[💌] - You know there's no one...

Mulai dari awal
                                    

Dari semua pemikiran bodohnya, yang terbodoh adalah ketika ia memikirkan apakah Junho merasa bahagia akhir-akhir ini, padahal nyatanya Midamlah yang tidak bahagia akhir-akhir ini. Jika ia mau menghitung, seberapa banyak rasa sakit yang terus diterimanya dari seseorang yang terus ia pikirkan tanpa ia meminta balasan. Junho sudah berbahagia, lantas untuk apa sebenarnya ia memikirkan apakah Junho berbahagia akhir-akhir ini?

"Hyung, kau tidak pantas untuk terus menangisi orang yang bahkan memikirkanmu saja tidak. Kau lebih dari berhak untuk berbahagia. Tersenyumlah, seperti Lee Midam yang dulu."

Midam yang dulu hampir tidak pernah tersenyum, tapi Junho merubah nyaris seluruh memoar monokromnya menjadi warna-warna yang membuatnya tersenyum. Tapi kemudian membuat memoar kecilnya hanya memiliki warna hitam.

Malam itu, Midam mencengram dadanya kuat-kuat, sementara rasa sakit di dalam sana terus melebar dan membuatnya merasakan perih lebih dari sebelum-sebelumnya.

Apakah Junho sudah benar-benar berpaling darinya?

Midam berharap tidak, namun apa yang bisa diharapkan dari ketidakrelaannya menghadapi kenyataan?

[[💌🕊]]

"Ternyata masih seperti dulu."

Midam mengangkat kepalanya, keluar dari lamunannya ketika ia mendengar suara seseorang yang begitu melekat dalam benaknya. Ia hampir saja tidak bernapas ketika obsidian indah itu menatapnya.

Cha Junho di depannya. Dan ia tidak bisa untuk tidak rindu akan hadirnya lelaki itu dalam seperempat waktu hidupnya.

"Kau ternyata lebih suka kedinginan daripada duduk di dalam."

Sebuah jaket berwarna abu-abu dengan aroma parfum oceanic menyampir rapi di bahunya. Jaket itu berukuran lebih besar daripada badan Midam yang mungil dan oceanic adalah parfum yang begitu familier untuknya.

Midam butuh 10 detik untuk menyadari bahwa Junholah yang menyampirkan jaket ke bahunya. Junholah yang mengajaknya bicara dengan menatap matanya.

Sudah berapa lama ia tak menerima perlakuan Junho yang seperti ini?

Midam lupa. Baginya, beberapa hari terasa begitu sangat lama sejak ia memutuskan untuk berpisah dengan Cha Junho.

"Junho-yaa..."

Namun ia terlambat. Junho lebih dulu berlalu menghampiri seorang lelaki berwajah manis dengan rambut merah yang berdiri tidak jauh dari sana. Dan Junho tersenyum penuh arti ketika pemilik hatinya tersenyum.

Midam mencengkram kuat ujung jaket yang tersampir manis namun menyakitkan.

Junho terlihat begitu bahagia bersama Eunsang, berbanding terbalik dengan dirinya yang tampak begitu menyedihkan dengan selalu berharap bahwa Junho tak sepenuhnya berpaling dari dirinya. Junho terlihat begitu nyaman bersama Eunsang.

Mengapa kini justru ia yang terlihat begitu kejam dengan menginginkan kebahagiaan orang lain?

Midam menunduk. Setetes air mata kembali jatuh ke pipinya yang dingin. Dadanya terasa sakit lagi. Ia masih belum berdamai dengan kenyataan bahwa ia masih menginginkan Junho kembali ke sisinya.

Ketika Junho menatapnya dan memperlakukannya istimewa meski hanya sejenak, Midam tidak bisa memungkiri bahwa ia merindukan keberadaan Junho di sisinya. Terlepas dari bagaimana lelaki itu berbohong dan berpaling darinya, ia tetap menyimpan seluruh kisah terbaik mereka dalam hatinya.

Tapi mengapa Junho peduli padanya malam ini? Bukankah mereka telah berakhir? Bukankah Junho telah menambatkan hatinya pada yang lain?

Midam tak ingin berbesar harapan dengan menganggap bahwa Junho belum sepenuhnya berpaling, meski nyatanya ia terus berharap bahwa Junho tak sepenuhnya berpaling. Karena seperti apapun lelaki itu, Midam mencintainya.

Bahkan jika Junho berniat menarik ulur hatinya.

.
.
.

Selamat malam🕊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat malam🕊

Maaf kalo pendek dan nggak ngefeel, aku lagi "hampir" kehabisan kosa kata dan ide buat work yang ini tapi malah bikin work baru.

Mampir yuk ke Coass Cooperate 2.0, masih bagian dari Coass Cooperate, cuma ini versi ProduceX101 dan BxB ehehe😆

0, masih bagian dari Coass Cooperate, cuma ini versi ProduceX101 dan BxB ehehe😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nothing Like Us (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang