benar seorang anak kecil yang tidak pernah peduli hal itu seperti Wily, yah dia pemberani dan dia yang membawaku kesana. ah iya tentang dia dulu pernah kubuat penasaran dengan pesan dibalik namanya dan entahlah aku nggak tahu ketika aku mengatakannya sepintas ia tertawa tapi juga mengangguk menyetujuinya begitu saja ketika kami sama – sama mendaratkan tangan yang berbalut cat biru dan merah jambu ke dinding dan hal yang membuncahkan suasana hening adalah saat ia berkata

" kau tahu , bahwa rumah bisa saja ompong ? lihat ! yang kau lewati barusan adalah giginya yang tanggal " dan beberapa percakapan Wily lainnya.

" aku ingin menjadi seorang penulis "

" apa kau bakal menaruh nama mu yang sebenarnya disana ? " tanyaku

" entahlah , bagaimana denganmu ? "

" well, tentu saja aku akan kembali kesini 10 tahun kedepan dan melakukan hal ini dengan mu " dan diakhir itu, Wily memperlihatkan guratan senyuman dan matanya yang melengkung manis dan baru kutahu itu adalah senyuman terakhir yang kulihat.

♪♪♪

Sore itu aku sedang belajar kelompok bersama Cherry, Frank dan Tip dirumah kami dan kalau saja Paman tahu kami sedang berkumpul, kurasa ia bakal membuat lelucon yang lebih mengerutkan dahi mu atau mungkin ia mencoba menawarkan buah ceri atau menceritakan impiannya membangun usaha seperti memproduksi buah anggur difermentasikan yang belum terwujud. Untungnya Paman sedang bepergian dan sebelum pamit pagi tadi ia memberitahuku hal baru, ia merubah mimpinya dan katanya soal anggur fermentasi itu sudah tidak trend, mencoba bepergian di waktu pagi dan kembali di waktu malam adalah pilihan terbaik untuk orang seusianya, ketika kutanya apa yang dilakukan selama itu dan Paman menjawab 'itu rahasia' lalu kubilang "wow sebuah misi, itu bagus ! " dan selamanya aku menemukan fakta baru bahwa orang yang memiliki misi akan selalu membawa keranjang buah.

W.I.L.YWhere stories live. Discover now