3-

28.5K 2.3K 223
                                    

Cahaya matahari yang masuk melalui jendela pagi ini cukup menyilaukan. Lisa menggeliat pelan, meregangkan otot-ototnya. Kemarin hari pertamanya bekerja menjadi asisten CEO menyebalkan. Dan entah kenapa hari itu terasa sangat panjang bagi Lisa. Ternyata Jungkook itu orang yang cukup sibuk. Setelah menghadiri rapat, dia pergi lagi menemui seseorang yang Lisa tidak tahu siapa. Mungkin rekan kerjanya. Setelah itu makan siang dan mereka baru kembali ke kantor saat sore. Benar-benar melelahkan. Dan membosankan karena disitu, Lisa harus menunggu. Yah, mau bagaimana lagi? Itu pekerjaannya sekarang.

Lisa segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kemudian mengenakan bajunya dan membubuhkan make up natural pada wajahnya. Tak lupa ia memakai parfum berbau vanilla di tubuhnya. Setelah itu, Lisa pergi ke dapur. Hari ini ia harus sarapan. Lisa membuka kulkas. Tidak ada apa-apa. Hanya telur dan susu. Terpaksa, Lisa hanya makan telur mata sapi pagi ini.



~~~~



Lisa berjalan memasuki kantor. Dan baru saja ia akan memencet tombol lift,

"Hei! Kau.. Lalisa itu kan? Asisten Jungkook oppa?"

Lisa menoleh. Soyeon tahu-tahu sudah berdiri di sebelahnya. "Iya. Ada apa?"

"Kenapa kau mau jadi asistennya? Kau sengaja ya karena kau ingin mendekati Jungkook oppa yang tampan?"

Lisa mendelik. "Tidak sama sekali."

"Lalu?"

"Ya karena aku hanya ingin bekerja saja. Lagipula awalnya aku tidak tahu kalau CEO-nya seperti itu."

Soyeon mengangkat bahunya. "Yah.. ku peringati saja ya. Kau tidak boleh mendekati Jungkook oppa. Apalagi menyukainya. Yaa.. walaupun kau masih kalah cantik daripada aku tapi jangan sampai Jungkook oppa tertarik padamu!"

Lisa memutar bola matanya malas. Lagipula siapa yang akan menyukai orang seperti Jungkook? "Tenang saja. Aku tidak akan merebut Jungkook oppa-mu itu. Lagipula aku tidak tertarik sama sekali!"

"Baguslah. Meski aku tidak mempercayai dirimu sepenuhnya, tapi akan kupegang omonganmu itu! Awas saja kalau Jungkook oppa sampai terpincut olehmu!"

"Tidak akan ada yang tahu masa depan seperti apa, Soyeon eonnie." Lisa mengalihkan wajahnya. "Tapi kupastikan itu tidak akan terjadi. Aku tahu. Kau cinta mati dengan oppa-mu itu."

Soyeon berdecih. "Cara bicaramu itu tak sopan sekali! Memangnya kau siapa hah?! Kau pasti lebih muda dariku kan?! Sok berlagak dewasa saja!"

"Hhh.. eonnie, ini masih pagi. Dan banyak orang-orang disekitar sini. Jadi lebih baik kita jangan ribut. Bukan begitu?" Lisa menghela napasnya. Siapa yang mulai duluan siapa yang marah.

Tanpa sadar, pintu lift sudah terbuka dan Lisa segera masuk ke dalamnya. Sedangkan Soyeon masih berdiri di depan lift. "Aku duluan, Soyeon eonnie."

.

.

.

.

.

Lisa mengetuk pintu ruangan Jungkook.

Tok! Tok! Tok!

"Depyeonim!!" Teriak Lisa. Tidak ada jawaban.

ANNOYING CEO ; liskook ✔️Where stories live. Discover now