15-

18.1K 1.7K 201
                                    

"Jadi seperti itu. Untuk meningkatkan persentasi kenaikan perusahaan, saya mencoba beberapa hal baru dan ini rancangannya." Jelas Jungkook sambil mengarahkan laser ke arah layar proyektor. Disebelahnya, Lisa ikut membantu mengganti slide-nya, sambil sesekali mencatat hal penting untuk masukan yang di ucapkan oleh tamu lainnya.

"Seperti itu saja. Terima kasih." Jungkook kembali duduk di tempatnya. Lisa tersenyum lebar, kemudian memgacungkan jempolnya pada Jungkook.


.

.

.

.


"Kau ingin makan siang dimana hari ini?" Tanya Jungkook saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Eh? Kenapa kau bertanya padaku?"

"Siapa tahu kau mau makan sesuatu? Hm?" Jungkook menoleh, menatap Lisa. Mata Lisa melebar. Entah ada apa, mendadak jantungnya berdesir. Wajah Jungkook saat menatapnya itu.....

"A.. aku... terserah kau saja! Makan apapun aku tidak masalah." Lisa membuang wajahnya.

"Baiklah." Jungkook manggut-manggut.

"Oh iya. Bukankah.... waktu itu kau makan dengan Soyeon eonnie? Bagaimana?"

"Tidak gimana-gimana. Biasa saja."

"Itu... karena kau ingin memperbaiki hubunganmu? Atau minta maaf? Selama ini kan kau dingin sekali padanya."

Jungkook tertawa hambar. "Bagaimana ya? Aku sudah sangat kecewa sekali padanya. Jadi... mau bagaimana pun aku tetap tidak bisa memaksakan diriku untuk bersikap baik padanya. Lagipula dia bilang dia tidak akan merubah sikapnya. Kecuali aku mencintainya. Hah~ aku tidak mengerti."

"Pffttt!!! Benarkah?! Wah.. Soyeon eonnie pemaksa sekali ya. Mengerikan."

"Hm. Memang seperti itu." Kata Jungkook. "Ngomong-ngomong... kau sudah terlihat lebih baik dibanding beberapa hari yang lalu?"

"Hm?" Lisa tersenyum kecil. "Yah... kalau dipikir-pikir... untuk apa aku terus-terusan menangisi Bambam? Mau aku sampai nangis darah pun tetap tidak akan mengubah apapun kan? Lagipula benar katamu. Mungkin masih banyak pria lain yang lebih baik darinya yang mau denganku. Benar kan?"

Jungkook melirik Lisa.

"Aku kan cantik. Siapa pria tampan yang tidak mau denganku?" Lisa terkekeh.

Jungkook mendelik. "Cih, percaya diri sekali."

"Kau sendiri? Aku belum pernah mendengar kisah cintamu? Katamu... kau suka cewek sexy? Sudah dapat?"

"Yak! Aku tidak serius mengatakan itu!" Seru Jungkook. Benar-benar! Gadis itu menganggapnya serius atau dia sedang meledek saat ini?

"Aahh... aku kira kau serius. Padahal aku baru bertemu dengan gadis-gadis SMA yang sexy. Uhh~ pakaian mereka ketat sekali!"

"Yak berhentilah meledekku!"

"Kau benar-benar tidak suka? Coba lihat dulu! Siapa tahu kau tertarik. Kau kan mes—uphh!!"

Jungkook membekap mulut Lisa. Ia memelankan laju mobilnya, kemudian menatap Lisa dengan lekat. "Hei. Kalau aku menyukaimu.... bagaimana?"

Mata Lisa membulat lebar. Jantungnya seketika berdegup dua kali lebih cepat. Bola matanya yang menangkap tatapan Jungkook, dengan cepat ia alihkan. "Yak! Kau bodoh ya?!" Lisa mendorong tubuh Jungkook. "Untuk apa menatapku segala huh?! Kau mau mati?! Lihatlah ke depan!"

Jungkook hanya tersenyum puas sambil kembali fokus menyetir. "Lisa-ya... aku tahu kau malu."

"Ap—"

ANNOYING CEO ; liskook ✔️Where stories live. Discover now