C4 Gaun

15 0 0
                                    

"Apa lagi yang mau kamu lakuin ke aku? Kacamataku udah pecah, nih. Mau pecahin tulangku sekalian?"

"Jangan berkata seolah-olah aku yang marah besar kepadamu." yo dude?! Really?

"Oke oke, fine. Apapun yang kamu mau, deh."

Air muka Nadya yang suntuk, berubah ceria kembali. Untung sayang. *DASAR BUCIIINN!!*

"Kapan-kapan saja. Kembali ke permasalahan, aku baru saja mendapat informasi tambahan dari Lussi. Dia mengirimkan nama dan tempat diadakannya pertemuan perusahaan-perusahaan untuk rapat akbar itu. Sepertinya akan diadakan nanti malam."

"Dan nama yang keluar? Siapa tahu bisa kita check di Universitas ini sekalian."

"Lussi bilang tidak bisa mendapatkan nama mahasiswa yang jadi anggota khusus itu, tapi dia mendapatkan beberapa nama anak dari pemilik perusahaan yang bekerja dibalik tirai."

"Sebutkan saja. Lebih cepat lebih baik, agar kita bisa melakukan sesuatu untuk nanti malam."

"Mari kita lihat, I..Iri..Irisu Mizunaki? Satu lagi, Revia Putri."

"Oke." aku telah memikirkan sebuah rencana, "Nad, kau bisa, kan, menuju resepsionis untuk sekedar menanyakan dua orang itu? Seperti biasa, bertindak normal."

"Iya iya. Tidak perlu kau beritahu juga aku akan melakukannya. Lalu kau ngapain?"

"Aku harus menelpon seseorang, mempersiapkan semuanya. Nanti malam, kita akan kembali beraksi. Siap-siap ya."

"Sok banget." Nadya tertawa, "Baik, Leader, mohon izin untuk melaksanakan tugas."

"Cepet sana, nggak usah basa-basi." setelah Nadya menghilang, aku mengambil HP dan menelpon 'orang itu'

"Hai hai. Kangen ya?"

"Oh men, kau lagi."

***

Tibalah aku di tempat Kak Sasha. Dia menyambutku dengan ramah seperti biasa, dan merekomendasikanku untuk mandi di rumahnya yang berada tepat di belakang butik. Terima kasih, Kak Sasha memang penyelamatku!

Setelah mandi, Kak Sasha membantuku mencoba baju short dress hitam tepat seperti yang kuminta kemarin. Lengkap dengan pita putih di pinggangnya.

"Woah, seperti biasa buatan Kak Sasha memang top!" kataku

"Haha, terimakasih Irisu, ini semua demi kepuasan pelanggan juga, kan?"

"Transfer biayanya juga sudah sampai, kan, Kak?"

"Sudah kok. Mau tanda terima online atau cetak?" "Online aja."

"Oke, sudah selesai juga." yak, ukurannya sangat pas, aku bangga memakainya.

"Ah, tapi sepertinya kamu perlu tambahan sedikit. Mau?"

"Apa Kak?"

"Tunggu ya." Kak Sasha berjalan keluar dari kamarnya yang saat ini kugunakan sebagai ruang ganti. 5 menit kemudian, dia kembali membawa sesuatu di tangannya.

"Mungkin ini bisa." Kak Sasha langsung memasangkan benda itu ke rambutku. Ternyata itu adalah jepit rambut berbentuk kupu-kupu ukuran sedang, berwarna hitam, karena rambutku berwarna coklat, jadi tetap terlihat.

"Wah, makasih banyak Kak. Emm.. tentang biayanya..?"

"Nggak usah bayar, ini kemarin percobaan aku bikinnya, dan ternyata cocok sama kamu. Anggep aja karena kamu udah jadi pelanggan setia di sini."

Aku tersenyum bahagia, "Terima kasih Kak!"

Aku melihat jam tanganku, masih sejam lagi menjelang acara. Sekarang aku mau ngapain? Masa' makan? Nanti, kan, makan banyak.

HUJAN DI MUSIM PANAS 2nd SEASONWhere stories live. Discover now