4 | The Drama

5.2K 1K 60
                                    

Pagi ini tidak hujan, hanya mendung ringan dengan kabut mengudara bekas hujan semalam.

Chaeyoung berjalan dengan gontai. Ia menyesal sekarang sudah marathon drama hingga membuat matanya berkantung dan kepalanya pusing karena mengantuk. Ia hanya tidur dua jam-dari jam 4 sampai jam 6 pagi. Abangnya juga mengomeli dirinya ketika melihat penampakan Chaeyoung yang sangat berantakan itu akibat marathon drama. Yah, untungnya hari ini tidak ada matkul yang terlalu berat.

"Chaeyoung!" panggil Lisa saat gadis Thailand itu melihat Chaeyoung memasuki lobi fakultas. Gadis itu segera menghampiri Chaeyoung dan merangkulnya. "Pagi hehe." sapanya.

"Hmm, pagi juga Lis" sapa Chaeyoung.

"Pasti lo habis marathon drama nih? Udah dibilangin kalo marathon itu waktu weekend aja" kata Lisa.

Chaeyoung cuma mengangguk-anggukkan kepalanya sembari menutupi mulutnya saat menguap. Astaga! Ia benar-benar mengantuk!

Chaeyoung menggelengkan kepalanya dan menarik nafas untuk me-refresh-kan diri. Ia menatap kedepan, dan tak disangka pandangannya mendapati seorang cowok familiar yang tak jauh darinya. Mata Chaeyoung menyipit. Butuh waktu sekitar beberapa detik untuk menyadari kalau itu adalah... Jung Jaehyun!

"Chaeng, Kak Sorn nyuruh gue ke klub Thailand nih. Lo sendirian ke kelas nggak papa kan?" tanya Lisa saat mendapati pesan di ponselnya.

Chaeyoung menggeleng. "Gak papa, lo duluan aja sana."

"Yaudah. Bye!"

"Bye!"

Seperginya Lisa, Chaeyoung kembali mengalihkan pandangan kedepan. Diam-diam ia mengekori Jaehyun yang sepertinya juga akan menuju ke kelas. Hari ini cowok itu menggunakan baju lengan panjang seperti biasa dan berjalan dengan langkah... pincang.

Chaeyoung mengerutkan dahinya melihat kaki Jaehyun yang tampaknya berjalan dengan susah payah itu. Lagi-lagi mengingatkannya dengan orang yang pernah ia tabrak di awal musim hujan.

Chaeyoung mendengus. Apa yang sedang kau pikirkan?

Chaeyoung mempercepat langkah, kemudian berjalan di sebelah cowok itu. "Pagi, Jaehyun" sapanya sambil tersenyum.

Kepala Jaehyun yang menunduk itupun jadi terdongak ke arah Chaeyoung. Chaeyoung sempat terdiam saat melihat ada luka lebam di sudut bibir dan pelipis sebelah kanan Jaehyun, serta kacamatanya sedikit retak. Padahal kemarin semua itu tidak ada di wajahnya.

Ada yang tidak beres.

"Pagi.. Chaeyoung" jawab Jaehyun terdengar seperti lirihan.

"Kok lemes gitu? Kamu udah sarapan?" tanya Chaeyoung yang dijawab Jaehyun dengan anggukan. "Nah, harus semangat dong kalau gitu. Ngomong-ngomong kenapa semalam kamu nggak jawab chat-ku?"

Jaehyun tampak mengingat-ingat sejenak. "Oh itu.. maaf, saya lagi keluar waktu itu dan meninggalkan ponsel. Lalu pulangnya saya tidak sempat memegang ponsel karena harus tidur." jelas Jaehyun.

Mendengar itu, Chaeyoung mengangguk paham. "Begitu rupanya. Aku sampai khawatir kamu kenapa-kenapa, habis chat-mu ambigu." kata Chaeyoung. Jujur.

Jaehyun menatap Chaeyoung bersalah. "Maaf sudah membuatmu khawatir." katanya.

Chaeyoung mendengus geli. "Ngapain minta maaf? Aku kan temanmu, jadi nggak papa dong khawatir"

Perkataan Chaeyoung mengejutkan Jaehyun diam-diam hingga membuat langkahnya melambat dan berhenti. Jaehyun menatap senyuman Chaeyoung yang ada di bibirnya, kemudian naik ke matanya. Tidak ada kepalsuan disana, hanya ada ketulusan dan kebahagiaan murni saat gadis itu mengatakan bahwa dia adalah temannya.

Let Out The BeastWhere stories live. Discover now